Mencintai dalam diam itu egois, karena kamu tidak membiarkan orang yang kamu cintai tau dengan perasaanmu.
~~
Awas Typo!
Sesuai janji, pagi ini Ethan sudah berada didepan rumah Adel, menunggu Adel keluar dari dalam rumahnya. Sebelumnya Ethan sudah mengirimkan pesan bahwa ia menunggu diluar rumah gadis itu.
Setelah beberapa menit menunggu, Adel keluar dari rumahnya. Dengan kaos lengan panjang dan celana training panjang dan sudah siap untuk olahraga sepeda pagi.
Disamping Ethan yang menaiki sebuah sepeda warna hitam, ada sebuah sepeda berwarna putih mirip yang dipakai oleh Ethan.
"Ini sepedanya?" tanya Adel menunjuk sepeda satu itu.
"Iya, sama kan? Biar couple," ucap Ethan sembari mengecek ponselnya.
"Berangkat sekarang?" tanya Adel saat ia sudah menaiki sepeda yang dipinjami oleh Ethan.
"Bentar lagi, nunggu temen-temen gue lagi otw," ucap Ethan.
"Maksud lo tiga curut itu?" Curut adalah panggilan dari Adel untuk ketiga sahabat Ethan. Siapa lagi kalo bukan Malvin, Deno, dan Dafa. Ethan juga kadang memanggil sahabatnya itu sama seperti Adel.
"Iya, mereka gue ajak biar seru," sahut Ethan dengan pandangannya menuju jalanan. Disana ia melihat Malvin, Deno, dan Dafa yang menaiki sepeda sambil melambaikan tangan kearahnya.
"Tuh mereka," tunjuk Ethan. "Yuk berangkat."
Ethan mengayuh sepedanya, disampingnya ada Adel. Tiga sahabatnya berada dibelakang mereka.
"Kemana nih?" tanya Dafa ketika mereka sudah bersepeda beberapa meter dari rumah Adel.
"Taman komplek aja," sahut Ethan.
"Taman komplek mulu, bosen gue kesana. Kemaren sore juga dari sana," sela Adel karena tidak setuju dengan tujuan Ethan.
"Ciyee yang kemaren habis kencan ketauan di taman komplek nih," seru Deno tiba-tiba menggoda Ethan dan Adel.
"Kencan dari hongkong," cibir Adel dengan memutar kedua bola matanya dengan malas.
"Terus mau kemana? Jalan raya? Nanti ketabrak tronton baru tau rasa lo," sela Ethan.
"Serah deh gue ngikut aja," ucap Adel. Lebih baik ia menurut saja, takut jika benar kalo ke jalan raya akan tertabrak truk tronton. Baru saja membayangkan sudah ngeri minta mampun.
Sampainya ditaman komplek yang ramai oleh orang-orang yang berolahraga sama seperti mereka berlima, mereka berkeliling disekitar taman.
"Ada cewek cantik tuh bro," seru Dafa yang melihat seorang cewek yang sedang berlari kecil dari arah berlawanan. Cewek itu memang terlihat cantik. Bodynya bagus dan sexy sampai keempat cowok itu tidak berkedip melihatnya.
Adel menggerutu tidak jelas, saat mereka memuji cewek yang lewat itu. Bagi dirinya ia jauh lebih cantik dari cewek itu.
Karena Adel kesal, ia mengayuh sepedanya lebih cepat meninggalkan keempat cowok itu dibelakang. Hingga ia tidak sadar didepannya terdapat batu yang tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
THANDELA
Ficção AdolescenteAdellea namanya. Merupakan siswa baru di salah satu SMA di Jakarta dan tanpa ia duga ia langsung bertemu dengan cowok tengil yang super duper nyebelin. Ini kali pertama ia harus berurusan dengan orang tengil dimulai dari awal bertemu. Hingga akhirny...