Semakin lo dekat sama orang, secepatnya juga lo akan sakit hati.
~~
Ethan dan Malvin memutuskan langsung menuju rumah Deno setelah Adel dan Michelo lebih dulu meninggalkan mereka.
Lima menit berlalu, Malvin dan Ethan sudah sampai di rumah Deno yang memang jaraknya tidak jauh dari tempat tadi. Mereka langsung menuju kamar Deno yang ada di lantai atas.
"Lo berdua lama amat?" tanya Dafa yang duduk di depan layar televisi, kedua tangannya memainkan stik ps. Sedangkan mata Deno sangat fokus pada permainannya. Tidak peduli dengan kedatangan Ethan dan Malvin.
"Habis makan, ngisi perut," sahut Malvin. Ethan langsung menghempaskan tubuhnya di kasur king size milik Deno.
Tidak dengan Malvin yang justru merebut stik yang sedang di mainkan oleh Deno.
"Bego! Gue lagi main," ucap Deno dengan muka marah lalu menonyor kepala Malvin setelah merebut benda itu dari tangannya.
"Gue juga pengin main," dengan santainya Malvin menjalankan permainan yang tadi dimainkan oleh Deno.
"Sono lo main di ps satunya lagi sama Ethan," usir Deno mendorong tubuh Malvin agar jauh-jauh dari tempatnya.
"Males main sama Ethan. Dia lagi galau," ucap Malvin jujur.
"Galau kenapa? Mukanya kaya lesu banget?" Dafa melirik ke arah Ethan yang sedang memejamkan matanya.
"Abis liat Adel jalan sama Michelo."
"Michelo yang kakak kelas kita itu?" tebak Deno, Malvin mengangguk.
"Wah ternyata lo kalah start, Than. Saingan lo cogan, terkenal kepinterannya lagi," ucap Deno mengejek. Ethan tidak memperdulikan perkataan sahabatnya itu.
Michelo memang menjadi siswa teladan di sekolahnya. Banyak siswa-siswi di sekolahnya yang tau bahwa dia memang pandai di bidang akademik.
Dafa dengan sengaja melemparkan bantal yang ada di dekatnya ke arah Ethan. Cukup keras, bantal mengarah di kepala Ethan yang sedang berbaring membuat Ethan membuka matanya yang semula terpejam. "Anjirrr. Siapa yang ngelempar woi?!"
"Bukan gue, Than. Gue lagi main hp nih, sumpah," sahut Deno sambil mengangkat ponselnya ke arah Ethan.
"Ethan, gak boleh ngomong kasar loh," ucap Malvin dengan nada yang sangat lembut.
"Jijik gue dengernya," ucap Ethan.
"Dikasih tau yang bener malah ngelunjak," desis Malvin.
"Bacot lo pada!" dengan geram Ethan melemparkan kembali bantal yang tadi Dafa lempar mengenai wajah Deno.
"Lo babi!" ucap Deno kesal.
"Lo tainya babi!"
• • •
Motor Michelo telah sampai di depan rumah Adel.
"Makasih, Chel" ucap Adel tersenyum manis.
"Sama-sama. Lain kali gue ajak jalan lagi, boleh kan?" sahut Michelo.
KAMU SEDANG MEMBACA
THANDELA
Teen FictionAdellea namanya. Merupakan siswa baru di salah satu SMA di Jakarta dan tanpa ia duga ia langsung bertemu dengan cowok tengil yang super duper nyebelin. Ini kali pertama ia harus berurusan dengan orang tengil dimulai dari awal bertemu. Hingga akhirny...