22. Hari Bersama Dinda

838 49 3
                                    

Jika kata tak lagi bermakna, lebih baik diam saja.

~~

Awas Typo!

Hari pertama libur diakhir tahun ini, bagi Adel sangat menyenangkan. Ia menghabiskan pagi ini dengan bergulat nyaman dengan selimut yang membalut tubuhnya diatas tempat tidur.

Ia mengerjapkan matanya beberapa kali saat sinar matahari menyeruak masuk dari kaca jendela yang masih tertutup gorden berwarna biru muda.

Adel menguap lebar dan menyingkirkan selimut yang membalut tubuhnya saat ketukan dipintu terdengar.

"Adel...bangun udah pagi," seruan dari luar pintu kamar Adel yang dipastikan itu suara Nita.

Adel beranjak dari tidurnya dan bergumam lirih. "Iya, bunda."

Lalu ia berjalan kearah kamar mandi untuk mencuci muka agar terlihat lebih segar sehabis tidur. Ia tidak berniat untuk mandi. Sebelum akhirnya ia keluar dari kamar untuk sarapan diruang makan bersama orang tuanya.

Selesai makan bersama, Adel ikut membantu Nita membereskan meja makan.

• • •

Siang ini Adel ada janji dengan Dinda, rencana mereka beberapa hari lalu yang gagal dan akhirnya mereka memutuskan hari ini untuk mengganti janji waktu itu.

Saat ini mereka sudah berada disebuah mall besar dikota.

"Lo mau belanja apa, Din?" tanya Adel kepada Dinda yang berjalan menuju toko sepatu.

"Beli sepatu, sepatu gue udah pada jelek, Del," sahutnya yang diikuti Adel dibelakangnya.

"Menurut lo bagusan ini apa ini?" Dinda menunjuk dua sepatu yang membuatnya tertarik.

"Menurut gue ini aja, gue suka warnanya," Dinda mengangguk sepatu yang ditunjuk oleh Adel.

"Oke, gue beli yang ini aja," Dinda memanggil pelayan. "Mba yang ini nomer 39."

Lalu Dinda berjalan menuju kasir. Sedangkan Adel masih ditempat, karena ia sedang melihat-lihat sepatu yang terpajang tanpa ada niatan untuk membeli.

Tiba-tiba matanya menangkap seseorang yang sangat ia kenali berada tidak jauh dari tempatnya berdiri.

Cowok itu sama melihatnya. Hingga pandangannya bertemu dengan Adel. Lalu seulas senyum muncul dibibirnya untuk menghampiri Adel.

"Hai, Del," sapanya saat sudah dihadapan Adel. "Kesini bareng siapa?"

"Hai juga, kak. Sama Dinda," sahutnya.

Michelo mengedarkan pandangannya untuk mencari seseorang yang datang bersama Adel.

"Dinda lagi di kasir," ucap Adel.

"Ooh."

"Kak Michelo sama siapa?" tanya Adel.

Michelo terlihat ragu untuk menjawab pertanyaan Adel. "A-anu, gue bareng pa-pacar," Michelo membalikan tubuhnya memanggil seseorang didekatnya.

"Kenalin dia cewek gue," Michelo memperkenalkan cewek yang barusan ia panggil.

"Sarah."

THANDELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang