8. Pusing deh

1.3K 87 11
                                    

Setidaknnya aku sudah bersikap baik padamu, walapun kamu tetap tidak menyukai, bahkan membenciku.

~~

Adel bangun dari tidurnya pagi ini. Saat alarm di atas nakas berbunyi. Ia melirik ke arah jendela yang tidak tertutup korden. Mungkin tadi malam ia lupa untuk menutup kordennya. Ternyata sinar matahari sudah muncul walaupun belum sepenuhnya.

Jam menunjukan pukul 05.20 WIB. Masih ada waktu untuk melaksanakan ibadah salat subuh. Adel segera mengambil air wudlu untuk melaksanakan salat subuh.

Beberapa menit Adel berkutik di dalam kamarnya, sekarang sudah rapih dan siap untuk berangkat ke sekolah. Hanya satu yang kurang. Tentu sarapan pagi.

Seperti biasa, Adel harus sarapan di pagi hari. Jika tidak, ia pastikan akan terkena omelan dari bundanya.

Adel menghampiri Nita yang sedang menyiapkan sarapan di meja makan. Tapi ia tidak melihat sosok ayahnya, yang biasanya sudah siap di meja makan.

"Ayah mana, bun?" tanya Adel.

"Ayah udah berangkat. Nanti kamu berangkatnya sama Ethan ya."

Adel melototkan matanya. Apah! Pagi ini ia akan berangkat dengan itu bocah. Ooh tidak mungkin.

"Gak mau. Aku naik bus aja." tolak Adel dengan gelengan kepala cepat.

"Bunda udah ngomong sapa Ethan, dan dia gak keberatan kok," ucap Nita.

"Tapi kan--

"Gak pake tapi-tapian. Buruan makan, nanti telat," perintah Nita agar Adel segera menyelesaikan sarapannya.

Bibir Adel berkerut. Ia merasa kesal sekali. Bisa-bisanya bundanya mencari tebengan ke tetangganya. Mungkin jika bukan Ethan, Adel mau. Tapi ini apa!

Motor besar berwarna hitam yang tentu dikendarai oleh pemiliknya memasuki pekarangan rumah Adel.

Adel yang sedang memainkan ponselnya langsung memasukan ke saku rokknya, saat Ethan datang. Adel menunggu di teras rumahnnya sekitar lima menit yang lalu.

Dilihat dari wajah Adel, dia sangat terpaksa. Jika Adel bisa memilih, ia akan memilih naik bus. Tapi bundanya memaksa.

Tanpa berkata apapun, Adel segera menaiki motor Ethan tepat di boncengannya lah.

"Udah siap?" tanya Ethan saat Adel sudah berada di jok belakang

"Kalo belum siap ngapain juga gue udah duduk di sini." jawab Adel yang jutek.

Motor Ethan melaju meninggalkan halaman rumah Adel. Ethan membawa motornya dengan kecepatan sedang. Ia takut Adel akan memarahinya, jika ia mengendarainya dengan kecepatan tinggi seperti yang biasa Ethan lakukan.

Beberapa pasang mata melihat kedatangan Adel yang membonceng Ethan, saat memasuki area sekolah menuju parkiran. Sebenarnya Adel merasa risih dilihat oleh teman-temannya. Apa yang bisa ia lakukan. Tidak ada.

Adel segera turun dari motor Ethan saat tiba diparkiran. Adel merapikan rambutnya yang tergerai agak kusut karena tadi ia lupa tidak mengikat rambutnya. Awalnya kan ia kira akan berangkat bersama ayahnya naik mobil. Tapi ini malah bersama Ethan bonceng motor tanpa mengenakan helm.

THANDELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang