Matahari menampakan diri, datang membawa hangat dunia.
23 march 2020
18.45"Baiklah, kita mulai saja?"
•••
"Suga hyung" pria bermarga Min itu menolehkan kepalanya begitu ada yang memanggilnya. (Hyung panggilan kakak untuk sesama pria)
"Ah, kamu ternyata" Jawabnya seraya membalikan tubuhnya, membenarkan posisinya melihat siapa yang memanggilnya seraya tidak berhenti dengan aktivitas men-dribble bola basket kesayangannya.
Apa kalian mengira Suga tidak mempunyai teman dekat karena sikap dingin dan misteriusnya? Nyatanya itu salah, dia punya teman dekat yang normal seperti kebanyakan orang lainnya, tidak seperti nya yang misterius. Kalian tau siapa?
Park Jimin
"Hyung, kamu kenapa?" tanya pria boncel itu, ia bertanya demikian karena dari kejauhan ia melihat hyung-nya ini melamun.
"Ayo cerita saja hyung, sepertinya hyung sedang memikirkan sesuatu" ujar Jimin yang meminta Suga memberitahunya alasan kenapa ia melamun yang mungkin memikirkan sesuatu yang membuatnya tidak nyaman. Sebagai teman baiknya, Jimin mungkin bisa memberinya solusi atau bahkan membantunya lebih.
"Tidak, bukan apa-apa. Hanya saja aku tadi memikirkan seseorang" jawab Suga enteng seraya mendelik acuh. Kemudian ia berhenti men-dribble dan merangkul bolanya di tangan kanannya.
Ia pergi mengambil minum yang ada di sisi lapang kemudian duduk disana, Jimin pun mengikutinya. "Apa seorang perempuan?" tanya Jimin penasaran sembari mencondongkan sedikit tubuhnya ke arah Suga.
Dengan pandangan lurus kedepan, ia mengangguk. Jimin yang tidak percaya membulatkan matanya seketika merespon bahasa tubuh yang ditunjukan Suga.
"Waw, ternyata Suga hyung mulai jatuh cinta" Jimin menepuk pundak temannya itu, hingga membuat tubuh Suga sedikit terdorong. Ia hanya berdecih dengan sunggingan tipis dibibirnya.
"Ahahah sejak kapan hyung mulai tertarik biasanya hyung hanya menganggap mereka seperti seorang pengemis" ya begitulah Jimin, ia akan terus berusaha bertanya semakin mendalam, sebut saja dia 'Kepo'
"Tidak, tidak. Aku tidak menyukainya, kamu tahu pasti kan?" jawaban yang dilontarkan Suga sontak membuat Jimin lagi-lagi membulatkan matanya tidak percaya.
"Yak!" teriak kesal Jimin, sudah pasti ia tahu apa yang dimaksud hyung nya itu. Apalagi selain bermain-main?
Melihat respon Jimin yang seperti itu, Suga hanya diam menunggu penggalan kalimat yang ia yakin akan keluar lagi dari mulut pria bermarga Park itu.
"Hyung, kamu tidak boleh melakukannya hyung. Perempuan itu makhluk lemah hyung, apa kamu tega membuat makhluk lemah terlihat semakin lemah?" ya begitulah Jimin, pria yang dikenal dengan hati lembutnya, yang pasti akan menahan Suga melakukan hal yang menurutnya tidak masuk akal, maksudnya jika ingin bermain-main kenapa harus melibatkan seorang perempuan? Apalagi ia tahu perempuan sudah seharusnya dijaga, bukan dipermainkan. Begitu kan?
"Aku tidak peduli. Bahkan aku tidak punya seorang ibu, mengerti yang aku ucapkan? Maka dari itu, aku hanya perlu sedikit hiburan, sedikit tapi mungkin akan menyenangkan" ia tahu betul maksud ucapan Jimin, tapi bukankah banyak dari wanita juga yang brengsek? Begitulah pikirnya, jadi ada kalanya 'tak apa' mempermainkan wanita.
"Tapi kan hyung-"
"Sudah, aku ingin ke toilet. Sebentar lagi jam Fisika mulai, aku akan bersiap untuk tidur" Suga berdiri menepuk-nepuk pantatnya yang sedikit kotor karena debu, mengambil bolanya dan menghadap Jimin yang masih terduduk disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY NAME IS SUGA [Proses Revisi]
FanfictionHighest rank: #1 in Vampire #50 in Fanfiction "Bahkan aku tidak mengerti bisa menyukai seorang gadis yang bahkan takut padaku. Tapi tenanglah, aku akan menjagamu aku tidak akan menyakitimu sampai aku terbunuh karenamu." -MSG