Thanks for ur commented varezachandra6❤ novitadlz❤ btsmeme01❤ lisasetiawati190412❤amashffd_❤
•••
Ada dunia di sekelilingmu. Ada aku di sampingmu. Namun, kau mendamba rasa sendiri itu, seakan hidup seorang diri.
•••
"Memangnya siapa?" aku bertanya, sudah sangat penasaran dengan apa maksudnya.
"Dia hyunji, sahabatmu" ucapnya, refleks aku menarik nafas kasar. Merasa tidak percaya.
"Saat itu aku juga berniat membeli minum untuk kita biar lebih enak. Kemudian aku membeli coklat panas, saat aku sedang menunggu ternyata ada hyunji, ia menyapaku. Aku tidak dekat dengannya hanya saja aku tertawa mendengar ceritanya" ia terlihat tersenyum mengingat kejadian itu.
"Memangnya cerita tentang apa sampai membuat mu tertawa?" aku penasaran cerita apa yang di ceritakan hyunji sampai membuat suga yang mendengarnya tertawa. Sepertinya bukan cerita biasa, bahkan lelucon pun mungkin tidak akan membuatnya tertawa ataupun tersenyum sedikit.
"Cerita tentang mu" ia menatapku, mendekatkan wajahnya ke wajahku. Menghapus jarak diantara kami. Sangat dekat, ia menatapku lekat membuat jantungku berdetak tidak karuan. Ia sukses membuat pipiku memanas 'Aaaaaaa eommaaaa mengapa seperti ini!!!!' aku berteriak dalam hati, tidak mungkin aku berteriak di depannya, apalagi sedekat ini. (Ibu)
Aku tersadar dari lamunanku, aku memalingkan wajahku menjauhi tatapannya yang membuatku salah tingkah.
'Ingat aeri-ya, Jangan bapereu' batinku.
Aku merapihkan rambutku yang tidak berantakan karna salah tingkah dengan perilaku suga oppa tadi. Heol, siapa yang tidak salah tingkah jika ditatap oleh seseorang yang kita suka. Bayangkan saja jika kalian berada di posisiku, itu sulit.
"Kau malu ya?" goda suga oppa, ya ampun apalagi ini? Ia yang membuatku malu semakin malu. Aku yang benar-benar tidak bisa menyembunyikan rasa maluku melampiaskannya dengan memukul lengan suga oppa.
"Aw appo-ya, haha wajahmu seperti kepiting rebus" aku tidak mengerti ia terus saja menggodaku seraya tertawa puas, Eommaaaa aku benar-benar malu saat ini.
Akhirnya ia menghentikan aktivitas menggodaku dan juga berhenti tertawa saat ponselnya dirasa berdering. Huft, akhirnya aku bisa terbebas juga.
"Yeoboseyo?" tanyanya saat menerima telfon itu. Ia terlihat menatap ke arahku terlebih dahulu sebelum ia pergi sedikit menjauh untuk menelfon. (Hallo)
"Ne, aku sudah berhasil" samar-samar dapat ku dengar ia bicara. Ah, mungkin temannya atau saudaranya.
Kemudian aku tidak mendengarkan lagi pembicaraanya, aku mengalihkan arah pandangku ke arah sungai Han yang terlihat seperti air yang tenang padahal di dalamnya itu ada putaran yang sangat kencang. Diibaratkan seperti seseorang yang baik diluar tapi sebenarnya ia orang yang berbahaya. Omg, I'm so smart haha.
Ya, semoga saja aku tidak bertemu orang seperti itu lagi setelah si bajingan --Namjoon oppa-- itu.
"Aeri" ternyata suga oppa sudah selesai dengan telfonnya tadi. Aku meliriknya dan senyumku menyapanya.
"Aeri, maaf aku tidak bisa bersamamu lebih lama lagi. Aku ada urusan mendadak, maafkan aku juga tidak bisa mengantarmu pulang. Apa tidak apa jika kau pulang sendiri?" sepertinya ia punya urusan yang sangat penting dan mendesak. Sebenarnya aku sedikit kecewa mengetahui bahwa ia ternyata masih --menggantung-- ku, tapi mungkin dilain kesempatan mungkin ah aeri kau jangan terlalu berharap.
Jadi untuk sekarang ini aku mungkin hanya akan pulang dengan perasaan yang sulit diartikan antara lega, bahagia atau kecewa, idk.
Aeri pov end.
•••
Namja bersurai coklat tengah berjalan menyusuri trotoar dengan langkah gontai, terlihat dari caranya berjalan, ia terlihat seperti banyak pikiran.
Namja itu berhenti di sebuah kedai makanan ringan, sebenarnya ia tidak lapar hanya saja ia ingin mendudukan dirinya tapi karna untuk lebih merilekskan semua bebannya ia memesan beberapa makanan dan minuman ringan.
Suhu kini mulai menyejuk karna mengingat ini sudah lebih dari jam 4 sore.
Jimin pov.
Kini aku tengah berada di sebuah kedai kecil dipinggiran jalan. Setelah lama berjalan seraya berpikir tentang semua pertanyaan yang tidak bisa ku jawab.
Aku melihat ahjussi yang sedang sibuk membersihkan meja dan sesekali melanggani para pembeli.
Aku memesan beberapa makanan dan minuman ringan. Aku mulai memakan makanannya dan meregut minumku.
Saat sudah hampir selesai aku melihat ke belakangku, dimana hanya ada jalanan sepi yang jarang dilewati kendaraan.
Tapi tidak lama aku menangkap sosok yang sangat familiar, sosok yang mungkin selama ini aku rindukan, sosok yang tiba-tiba muncul dihadapanku setelah lama menghilang.
Aku berniat menyapanya tapi ia sudah terlalu jauh, aku pun membayar pesananku "Ahjussi, ini uangnya. Kamsahamnida" tanpa menunggu balasan dari ahjussi itu aku segera pergi meninggalkan kedai itu. Takut-takut ia sudah terlalu jauh pergi. (Paman // Terima Kasih)
Aku berlari mencari sosok tadi, sebenarnya tidak ada yang penting antara aku dengannya hanya saja aku hanya ingin menanyakan kabarnya dan sedikit berbincang dengannya.
Sudah lama agak berlari jauh, aku menemukan sosok itu. Sepertinya ia sedang buru-buru.
Sekarang ia tengah berada di trotoar yang sangat sepi, lebih sepi dari trotoar tempat aku makan tadi. Biasanya trotoar ini ramai saat pulang anak-anak sekolah dekat sini saja.
Bahkan sekarang ini hanya ada aku dan dia saja yang berjalan di trotoar ini.
Aku mulai merasa ada yang aneh, aku merasa curiga dengannya. Apa yang ia lakukan disini bahkan ini sudah hampir larut, sejak tadi tidak terasa sekarang sudah lebih dari jam 5.
Jalanan mulai semakin sepi ditambah semakin gelap hanya ada beberapa lampu jalan yang tidak terlalu terang.
Ia kemudian berhenti disalah satu halte, seperti sedang memainkan ponselnya. Lalu menelfon seseorang.
Aku memperhatikannya dari kejauhan, namun aku tidak bisa melihatnya karna ia membelakangiku. Aku juga tidak tahu apa yang sedang ia bicarakan.
Ia terlihat serius, kemudian melirik-lirik keadaan sekitar, menengok ke sebelah kanan dan kirinya. Lalu saat ia akan membalik, aku segera sembunyi di belakang tempat sampah yang berada di sampingku untuk membuatnya tidak mengetahui keberadaanku.
Lalu aku mengintip lagi ternyata ia sudah menghilang saja.
Aku benar-benar merasa aneh dengannya. Siapa dia sebenarnya.
Jimin pov end.
Much sadness arises out of confusion
And things that are not deliberately
said The implicit herd.
Tbc.
Ini buat yang nungguin updatenya hehe maaf lama. Oh iya kalo ada typo kasih tau yaa. Makasih juga untuk yang udah komen.
Makasih karna sekarang story aku udah di uruta #578 dalam fanfiction uhhh seneng banget😂
Padahal baru kemarin #955 dalam fanfiction pokoknya untuk kalian keep VoMent yaa❤
FOLLOW JUGA!

KAMU SEDANG MEMBACA
MY NAME IS SUGA [Proses Revisi]
Fiksi PenggemarHighest rank: #1 in Vampire #50 in Fanfiction "Bahkan aku tidak mengerti bisa menyukai seorang gadis yang bahkan takut padaku. Tapi tenanglah, aku akan menjagamu aku tidak akan menyakitimu sampai aku terbunuh karenamu." -MSG