5 tahun yang lalu adalah tahun dimana puncak kesulitan dalam hidupku.
Aku memang tidak kehilangan hyunji lagi, tapi aku kehilangan orang yang ku sayang lagi.
Suga oppa, 5 tahun sudah aku kehilangannya untuk selamanya. Dan saat itu juga kehidupan normalku telah kembali. Dimana dalam hidupku hanya ada jimin dan hyunji seperti biasanya. Tidak ada perasaan marah dan tidak ada kata cinta lagi diantara kita.
5 tahun ini seakan 5 tahun yang lalu yang kulalui sebelum aku mengenal suga oppa, hingga sampai akhirnya aku tidak bisa berbohong aku masih mencintai dan memikirkannya.
"Woii!" seru jimin mengagetkanku.
"Jimin! Ah mwondae, nan kamjjagiya!!" aku berseru kesal padanya, selalu saja seperti itu ia selalu mengagetkanku. Kehadirannya seperti Jalangkung yang sering sekali datang secara tiba-tiba dan menghilang juga secara tiba-tiba. (Apa-apaan (kau ini), aku kaget!!)
"Biasa saja kali, bagaimana kuliahmu?" tanyanya yang lalu mendudukan dirinya di sebelahku.
Ah benar, aku belum menceritakan nasib kuliahku dan bagaimana aku bisa masuk ke universitas ini. Untung saja saat itu kesiswaannya ternyata adalah Jin oppa, ia juga menjabat sebagai dosen di kampusku. Dan untungnya saat itu ia bilang menemukan kertas pendaftaranku yang terjatuh di lantai. Saat beberapa hari kemudian jin oppa menelfonku bahwa aku lulus seleksi untuk masuk ke kampusnya. Aku bersyukur masih bisa masuk kuliah.
"Baik" jawabku singkat, aku terlalu malas dia selalu saja mengoceh. Padahal setiap hari kami bertemu di kampus, karna dia satu kampus denganku bahkan kita di satu ruangan yang sama. Dasar pabbo.
Saat ini kami juga sedang di cafetaria kampusku. Kami berdua berbincang dengan aku yang berlagak malas. Sampai hyunji datang ke arah kami berdua.
"Heii!!! Kalian jahat tidak mengajakku. Kalau aku diculik lagi bagaimana?" tiba-tiba aku merenungkan perkataanya.
Sontak kejadian itu terulang lagi dipikiranku. Dimana saat aku pertama melihat kejadian itu, saat aku dengan bodohnya tidak mendengarkan suga oppa terlebih dahulu.
Aku benar-benar menyesal telah melakukan itu padanya. Sekarang terlihat siapa yang jahat, aku yang jahat disini. Dan memang benar, dia tidak pantas untukku dia terlalu baik untukku.
"Sttt" bisa ku dengar dan ku lihat dari ekor mataku jimin memberi kode dengan tatapan yang mengisyaratkan seperti 'kenapa kau membahas itu lagi?'
Hyunji pun tersadar dengan ucapannya segera tertawa garing untuk mencairkan suasana.
"Ahaha, oh iya aku lupa aeri. Aku punya sesuatu untukmu! Ayo bersemangatlah, sebentar lagi kan ulang tahunmu! Aku yakin pasti akan ada sesuatu yang datang yang membuatmu kenbali ceria lagi, arra?" aku hanya memutar bola mataku malas, hyunji sama cerewetnya dengan jimin. Sahabatku ini memang sama, sama-sama cerewet. Tapi aku tetap menyayangi mereka, biar bagaimanapun mereka adalah sahabat terbaikku yang tidak akan pernah meninggalkan bahkan melupakanku saat ada yang baru. Mereka bilang tidak ada yang lebih baik dari pada aku. Ya, aku tahu itu gombalan tapi mereka memang membuktikannya. Walaupun aku dan jimin 'pernah' mempunyai suatu hubungan special. (Oke)
"Bahkan ulang tahunku 2 minggu lagi" aku menjawabnya datar, se-da-tar dan se-di-ngin mungkin. Sifatku itu keluar lagi setelah 5 tahun yang lalu aku kehilangan ciri khasku itu.
Ia terlihat mendenguskan nafasnya kesal dengan responku.
"Eh ku dengar ada dosen baru yang menggantikan dosen Kim"
"Siapa?"
"Entahlah, ku dengar ia akan memasuki ruang yang diujung untuk jam sekarang"
"Ruang 20 maksudmu?"
"Ah, iya. Kuharap ia juga masuk ke ruanganku"
"Memangnya kenapa?"
"Kau harus melihatnya! Ayo cepat!"
Aku menguping pembicaraan orang di sebelah tempat dudukku sebelum mereka pergi.
'Dosen baru? Ruang 20? Berarti sekarang dia masuk ke ruanganku?' batinku, aku hanya bisa mengernyit. Lalu dengan cepat aku mengubah ekspresiku menjadi biasa saja.
"Eh, memangnya dosen Kim kemana?" tanyaku tiba-tiba yang membuat mereka menghentikan aktifitasnya.
"Kenapa kau tiba-tiba menanyakannya?" tanya hyunji.
"Tidak, aku hanya bertanya" jawabku cepat.
"Kau tidak tahu? Dosen Kim sudah pensiun 2 hari yang lalu. Dan ku dengar sekarang ada dosen baru untuk menggantikan dosen Kim" jelas jimin yang kubalas dengan anggukan.
"Kau sudah melihat dosen baru itu?"
"Ani, aku belum melihatnya. Mungkin jin hyung tahu" aku menganggukan kepalaku untuk kesekian kalinya seraya membentukan mulutku membentuk huruf 'O'. (Tidak)
---
"Aduh kalian lambat sekali sih! Cepat kita sudah terlambat masuk kelas" karna jarak dari cafetaria dan ruanganku sangat jauh. Kami harus kembali 20 menit sebelum masuk tapi kami kelupaan dan ini sudah jam masuk kelas tapi kami masih di perjalanan menuju ruang 20 dan itu masih jauh.
"Aku sudah capek aeri!" teriak hyunji di belakangku.
"Ayolah hyunji cepat ini sudah hampir dekat kita akan terlambat. Bagaimana jika dosen baru itu killer?" teriakku.
"Percuma kita sudah terlambat" ujar jimin. Benar juga.
Dan tinggal beberapa meter lagi aku sampai di kelasku, tapi saat aku ingin berbelok masuk tiba-tiba
BRUKKKK
Oh, terkutuk kau, menabrakku disaat seperti ini.
Aku lihat buku dan ketas-kertas yang ia bawa berserakan. Biar bagaimana pun aku harus membantunya membereskan.
"Ah, jeosonghamnida. Aku tidak sengaja" ucapku sebagai tanda permintaan maafku. (Maafkan aku)
"Tidak, apa-apa. Aku juga salah. Apa kau mahasiswa di ruangan ini?" ia bertanya padaku.
"Nde, aku terlambat" jawabku tanpa melihat wajahnya. Aku sibuk membereskan buku dan kertas yang berserakan di lantai. (Ya)
"Eoh, aku dosen baru disini. Tenang saja aku tidak akan menghukum mu dan teman-temanmu" aku pastikan ia pasti mendongakkan kepalanya untuk melihat hyunji dan jimin.
"Aeri" aku mendengar hyunji bergumam.
Lalu tangan seseorang menepuk-nepuk pundakku dari belakang. Aku yang risih segera berbalik dan ternyata jimin yang menepukku.
"Apasih?! Aku sedang membereskan ini! Kalian bukannya membantuku malah bengong disitu!" kemudian aku melanjutkan aktivitasku yang tertunda.
"Selesai!" seruku saat sudah membereskan semuanya. Lalu aku berdiri dan betapa terkejutnya aku saat melihat wajahnya.
"Senang bertemu kalian. Perkenalkan saya dosen Min" ucapnya memperkenalkan dirinya.
Tapi bukan itu yang membuatku, hyunji dan jimin mematung. Tapi dia seperti
"Su-suga oppa?!"
Oh god, his back?
Or just a look like?
THE END
MY NAME IS SUGA SELESAI.
BAGAIMANA? Ehe, ini dia endingnya. Ayoloh itu siapa? Apa suga hidup lagi? Atau cuma mirip? :"v
Anggap aja itu orang yang mirip sama suga karna yang 7 kembar di dunia itu lhoo* apaan sih😂😂
BTW JANGAN SIDER AH ;(
VOTING SAMA KOMENNYA JUSEYO😥Kalo ada yang typo kasih tau ya.
Ig; @yulistak
Yulista.
![](https://img.wattpad.com/cover/93610046-288-k545950.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY NAME IS SUGA [Proses Revisi]
FanfictionHighest rank: #1 in Vampire #50 in Fanfiction "Bahkan aku tidak mengerti bisa menyukai seorang gadis yang bahkan takut padaku. Tapi tenanglah, aku akan menjagamu aku tidak akan menyakitimu sampai aku terbunuh karenamu." -MSG