31. Feel it

2.6K 288 24
                                    

Ini mana sih Vote sama Komenannya jadi berkurang ;(

Vote terus like dong :(

•••

"Kapan kamu bertemu dengan Suga oppa?" tanyaku kemudian

"Itu-"

Srettttt

Entah bawaan dari mana tiba-tiba Suga oppa datang dan mencengkram kerah jimin dengan kuat. Ia seperti sangat marah dengan Jimin. Tapi aku bingung masalah apa yang mereka hadapi sampai-sampai seperti ini.

Bisa kulihat ekspresi jimin yang juga sama bingungnya denganku. Terlihat suga oppa dengan mata memerah dan melotot juga menggretakan giginya kuat seperti sedang menahan marahnya, "Apa yang kau lakukan dengan Aeri?! Kupikir kau teman baikku! Tapi kau makan temanmu sendiri!"

Jimin yang sepertinya menyimpan kebingungannya segera bertanya, "Apa maksudmu hyung?"

"Jangan pura-pura tidak mengerti! Kau tahu kan aku menyukai Aeri!" mungkin karna emosinya terlalu meluap ia tidak peduli lagi dengan kalimat yang akan dikeluarkannya. Ia bicara seakan tidak ada aku selain mereka berdua. Entah ia sadar atau tidak dengan perkataannya, tapi itulah yang keluar dari mulutnya.

Seketika kalimat yang dilontarkan suga oppa menyihirku untuk diam, seakan kalimatnya adalah sebuah mantra yang mampu membekukan berjuta kata dalam otakku. Tapi, Seribu pertanyaan terlintas di otakku.

--Kau tahu kan aku menyukai aeri-- Seolah kata-kata itu terus terngiang-ngiang dalam otakku, terus menghantui pikiranku.

"Dan apa ini?! Apa kau berusaha untuk merebutnya dariku?! Kau benar-benar-"

"Aku tidak bermaksud seperti itu, aku hanya ingin berpamitan dengannya, hyung" ucap jimin memelas, memotong pembicaraan suga oppa yang sepertinya terjadi kesalah pahaman.

Tapi

'Apa? Berpamitan? Apa maksudnya?' seketika aku benar-benar tidak mengerti sekarang, apa yang sebenarnya terjadi? Otakku bersusah payah mencerna kata-kata jimin tapi sayangnya aku tidak bisa. Aku terlalu merasa belum siap dengan resikonya ketika aku sudah mulai mencernanya, mengerti maksud dari apa yang dikatakan jimin.

Aku yang benar-benar merasa tidak mengerti dengan cepat membuka suara, "Ige mwoya? Ada apa sebenarnya ini? Oppa, kenapa kau tiba-tiba marah kepada jimin dan jimin apa maksudmu dengan berpamitan?" aku bertanya bertubi-tubi tidak mau mengulur waktu lebih lama, aku butuh penjelasan. (Ada apa ini?)

Setelah mendengar pertanyaanku, suga oppa melepas cengkramannya dari Jimin.

Tak lama, jimin terlihat mengambil nafas, "Aeri, mian.. Sebenarnya aku mengajakmu kesini untuk berpamitan denganmu dan memberi tahumu bahwa sebenarnya Suga hyung menyukaimu" ia mencoba menjelaskannya dengan rinci di depanku dengan disaksikan oleh suga oppa. (Maaf)

Deggg

Penjelasan jimin sukses membuatku tercekat seolah kata-kata itu adalah racun yang telah ku cerna. Ini gila, ini benar-benar sudah gila "Lalu bagaimana dengan hubungan kita, Jim?" tanyaku sendu. Aku benar-benar tidak percaya dengan keadaan ini. Sungguh ini benar-benar tidak terduga, seakan waktu ingin membuatku keliru dalam keadaan yang mengerikan ini.

"Hubungan?" gumam suga oppa tiba-tiba, "Kalian punya hubungan?" tanyanya bingung.

Jimin mengambil nafas dan baru saja ia ingin menjelaskannya tapi aku menyalanya, "Oppa, sebenarnya dua bulan yang lalu, malam dimana kita pertama kali bertemu adalah malam saat pertama aku dan jimin memiliki hubungan. Bukan hubungan sebagai sahabat lagi tapi hubungan sebagai sepasang kekasih. Maaf selama ini aku tidak pernah bercerita kepadamu soal hubungan ini. Jadi, jimin tidak bermaksud merebutku darimu tapi memang kenyataannya aku memang sudah dimiliki jimin sebelum kau. Kau hanya salah paham oppa, aku dan jimin pergi kesini karna aku ingin tahu tentang kejadian kemarin saat ia menyelamatkanku dan-"

MY NAME IS SUGA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang