32. Share it

2.8K 256 11
                                    

Sebelum baca part ini, dimohon untuk tidak lupa part-part sebelumnya biar bisa di mengerti karna disini ada bagian yang sudah di publikashikan sebelumnya tapi diceritakan kembali secara rinci.

•••

"Saranghaeyo, aeri-ya" aku tidak tahu harus apa lagi selain mengungkapkan perasaanku disaat ia sedang marah padaku. Ku putuskan untuk pergi sebelum ia berbalik menatapku. (Aku mencintaimu)

Entah kenapa, aku hanya takut ia sakit saat melihatku. Aku tidak mau rasa kecewa dan bencinya semakin besar terhadapku.

Aku tidak mau sampai Orang yang ku cintai, adalah orang yang sangat membenciku.

•••

Aku mencoba untuk kembali ke tempat dimana saat itu aku ingin menemui aeri tapi ia tidak datang padahal saat itu aku sudah mengancamnya.

Aku datang kesini karna aku merindukan sosok itu, sosok yang membuatku menjadi seseorang yang lemah dan bodoh.

Aku terduduk di kursi dimana saat itu aku setia menunggunya. Aku menatap kosong kearah sungai, aku tersenyum miris, tatapan ku semakin nanar saat mengingat kejadian itu.

Flashback on.

Saat itu aku tidak benar-benar menggunakan kekuatan vampire ku untuk mencari nomor ponselnya, tapi aku mencari di biodata daftar siswa di Namsan High School ini.

Aku segera memasukan nomor ponselnya dan mengirimnya pesan.

To: 02xxxx
Pergi ke taman dekat sekolah sekarang! (Send)

Ah, entah mengapa dan sejak kapan aku sudah tersenyum. Aku pun heran dengan itu.

Tapi tidak lama ponselku berbunyi, aeri membalasnya dengan cepat

From: 02xxxx
Siapa kau menyuruhku?! Dan semalam ini?! TIDAK!!!

Oh, ternyata ia sudah berani membangkangku ya. Ancamanku tidak main-main aeri.

Aku mulai mengetik pesan,

To: 02xxxx
Jadi kau memilih mati ditanganku, huh?! Tunggu sebentar lagi aku ada di sebelahmu!

Sebentar aku menerawang terlebih dahulu keberadaannya dan segera berteleportasi saat telah menemukannya.

"Kau ingin mati rupanya Lee Aeri" ujarku setelah sampai di tempat dimana ia berada --Kamarnya--

Ia tampak menoleh, "Arghh!!! Tolong jangan!! Ya ya aku akan ke taman aku tidak mengetahui nomor itu adalah nomor sunbae" ia tampak ketakutan. Hey, apakah aku semenyeramkan itu?

Ah iya aku lupa, aku sekarang berubah menjadi vampire bukan seperti seorang manusia pantas saja ia begitu ketakutan.

"Baiklah ganti bajumu, ketaman bersamaku, cepat!" titahku. Ia terlihat membelalakkan matanya.

'Apa yang ia pikirkan sampai membelalakkan matanya? Oh, aku mengerti. Akan menyenangkan jika aku mengerjainya' batinku puas.

"Mwoo? Bagaimana bisa kau saja masih dikamarku" bantahnya dengan pipinya yang memerah. Ah, dia begitu sangat menggemaskan ketika pipinya memerah seperti itu.

MY NAME IS SUGA [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang