Chapter 1

936 198 129
                                    

Author Pov

Sesosok namja tengah memandang lekat-lekat gedung di hadapannya ini. Dirinya masih terdiam di dalam mobil.
"Apa benar ini tempatnya, Ahjussi (paman)?" tanyanya pada lelaki paruh baya di bangku supir.

"Ne (ya), ini tempat yang kau maksud. Dan satu lagi, orang yang akan mendampingimu sudah menunggu di sana," jawab Ahjussi.

"Hm, baiklah. Tunggu di sini sebentar Ahjussi aku akan masuk ke dalam untuk mengurus pindahanku."

"Ne. Hati - hati, eoh?"

"Ne, Ahjussi. Kamsahamnida (terima kasih)."

Author Pov End

=====||=====

Yoongi Pov

Setelah berpamitan pada Kim ahjussi, aku melangkahkan kaki ke gedung tersebut. Tak lupa kukenakan masker hitam, topi, dan kacamata hitamku. Mungkin orang-orang yang melihatku akan menganggapku sebagai stranger. Tapi ini demi keamananku.
Kulihat seorang namja yang mengenakan jas dan celana panjang formal, tak lupa dasi yang melingkar di lehernya. Sepertinya ia tengah berdiri menunggu seseorang. Mungkin dia adalah orang yang disewa Manager hyung* untuk mendampingiku. Aku menghampirinya dan menyapanya.

"Annyeonghaseyo (hallo). Apa benar Anda Lee Seungwan?" tanyaku hati-hati.

"Ah, ne. Annyeonghaseyo, Lee Seungwan imnida. Tidak perlu terlalu formal seperti itu.  Ngomong-ngomong, panggil saja Seungwan hyung. Aku yang akan mendampingimu untuk melakukan registrasi di Universitas ini."

"Ne, kamsahamnida, hyung."

"Kajja (ayo)! Kita langsung pergi ke ruang rektor untuk mendaftarkanmu."

"Kenapa harus ke ruang rektor, hyung?"

"Apa kau lupa dengan posisimu sekarang? Jika ada yang mengenalimu, itu hanya akan membuat kerusuhan."

"Ya tuhan, aku lupa, hyung. Mianhae."

" Ya sudah, kajja!"

=====||=====

Sesampainya kami di ruang kepala sekolah, Seungwan hyung menjelaskan maksud kepindahanku dan menyerahkan berkas - berkas kepindahanku. Seungwan hyung sangat lancar berbahasa Indonesia. Aku sampai berdecak kagum. Jika dilihat, ia memang bukan keturunan asli Korea. Aku hanya tersenyum menanggapi perbincangan mereka. Karena, memang aku tidak terlalu mengerti apa yang mereka katakan. Itu sebabnya Manager Sejin menyewa seorang transleter untukku. Seungwan hyung menepuk pundakku membuyarkan lamunanku.

"Yoongi, kepala rektor menyetujui kepindahanmu kesini. Tapi, yang menjadi masalah disini kebanyakan dari mahasiswa di sini menguasai bahasa Inggris. Aku khawatir itu akan menjadi kendala untukmu. Tidak mungkin juga aku harus sekolah di sini."

"Mwo (apa)?  Aku hanya bisa sedikit bahasa Inggris. Apa tidak ada seorang pun yang mengerti bahasa Korea, hyung?"

"Tenang saja, kata kepala rektor ada seorang yeoja yang menguasai bahasa asing dengan baik dan beruntungnya ia satu jurusan denganmu. Jadi, kau akan dimasukkan ke kelas yang sama dengan yeoja itu untuk membantumu."

"Hahh, syukurlah."

"Begitu burukkah sampai kau tidak menguasai bahasa Inggris, eoh?"

"Yak, hyung! Jangan meledekku, aku hanya kurang belajar, hyung."

Unexpected [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang