1 month later
Ya! Ini aku, Min Yoongi. Kakak kandungmu. Yang lahir di Daegu, 9 Maret 1993. Jadi, jika dihitung usia kita hanya selisih dua tahun. Selisih yang sedikit. Mungkin karena itu, kau sering sekali membantah perkataanku.
Bagaimana keadaanmu di sana? Baik-baik saja, 'kan? Aku harap selalu begitu.
Maaf, aku tak bisa menjengukmu hari ini. Kami harus melakukan comeback di program musik hari ini. Tapi, aku sudah mengirim sesuatu untukmu. Mungkin kau sudah menerimanya saat ini. Semoga kau menyukainya.
Mungkin saja aku akan jarang menjengukmu untuk saat ini. Aku akan disibukkan dengan promosi lagu terbaru kami selama satu bulan.
Doakan agar promosi kami berjalan lancar. Dan tentunya meraih all chart dan banyak penghargaan.
Ini sudah bulan keempat kau di rumah sakit. Cukup lama, bukan?
Dan kau ada di Korea saat ini. Maafkan aku jika membawamu kemari tanpa seizinmu. Itu kulakukan agar memudahkanku untuk melihat keadaanmu. Karena kau sempat bilang kalau tak ingin kubawa kemari.
Sangat sulit meminta izin pada Choi ahjumma saat itu. Tapi, setelah tahu keadaanmu yang sebenarnya, dia langsung mengiyakannya. Dan pastinya, aku mendapat nasihat dan ceramah yang sangat panjang darinya. Aku juga telah mendapat maaf darinya atas apa yang terjadi padamu.
Kau sempat membuatku takut. Aku pikir kau tidak bisa terselamatkan. Karena, dokter yang menanganimu waktu itu hanya mengatakan kata 'maaf'. Bagaimana aku tak takut?
Sebenarnya, banyak hal yang ingin kuceritakan padamu, tapi situasi sedang tak mendukungku. Jadi, akan kuceritakan poin-poinnya saja.
Ini tentang diriku. Aku sedikit berbeda sejak empat bulan yang lalu. Sering murung dan menangis di malam hari. Banyak diam dan memasang senyum palsu. Menyedihkan sekali. Itu sangat bukan diriku, 'kan?
Aku tahu yang kulakukan itu salah. Aku membuat suasana grup menjadi canggung. Jika kupikir lagi, yang kulakukan itu sangat tidak professional.
Maka dari itu, satu bulan terakhir ini aku berangsur berubah. Aku mulai menjadi diriku yang dulu. Aku juga sudah meminta maaf pada member yang lain atas sikapku beberapa bulan yang lalu.
Member lain juga senang melihatku mulai kembali seperti dulu. Mereka bilang, mereka sangat kasihan melihatku terus terpuruk. Mereka berupaya sekeras mungkin untuk menghiburku. Tapi, aku mengabaikan mereka. Ternyata, aku sangat menyusahkan mereka.
Eomma tahu kondisimu saat ini. Dia juga sering menengokmu ke rumah sakit. Dan juga, appa. Untuk pertama kalinya setelah aku bangun dari koma, aku bertemu dengan appa. Itu terjadi saat aku juga akan menjengukmu di rumah sakit. Dia memelukku erat. Sungguh. Aku sangat merindukan sosoknya.
Beliau menceritakan masa kecil kita. Dan kecelakaan yang menimpa kita saat kecil.
Kau memang benar, aku adalah penyebab kecelakaanmu.
Kau ingin tahu bagaimana? Seperti ini ceritanya.
Saat itu, kita bermain bersama di taman kecil. Aku sedang bermain bola saat itu. Kemudian, tak sengaja aku menendang bola itu terlalu keras. Bola itu lalu melambung dan berhenti di tengah jalan. Aku berlari untuk mengambilnya. Aku tak tahu ada mobil yang melaju ke arahku. Mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi. Aku tak sempat lari dari tempatku. Namun, di saat itu juga, kau langsung berlari lalu mendorongku untuk menghindari mobil itu. Ya, kau menggantikan posisiku untuk ditabrak mobil itu. Kau langsung tergeletak lemah di jalan dengan darah yang terus keluar dari kepalamu. Aku saat itu juga terluka. Kepalaku terantuk batu di dekat trotoar. Kata appa, dia langsung panik dan membawa kita berdua ke rumah sakit. Kita sama-sama koma dan divonis amnesia. Namun, luka yang kau dapat jauh lebih parah dariku. Sangat miris ternyata bagaimana kita kecelakaan dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected [END]
FanfictionIdola. Satu kata yang mendeskripsikan sosok yang sangat dikagumi dan mungkin dijadikan panutan untuk beberapa orang tertentu. Kau mungkin akan melakukan apa saja untuk bertemu dengannya. Lalu, apa yang akan kau lakukan jika kau sudah bertemu dengann...