Chapter 18

265 44 3
                                    

Yoongi Pov

"Ini tentang masa laluku," ujarku.

"Masa lalu?"

"Ne."

"Memangnya apa yang terjadi, hyung?"

"Saat umurku 7 tahun, aku pernah mengalami kecelakan. Kecelakaan yang cukup parah. Terjadi benturan yang cukup keras di kepalaku. Dan setelah dilarikan ke rumah sakit, aku divonis mengalami amnesia semi permanen. Aku hanya mengingat eomma, dan sedikit potongan masa laluku. Dan sialnya, tentang yeoja yang kucari, aku tak ingat sedikit pun tentangnya."

"Aku tak menyangka kau pernah mengalami hal seberat itu, hyung."

"Begitulah."

"Lalu, kau dapat informasi tentang yeoja itu darimana, hyung?"

"Dari eommaku."

"Mwo?"

"Dia yang memberitahuku. Kala itu aku juga sama terkejutnya denganmu. Aku tak percaya eomma tega memisahkan aku dengannya."

"Lalu, apa yang dikatakannya, hyung?" tanyanya.

"Eommaku hanya memberiku berkas dan data tentang yeoja itu. Dan menyuruhku untuk mencarinya. Karena beliau juga sangat merindukannya."

"Hanya itu?"

"Tidak. Saat aku mengatakan bahwa kecil kemungkinannya untuk menemukannya, tapi dia bilang bahwa, mudah untuk melakukannya, namun sulit untuk mengetahuinya. Tapi, itu tak masalah karena ada ikatan diantara kalian."

"Apa maksudnya?"

"Molla (aku juga tak tahu)."

"Kenapa kau tak menanyakan yeoja yang kau cari itu pada appamu, hyung?" tanyanya hati-hati.

"Aku tak pernah melihatnya setelah aku siuman dari koma. Eommaku hanya bilang appaku sedang sibuk mengurus bisnisnya yang sedang berkembang. Aku bahkan tak tahu wajahnya sekarang."

"Mian, hyung. Aku menyinggung hal itu." sesalnya.

"Tak apa. Wajar kalau kau ingin tahu."

"Ya sudah. Mari kita tidur, hyung. Aku sudah mengantuk," ajaknya.

"Ya sudah. Kajja!"

=====||=====

"Aku pergi dulu." pamitku.

"Kau pergi dengan siapa?" tanya Jin hyung.

"Aku pergi dengan Yoora. Awasi mereka, hyung. Jangan sampai apartement ini runtuh," kataku.

"Ne, ne."

"Oppa! Aku sudah memasak sarapan untuk kalian. Jadi, kau tak usah repot-repot," ujar Yoora pada Jin hyung.

"Jjinja? Woah. Gomawo Yoora-ya."

"Ne. Segera bangunkan yang lain untuk sarapan, oppa. Sebelum, makanan itu dingin."

"Geurae. Kalian hati-hati di jalan."

"Ne, hyung."

Skip~

Aku menyetir keluar apartement. Keadaan jalan raya tak begitu ramai.

"Sunbae! Kita mau kemana?" tanyanya.

"Kau tahu 'Ellen Coffee Shop'?"

"Ah, itu kedai kopi yang ada di dekat taman waktu itu."

"Tunjukkan arahnya!" pintaku.

Unexpected [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang