Chapter 3

558 159 57
                                    

Yoora Pov

"Kenapa Yoongi oppa tidak ikut kesini?" tanya Ines.

"Aku tak tahu. Mungkin karena dia seorang idol dan tidak ingin membuat masalah dengan menarik perhatian mahasiswa-mahasiswa di sini. Mungkin beberapa dari mereka ada mengenalnya. Ditambah lagi jika dilihat secara visual dia tergolong tampan," ujarku.

"Oh, begitu. Kau benar juga."

Aku dan Ines sedang di kantin saat ini. Masih terdapat banyak orang di sini dan terus bertambah setiap menitnya. Saat aku meminum jusku, ada tiga orang yeoja yang datang dan duduk di depanku. Tepatnya, mereka berada di seberang tempat dudukku. Mereka adalah mahasiswa seangkatanku namun beda jurusan.

Aku mengenalnya karena mereka bertiga cukup populer di Universitas ini. Rere, yeoja berambut panjang dengan pita di kepalanya. Enzy, yeoja bersurai coklat pendek sebahu. Dan Nasha, yeoja berambut hitam panjang lurus dengan kacamata yang menggantung di hidungnya. Kulihat Rere mengeluarkan ponselnya. Entah apa yang dilihatnya, tapi ia begitu terkejut.

"Coba kalian lihat ini," ujarnya.

"Ada apa?" kata kedua temannya.

"Aku baru saja mengakses berita di internet dan apa kalian tahu? Min Yoongi oppa melanjutkan kuliahnya." katanya antusias.

"Aku kira apa, mengagetkan saja," kata Nasha.

"Memang itu hanya berita biasa. Namun, jika Yoongi oppa melanjutkan kuliahnya di sini itu baru luar biasa," sambung Rere.

"Apa?" seru Enzy dan Nasha bersamaan.

"Apa berita itu benar?" tanya Enzy.

"Aku tidak tahu. Bagaimana kalau kita memastikannya? Dia ada dijurusan seni di lantai tiga," kata Rere lagi.

"Baiklah. Ayo!" sahut Nasha.

Ini gawat. Ketiga yeoja itu akan menghampiri Yoongi sunbae. Bukannya aku melarang mereka bertemu dengan idolanya. Namun, aku khawatir itu akan mengganggu Yoongi sunbae dan membuat kegaduhan. Segera saja aku membawa barang-barangku dan berlari menyusul mereka. Ines yang terkejut dengan gerakanku, berteriak marah.

"Hei! Apa yang kau lakukan?"

"Mian, aku pergi dulu. Akan aku ceritakan padamu nanti."

Aku bergegas menyusul mereka. Sangat melelahkan naik tangga dengan berlari - lari seperti ini. Napasku mulai memburu. Peluhku mulai bercucuran. Ketiga yeoja tadi sudah ada di lantai dua. Aku masih berusaha melewati tangga menuju lantai dua. Aku sudah kelelahan, lututku terasa sakit. Tapi, aku tak peduli. Namun, tanpa disangka ketiga yeoja tadi berhenti karena dipanggil oleh seorang dosen, untuk membawa tumpukan buku tugas ke ruang guru di lantai satu. Raut muka mereka agak kecewa karena rencana mereka gagal.

Syukurlah. Mereka baru mencapai beberapa anak tangga menunju lantai tiga. Aku menghela napas lega kemudian menghampiri bangku yang ada di dekat tangga. Hah, capeknya. Aku meluruskan kedua kakiku dan memijitnya. Setelah merasa lebih baik, aku melangkahkan kakiku menuju kelas. Terlalu letih untukku kembali ke kantin. Mungkin di kelas hanya ada Yoongi sunbae. Karena, jam istirahat baru berlangsung 15 menit.

Aku memasuki kelas dengan langkah perlahan. Kulihat Yoongi sunbae sedang memegang sesuatu, tapi aku tak bisa melihatnya karena posisinya membelakangiku. Dia tak menyadari keberadaanku rupanya, lebih baik aku menegurnya.

"Sunbae?"

"Omo, kau mengagetkanku saja," jawabnya.

"Mian, ngomong - ngomong apa yang..."

Unexpected [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang