Chapter 19

238 44 7
                                    

Jungkook Pov

"Jungkook-ie! Ireona (bangun)!" ujar seseorang sambil menepuk-nepuk pipiku.

Aku melenguh pelan. Aku perlahan membuka mataku dan mulai menyesuaikan dengan cahaya. Namun, kuurungkan karena aku terlalu mengantuk.

"Yak! Bangunlah! Kenapa kau malah tidur lagi?"

"Hyung! 10 menit lagi," tawarku. Aku lantas menarik selimutku ke atas.

"Aniya. Kau harus bangun. Yang lainnya sudah bangun. Ppali!" ucapnya sambil memukul badanku dengan bantal.

"Ayolah. Kumohon, hyung! Beri aku waktu 10 menit lagi," rengekku.

"Tidak!"

"Baiklah, 5 menit."

"Tidak!"

"3 menit," tawarku lagi.

"Jeon Jungkook! Jangan buat aku marah."

"Hyung! Aku mohon sebentar lagi."
"Tidak. Kajja! Kita sarapan. Yoora telah menyiapkan makanan untuk kita. Kau mandilah dulu," ujar Jin hyung.

Mataku langsung terbuka lebar, "jjinja? Beri aku waktu 5 menit untuk mandi, hyung."

Aku langsung bangkit dari tidurku. Menyambar handuk dan berlari ke kamar mandi.

"Dasar!" seru Jin hyung.

Skip~

Aku turun dari kamar Yoongi hyung menuju meja makan. Mereka semua sudah ada di sana. Tapi, tak ada Yoongi hyung dan Yoora noona di sana.

"Cepatlah, Jungkook-ie. Sebelum makanan ini dingin," ujar V hyung.

"Ne."

"Makanlah!" kata Jimin hyung.

"Gomawo, hyung. Ah iya, dimana Yoongi hyung dan Yoora noona?" tanyaku.

"Mereka berdua baru saja pergi," jawab Jin hyung.

"Pergi kemana?"

"Entahlah. Mereka tak bilang apa pun."

Aku hanya ber-oh ria. Mungkin mereka akan menemui orang yang diceritakan Yoongi hyung tadi malam.

"Jangan melamun! Cepat habiskan makananmu!" tegur Namjoon hyung.

"N-ne, hyung."

Aku mulai memakan makanan lagi. Tiba-tiba terpikirkan olehku perkataan Yoongi hyung tentang yeoja yang dicarinya. Sudahlah, aku pikirkan saja itu nanti.

"Taruh saja piringnya di sini. Biar aku yang membereskannya," seru Jin hyung.

"Baik, hyung," ujar Hoseok hyung.

=====||=====

Aku menghela napas bosan. Mereka semua sibuk dengan aktivitas masing-masing. Yoongi hyung juga belum pulang.

Lebih baik aku jalan-jalan saja. Kurasa menghirup udara segar pagi hari, bukan ide yang buruk.

Aku naik ke kamar untuk mengambil kacamata hitam. Bagaimanapun juga, aku harus menyamar.

Aku turun dari kamar Yoongi hyung. Apa aku harus izin Namjoon hyung? Tapi dia sepertinya sedang sibuk. Ya sudahlah, tidak perlu. Lagipula aku hanya sebentar.

Aku melangkah keluar dari gedung apartement. Awalnya, aku hanya ingin jalan-jalan. Tapi, saat melihat pusat perbelanjaan yang tak jauh dari gedung apartement, aku berencana membelikan yang lain cemilan.
Aku masuk ke mall tersebut. Woah, ramai sekali. Aku berjalan mencari tempat yang menjual berbagai makanan ringan.

Unexpected [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang