Yoora Pov
Aku memasuki kamar tamu yang ada di apartement Yoongi sunbae. Kamar ini bersih dan tersusun rapi. Ada ranjang, lemari pakaian, meja kecil, dan kamar mandi di dalamnya, dan perabotan lainnya.
It's okay. Aku hanya akan berada di sini sementara. Aku tak ingin merepotkan orang lain lagi.
Aku membuka koperku. Aku meraih kaos pendek warna putih dengan tulisan 'I'm possible' dan celana jeans selutut. Aku menggulung rambutku ke atas.
Aku melihat ponselku. Aish, di dalam sini tak ada sinyal. Aku membuka pintu, lalu keluar kamar. Ada seseorang yang harus kuhubungi.
Aku berdiri di ambang pintu apartement. Aku masih di dalam, bukan di luar.
Aku mengutak-atik ponselku, mencari kontak nomor yang kutuju. Aku langsung menelpon nomor itu.
"Yeoboseyo?"
"Ne. Nuguya?" jawabnya.
"Appa, ini aku."
"Ahh, Ji-ah. Wae? Mian. Appa tak mengecek nomormu."
Oh iya, appa selalu memanggil seperti itu. Mungkin seperti panggilan sayangnya untukku.
"Appa..." kataku.
"Ne. Appa di sini. Ada apa?"
"Aku sudah tak tinggal dengan Choi ahjumma lagi."
"Mwo? Tapi, kenapa? Kau ada masalah dengannya?"
"Ani. Aku hanya ingin tinggal sendiri. Aku ingin belajar mandiri, appa. Tapi, masih ada beberapa barangku di sana. Aku akan mengambilnya besok," bohongku.
"Ya sudah, kalau itu maumu. Kau tinggal di mana sekarang?"
"Aku akan tinggal di apartement dekat pusat perbelanjaan itu, appa. Tak terlalu jauh dari Universitas."
"Begitu. Apa perlu appa kirim uang bulananmu sekarang?"
"Tak perlu, appa. Aku masih punya uang. Aku akan menghubungi appa jika aku sudah memerlukan uangnya."
"Geurae. Masih ada yang ingin kau katakan?"
"Aku merindukan appa. Kapan appa bisa mengunjungiku?"
"Appa juga merindukanmu, sayang. Appa juga tak tahu kapan appa bisa mengunjungimu. Masih banyak yang harus appa urus di sini. Bersabarlah, hm?"
"Ne, appa. Aku mengerti. Jaljayo, appa. Annyeong."
"Ne. Annyeong, Ji-ah."
Aku menutup panggilanku dengan appa, spontan aku mendongakkan kepalaku. No. Aku tak ingin menangis lagi. Benar kata appa, aku harus bersabar.
"Kau berbohong," kata seseorang.
Aku memutar tubuhku. Aku melihat Yoongi sunbae sudah ada di belakangku dengan tangannya dia masukkan ke saku celananya.
"Maksudnya?" tanyaku bingung.
"Maksudku, kau berbohong pada appamu. Tentang masalahmu dengan Choi ahjumma," ujarnya.
"Kau benar, sunbae. Aku telah berbohong. Dan aku benci itu."
"Sudahlah. Kemari! Duduklah di sini."
Aku menganggukkan kepalaku. Lalu, bergerak mengikutinya. Aku duduk di sofanya.
"Ada yang ingin kau ceritakan?" tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected [END]
FanfictionIdola. Satu kata yang mendeskripsikan sosok yang sangat dikagumi dan mungkin dijadikan panutan untuk beberapa orang tertentu. Kau mungkin akan melakukan apa saja untuk bertemu dengannya. Lalu, apa yang akan kau lakukan jika kau sudah bertemu dengann...