Yoora Pov
"Omo! Ada apa ini?"
Aku berteriak kaget setelah membuka pintu kelas ini. Yoongi sunbae ikut melongokkan kepalanya ke dalam kelas. Dia membulatkan matanya kaget.
"Omo!" katanya.
Rupanya, ia tak kalah terkejut. Aku dan Yoongi sunbae melangkahkan kaki masuk ke dalam kelas. Memandangi objek yang ada di atas meja kami berdua. Aku menggeleng-gelengkan kepalaku takjub. Bagaimana tidak? Di atas meja itu terdapat bertumpuk-tumpuk hadiah. Yang jelas itu bukan untukku. Karena, tertera dengan jelas di atas hadiah itu pesan-pesan untuk Yoongi sunbae.
"Padahal, baru kemarin aku pindah kemari."
Yoongi sunbae mengamati semua hadiah itu. Sesekali senyumnya mengembang. Setelah selesai, dia memindahkan hadiah-hadiah itu ke bawah meja dan memasukkannya beberapa ke laci.
"Ini terlalu banyak. Bagaimana bisa aku membawanya ke mobil nanti?" katanya.
"Kau tenang saja, sunbae. Aku akan membantumu nanti. Kemarikan sisa hadiah itu. Akan kuletakkan sebagian di laciku," ujarku.
"Gomawo. Mian, aku banyak merepotkanmu."
"Tidak apa-apa, sunbae. Tak perlu sungkan begitu. Sudah tugasku untuk membantumu."
Aku tersenyum ke arahnya. Dia terlalu banyak minta maaf. Padahal aku tak merasa direpotkan sama sekali.
"Selamat pagi, Yoora."
Aku dan Yoongi sunbae menoleh setelah mendengar seseorang berkata demikian. Ternyata, itu suara Ines.
"Selamat pagi, Ines."
Aku spontan memeluknya. Yoongi sunbae menatapku. Membuat kode untuk memperkenalkan temanku ini kepadanya. Aku melepaskan pelukanku. Mulai memperkenalkan kedua orang ini.
"Ah iya, Yoongi sunbae. Ini teman baikku. Namanya Ines Anastasya. Kau bisa memanggilnya Ines," kataku.
"Annyeonghaseyo, Ines Anastasya imnida," ujar Ines sambil membungkukkan sedikit badannya.
"Annyeonghaseyo, Min Yoongi imnida," balas Yoongi sunbae.
Aku dan Yoongi sunbae menatap heran ke arah Ines.
"Sejak kapan kau bisa bahasa Korea?" tanyaku heran.
"Tidak juga. Aku hanya baru tahu cara memperkenalkan diri. Bagaimana? Logat bicaraku tidak terlalu burukkan?" pamernya bangga.
"Eum, lumayanlah untuk seorang pemula," aku tertawa lepas.
Yoongi sunbae mulai tak mengerti apa yang kami bicarakan. Dia berdehem untuk mengingatkan keberadaannya.
"Omo! Aku lupa jika ada kau, sunbae. Jangan mengira temanku tadi mengerti apa yang kita ucapkan saat ini. Dia tidak benar-benar bisa bahasa Korea, dia baru tahu cara memperkenalkan dirinya," jelasku.
"Ah, begitu. Kukira dia juga bisa bahasa Korea. Ternyata aku salah."
"Tentu saja tidak."
"Aku tahu kalian sedang membicarakanku," kata Ines kesal.
"Bagaimana kau tahu?" tanyaku.
"Aku bisa melihat dari ekspresi dan cara kalian menatapku. Dasar,"
Ines berlalu menuju bangkunya. Merajuk. Itu yang akan dilakukannya.
"Temanmu kenapa?" tanya Yoongi sunbae.
"Dia kesal karena kita membicarakan skill bahasa Korea-nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected [END]
FanfictionIdola. Satu kata yang mendeskripsikan sosok yang sangat dikagumi dan mungkin dijadikan panutan untuk beberapa orang tertentu. Kau mungkin akan melakukan apa saja untuk bertemu dengannya. Lalu, apa yang akan kau lakukan jika kau sudah bertemu dengann...