Yoongi Pov
"Tentang kecelakaanku," ujarnya.
"Kecelakaanmu? Apa maksudmu?" tanyaku.
"Ne. Kata Choi ahjumma, itu kecelakaan tunggal. Tapi, aku merasa bahwa kecelakaan itu tak hanya menimpaku."
"Kenapa berkata seperti itu? Bukankah kau sendiri bilang kau tak ingat apapun setelah kecelakaan itu?"
"Molla (entahlah). Tapi, aku merasa sangat yakin aku mengalami kecelakaan itu bersama seseorang. Seseorang yang sangat dekat denganku."
"Kenapa kau tak menanyakan tentang kecelakaan itu pada orang lain? Seperti, eommamu misalnya."
"Eommaku sudah meninggal saat umurku 5 tahun, sunbae."
"Aku turut berduka. Mian, aku tak tahu hal itu," sesalku.
"Tak apa, sunbae. Hitung-hitung kau tahu sedikit tentangku."
Dia mengembangkan senyumnya. Aku salut padanya. Dia gadis yang kuat.
Kami berdua sudah sampai di basement gedung apartement. Aku mematikan mesin lalu keluar mobil. Membuka pintu bangku belakang mengambil kantong berisikan hadiah-hadiah tadi.
Yoora mengikuti apa yang kulakukan. Sebelumnya, dia membenarkan penampilannya sejenak. Mau bagaimana pun ia tetap terlihat cantik. Aish, hilangkan pikiranmu itu Min Yoongi.
"Kajja."
Aku mengomandonya untuk mengikutiku. Menaiki tangga menuju lobby dan segera masuk menaiki lift.
Ting~
Kami keluar saat lift ini berhenti di lantai 4. Akhirnya, sampai juga di depan pintu apartementku. Baru aku ingin menekan password pintu ini. Yoora menepuk bahuku.
"Sunbae?"
"Ne. Ada apa?"
"Apa tak apa kau memberi tahuku alamat apartementmu kepadaku? Kau tahu bukan jika aku juga seorang fans?" katanya.
"Aku tahu itu."
Aku kembali sibuk menekan digit tombol passwordku. Nah, terbuka.
"Lalu? Apa kau tak khawatir?"
Aku diam berpikir sejenak.
"Aku percaya padamu," jawabku kemudian.
Aku langsung masuk ke dalam meninggalkannya yang masih terpaku di depan pintu.
"Kau tak ingin masuk?" ujarku membuyarkan lamunannya.
"Ahh, ne. Aku akan masuk."
Dia masuk lalu menutup pintu. Melepas sepatunya, lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru apartement ini.
"Woah. Sunbae, apartementmu rapi sekali. Kukira kau tak bisa beres-beres," ledeknya
"Tentu saja aku bisa. Kau duduk saja dulu. Letakkan saja kantongnya di meja itu. Aku ingin mandi dulu."
"Ne."
Dia langsung melangkah ke tempat yang kutunjuk tadi. Dia langsung mendaratkan tubuhnya ke sofa. Dia sepertinya memang lelah. Teganya kau Min Yoongi. Menyuruhnya membawakan tumpukan hadiah yang jelas-jelas untukmu.
"Sudahlah. Lebih baik aku segera membersihkan badanku."
Skip~
Aku melangkah keluar kamar. Tentu saja, sudah mengganti bajuku plus mandi. Wanginya saja sudah tercium. Aku menuruni tangga dan melihat Yoora memainkan ponselnya. Untuk menghilangkan bosan sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected [END]
FanfictionIdola. Satu kata yang mendeskripsikan sosok yang sangat dikagumi dan mungkin dijadikan panutan untuk beberapa orang tertentu. Kau mungkin akan melakukan apa saja untuk bertemu dengannya. Lalu, apa yang akan kau lakukan jika kau sudah bertemu dengann...