Chapter 12

280 60 4
                                    

Yoora Pov

"...ini tentang hal kemarin, sunbae."

Keningnya tampak berkerut. Dia tampaknya tak mengerti maksudku.

"Kau sudah lupa, sunbae?" tanyaku jengah.

"Lupa apa?"

"Aish, tentang hal kemarin. Apalagi? Aku kan sedang membicarakannya," kataku agak kesal.

Dia tampak terkejut. Apa aku bicara terlalu keras?

"Mian, sunbae. Aku terbawa emosi."

"Gwaenchana. Lanjutkan ceritamu," katanya.

"Tentang sikap Choi ahjumma kemarin."

"Kenapa memangnya?"

"Dia memintaku..."

Aku menghela napas panjang. Berat rasanya aku ingin mengatakan hal ini.

"....untuk menjauhimu."

Cittt...

Yoongi sunbae menginjak pedal rem secara mendadak. Untung saja jalanan belum terlalu ramai. Kalau iya, pasti sudah terjadi kecelakaan beruntun di tempat ini.

"Yak, sunbae! Kau kenapa?"

"Apa yang kau katakan tadi? Soal Choi ahjumma? Katakan!" katanya serius.

Dia terlihat menyeramkan dengan raut wajahnya saat ini. Baru kali ini aku melihatnya seperti ini.

"D-dia memintaku untuk menjauhimu," ujarku takut-takut.

"Jelaskan padaku alasannya."

Raut wajahnya berubah. Terkesan menahan emosinya.

"Aku juga tak tahu. Dia menyuruhku tanpa ada alasan yang jelas."

"Lalu, bagaimana denganmu?"

"Maksudmu?"

"Kau ingin menjauhiku?"

Aku hanya bisa diam. Kenapa tiba-tiba dia bertanya seperti itu?

"Aku rasa kita harus membicarakan hal ini," katanya sambil melajukan kembali mobilnya.

But, ini bukan jalan ke Universitas. Dia memutar ke arah yang sebaliknya. Apa yang dipikirkannya? Bagaimana dengan kuliahnya?

"Yak, sunbae! Kita mau kemana?"

"Apartementku."

"Mwo? Tapi kenapa harus sekarang? Bagaimana dengan kuliahku?"

"Aku akan mengurusnya," katanya santai.

"Seenaknya saja. Tidak bisa begitu, sunbae. Bagaimana kalau kita bicarakan hal itu nanti? Sepulang kuliah? Hm?" tanyaku memohon.

"Ani. Kita harus menyelesaikannya sekarang." katanya final.

Aku tak bisa memprotesnya. Dasar manusia keras kepala.

Dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Jjinja! Dia sudah gila. Apa dia ingin membunuhku?

Skip~

Aku sudah duduk manis di sofa apartementnya. Sekarang dimana manusia keras kepala itu? Dia bilang ingin menyelesaikan masalah tadi. Tapi apa? Dia malah menghilang.

Itu dia. Dia berjalan ke arahku dengan membawa nampan berisi minuman. Lalu, duduk di sofa yang ada depanku.

"Aku sudah menghubungi seseorang untuk mengurus ijin kita hari ini di Universitas."

Unexpected [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang