Al&Q

969 58 13
                                    

Disinilah Alice sekarang menunggu sambil cemberut berat. Dia orang yang paling benci menunggu. Dan sekarang ia tambah membenci kegiatan tersebut. Bagaimana tak sebal ia sudah menunggu di KfC selama 1jam. Dan yang mempunyai janji bahkan belum nongol.

Kalo ia tak ingat hal ini mengangkut tentang nilai absensi dan tugas. Mungkin ia akan memaki orang tersebut. Al panggilannya sekarang, mulai menelepon orang yang ia tunggu. Dan hanya operator yang menjawabnya. Al bertambah gondok, ia meremas tissue yang ia pegang.

"Mas paket combo family tanpa nasi, minumnya diganti air mineral aja". Pesan Al dan langsung dilayani oleh mas mas kasirnya. Sebodoh amat tentang diet yang sedang ia lakukan. Hari ini ia butuh perut yang kenyang untuk menghadapi cobaan yang mungkin lebih berat.

Semua orang menatap heran, tentu saja siapa yang  tak heran. Seorang gadis berniat menghabiskan 5pcs ayam sendirian. Al tak ambil pusing, ia akan menakutkan jika ia kelaparan.

Sudah 3pcs ayam yang ia habiskan saat seseorang duduk didepannya. Dan dengan santai nya mencomot ayam miliknya. "Hei maling beli sendiri sana, punya uangkan?". Protes Al, namun ia sebenarnya tahu siapa pemilik wangi ini.

Quthbei ato yang biasa di panggil Q sama Al, orang yang selama 2 tahun ini menemaninya. Dan merangkap sebagai pacarnya yang sebentar lagi menjadi tunangannya.

"My All pelit ahh, aku kelaparan tahu. Anak baru itu benar benar bikin pusing dan menguras tenaga". Keluh Q sambil mencoba menyomot lagi ayam yang tersisa. Namun ia harus merasakan panas yang sangat di tangannya karena tamparan Al.

"Kau membuatku menunggumu selama hampir 2 jam. Bukannya minta maaf tapi malah ngatain orang seenak jidat. Kalo bukan karena profesor Ridwan yang minta, aku nggak sudi nunggu lama lama". Omel Al tanpa merasa sungkan.

"Maaf my tadi benar benar bikin emosi, dan sekarang apa yang bisa aku bantu untuk tunanganku?". Tanya Q sambil memperbaiki duduknya. "Baru calon Q, nggak usah lebay.Bantu aku menari Rama Shinta, kau jadi  Hanumannya". Kata Al dan mendapat pelototan dari Q.

"Siapa yang jadi Rama nya Al, tunggu jangan bilang yang jadi Ramanya si bencong Mischa. Aku nggak mau, pokoknya aku jadi Ramanya". Sifat posesif Q mulai muncul, kalau dengan yang lain ia bisa percaya. Tapi kalo soal Mischa ia menolak mentah mentah.

Banci jadi jadian itu hanya mencari kesempatan dalam kesempitan. Ia hanya ingin mendekati Al saja. Namun Al dan yang lain menganggap Q berlebihan.

Setelah adu mata akhirnya Al menang dan Q hanya bisa menghela nafas panjang. "Ya Tuhan Q, kita hanya menari. Dan pentas drama ini hanya akan dilihat oleh kelas ku dan profesor. Kau mau pertunangan kita diundur gara gara aku telat skripsi?". Ancam Al dan tentu saja Q menggeleng cepat.

Hei butuh waktu lama buat Al menerimanya, satu tahun pendekatan. Dan satu tahun ini ia berhasil meyakinkan Al bahwa ia siap menikahi gadis 24 tahun ini. Bukan keluarga atau status yang membuat ia susah mendapatkan Al. Karena satu nama Tito, nama yang selama ini menghantui Al.

Q bahkan tak yakin ia bisa menghapus Tito dari hati Al. Tapi setidaknya Al sudah membuka hatinya. Di usianya yang menginjak angka 30 tahun. Kadang membuatnya minder karena usia yang terpaut jauh.

Tapi sekarang ia yakin, ia akan memiliki gadis ini.  Gadis dengan gaya yang seenaknya. Dengan sifat khasnya yang bikin ia kangen.

"Kapan latihan akan dimulai my Al? Kalau bisa dikonfirmasi dulu. Jangan sampai bentrok dengan jadwalku". Saran Q setelah ia selesai mencuci tangan. Al hanya mengangguk angguk, ia masih menikmati ayam yang terakhir.

Satu yang Q suka dari Al, dia tak pernah pilih pilih makanan. Dan ia juga tak malu untuk makan banyak jika perlu.  Tapi akhir akhir ini porsi makan Al sedikit berkurang. Dan jadwal olahraganya juga semakin bertambah.

"Kamu diet ya Al?". Tanya Q memastikan pengamatannya. Al mengangguk tanpa menjawab dengan kata kata. "Nggak usah diet Al, jangan memaksa untuk kurus. Kamu mau seberapa kurus lagi?". Tanya Q sambil mengusap bibir Al yang celemotan saus.

"Kata moma aku gendutan, dan lagi aku harus tampil cantik dipertunangan kita nanti. Kamu nanti malu gandeng ma truk gandeng". Jawab Al sambil mencebikkan bibirnya.

"Denger aku cinta kamu apa adanya dirimu. Bukan fisik yang menjadi tolak ukur. Aku lebih suka kamu yang berisi, selain kamu sehat kamu juga empuk kalo dipeluk". Kata Q sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Huuufft baiklah, tapi kalau sampai kamu ninggalin aku. Liat saja aku suruh anak buah paman Davi buat nyari kamu". Ancam Al yang membuat tawa dibibir Q.

______

Quthbei nama itu yang selama 2 tahun ini mengisi hari harinya. Sejak pertama kali ia menginjakkan kaki di kampus ISI jogja. Bahkan ia sempat membimbing Al selama 3 bulan, karena dulu Q asisten dosennya.

Awalnya Al risih dengan pendekatan Q yang blak blakan dan tak tahu malu. Namun lambat laun hatinya luluh juga.  Sangat mudah mencintai seorang Q. Selain wajah manisnya sifatnyapun tak kalah baik. Namun jika sudah menyangkut pelajaran jangan harap Q akan lunak.

Q orang yang tegas di dalam kelas, bahkan terkesan galak dan sadis. Pernah sekali Al tertidur waktu dikelas Q, dan tak tanggung tanggung. Q langsung menjewernya dan mengusirnya dari kelas. Namun Al bersyukur dengan begitu ia tak salah memilih. Q dapat menjaga hatinya dan juga sifatnya di depan wanita lain.

Bertolak belakang dengan Al, Al termasuk orang yang terlalu royal pada teman dekat. Tak memandang ia laki laki atau perempuan. Dan jika seperti itu, Q langsung marah. Kecemburuan Q dan ayahnya hanya berbeda tipis.

Namun entah kenapa Q sangat membenci Mischa, sahabat Al yang sedikit melambai.  Bahkan menurut Al tak ada yang salah dari Mischa. Bahkan ia mengenal pacar Mischa, om om yang agak sangar. Tapi baik suka traktir mereka dan membelikan snack.

Q nggak akan cemburu berat jika Al nggak terlalu dekat dengan Mischa secara berlebihan. Berbanding terbalik dengan Q, Mischa yang begitu memuja Q.  Mischa bahkan histeris jika melihat Q menari. Kata Mischa, Q itu seksi, jantan dan menggairahkan. Sementara Al hanya bisa geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya.

Al merasa disayang jika didekat Q, ia merasa menjadi ratu. Tanpa Al minta kadang Q memenuhi semua keinginan Al. Jadi kadang Al merasa sungkan jika Q mulai memanjakannya. Ia tak mau di cap matre, orang tuanya tak mengajarkan itu.

Satu hal yang membuat Al kagum pada Q, Q adalah anak yatim piatu. Ia hanya hidup dengan seekor anjing pudel berwarna coklat. Hidup di sebuah rumah kontrakan kecil.

Saat Q bertemu dengan Binta entah kenapa mereka langsung cocok. Dengan sifat dan hobi yang sama, Binta tak pernah mempermasalahkan status Q. Itu yang penting, bahkan Binta sebenarnya ingin segera mengesahkan hubungan mereka. Mengingat umur Al yang bagi Binta sudah cukup umur.

Sementara Vio sendiri tak keberatan, disamping umur yang cukup dewasa. Q juga bisa mengimbangi sifat manja Al yang kadang muncul. Selain itu Vii bersyukur anaknya dapat melupakan seorang Tito.

Dan yang bikin Al agak sebal saat Jeje dengan terang terangan berbicara bahwa Q masuk kriterianya. Anak kecil itu selalu bening matanya kalau liat cowok ganteng.

Dibalik ini semua Al tahu perjuangan mereka belum apa apa. Belum ada ikatan resmi yang mengikat keduanya. Al tahu akn banyak rintangan dalam hubungannya nanti. Dan Al harus siap mental untuk itu.


________

Haiii Billiz balik lagi setelah bertapa akhirnya,, dapat wangsit juga...moga ke depannya lancar,, amiiinnnn

9012017

Can I Have It?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang