Alice

380 36 0
                                    

Al masih menangis saat sampai di rumah Quthbei, dia tak ceroboh dengan pulang ke kostnya. Apalagi ini sudah jam 11 malam. Ia akhirnya menginap dirumah Q, rasa lelah lebih mendominasi membuatnya langsung tertidur pulas.

Sementara itu Q merenungkan semua yang terjadi, ia memang salah dengan membentak Al. Bahkan ia belum berterimakasih pada kekasihnya itu. Tentu saja Al merasa kecewa, Q belum pernah membentaknya.

Ia harus minta maaf besuk, ia cuma bisa berdoa semoga Al memaafkannya. Ia tak siap jika harus berpisah, baginya Al adalah harapan yang pasti. Ia bukannya tak tahu jika seluruh penghuni kampus menggunjing hubunganya dengan Al.

Fitnah kejam yang mengatakan bahwa ia hanya memanfaatkan Al. Bahkan tak jarang dosen lainpun ada yang menyindir saat ia satu ruangan. Tapi Q menutup matanya dan mematikan hatinya. Yang ia tahu cintanya pada Al tulus, sejak pertama ia melihat Al.

Baginya pandangan dan kepercayaan yang berikan lebih penting daripada sampah yang ia dengar. Menurutnya tak penting omongan orang lain. Q hidup bukan dari omongan orang lain tapi dari jeri payahnya.

Q mencoba menutup matanya, ia berharap besuk Al akan menjenguknya.

______

Al melihat jam di dinding, sekarang jam 10. Ia menunda terus menunda untuk pergi kerumah sakit. Ia masih sebal dengan Q, namun akan sayang nasi dan sayur opor yang ia buat. Dengan setengah hati Al menghidupkan motornya dan menuju ke rumah sakit.

Tak sampai setengah jam Al sudah sampai di parkiran RS. Dengan malas ia menuju ke kamar yang ditempati oleh Q. Sebelum masuk ia memastikan bahwa baju yang ia kenakan sudah cukup sopan.

Saat Al masuk ternyata kamar Q penuh dengan sahabat yang menjenguknya. Semua terdiam saat Al masuk ke dalam ruangan.
"Dilanjutin aja, kenapa malah pada diem?". Tanya Al bingung.
"Ya karena dari tadi kita bahas kamu Al. Kalau aku jadi kamu, aku biarin ini bocah sendirian. Orang nggak tahu terima kasih". Celetuk Aro dan disetujui oleh 4 orang lainnya.

Al melihat ekspresi Q yang muram, tapi saat akan menjawab. Hp Al berbunyi nyaring, dan itu membuat Al pamit. Ternyata moma  telepon ia pengen Al beliin bakpia sama lapis legit. Dan ternyata Alvin dalam perjalanan kemari. Karena ternyata istri Alvin lagi nyidam.

Tanpa pamit Al langsung pergi ke tempat pembuatan bakpia dan oleh oleh Jogja yang lainnya. Al sangat antusias saat mendengar bahwa Rika sedang hamil muda. Kakak iparnya yang bisa dibilang agak urakan. Tapi Al suka karena Rika bisa sosok yang dewasa saat dibutuhkan.

"Hei monyet kamu dimana?. Nyasar ya buruan keburu pesawatnya berangkat". Omel Alvin saat Al baru mengangkat panggilannya. "Eeh kambing congek makannya jangan tebar pesona mulu". Kini giliran Al yang ngomel sambil menjewer telinga Alvin. "Udah mau jadi bapak juga masih aja ganjen, aku aduin ke Rika baru tau rasa". Ancam Al sambil menyerahkan bungkusan yang lumayan besar.

"Ya jangan donk Al, bisa disate nanti aku. Masuk bulan ketiga ini Rika jadi galak banget. Udah gitu judes banget bisa nggak dapat jatah nanti aku". Keluh Alvin sambil memeluk Al pelan. "Itu karena dia lagi bawa anak kamu vin. Inget kalau sampai Rika kenapa kenapa gara gara kamu. Aku yang akan bantuin Rika pergi dari kamu". Ancam Al sambil menepuk pelan bahu Alvin.

"Ya jangan donk Al, kamu itu kembaran aku apa kembarannya Rika". Protes Alvin sambil memanyunkan bibirnya. "Karena aku kembaran kamu jadi aku hafal sifat sifat kamu Alvin. Udah buruan masuk tuh udah di panggil. Kasihan Rika nunggu". Al mendorong Alvin untuk bergegas.

"Al kalau sampai Quthbei bikin kamu nangis lagi aku bikin dia nggak bisa liat kamu selamanya". Kata Alvin yang membuat Al tersenyum kecut sambil menangguk pelan.

_____

Al sampai di RS tepat jam 1 siang, ia sangat lelah hari ini. Namun ia memutuskan untuk ke RS. Tak bisa dipungkiri ia merindukan Q. Saat sampai di kamar rawat Q, Al langsung menjatuhkan diri disofa. "Ada masalah Al?". Tanya Q pelan saat ia melihat wajah kekasihnya seperti kelelahan. Al hanya menoleh sebentar lalu memalingkan wajahnya lagi.

Al masih kepikiran dengan ancaman Alvin tadi. Ia takut Alvin mengadu pada ayahnya. Dan tentu saja Al tahu sang raja akan menyeretnya kembali kerumah. Dikepala Al terniang hal hal yang menakutkan. Berpisah dengan Q tentu bukan keinginannya saat ini.

"Al maafkan aku, ku mohon bicaralah padaku. Berteriak dan memakilah jika perlu. Tapi jangan diamkan aku". Ucap Q pelan dan Al hanya menoleh. Ia menatap Q lama dengan pandangan sendu. "Maaf jika membuatmu menangis, aku janji tidak akan membentakku lagi. Aku salah Al, tadi Alvin meneleponku. Ia mengancam akan membawamu pergi. Tapi aku percaya kau tak akan meninggalkanku". Kata Q pelan dan ragu.

Al bangkit dari duduknya, kemudian ia menghampiri Q. Tanpa berkata apapun Al menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Q.
"Aku merindukanmu jadi jangan pernah membuatku kecewa Q". Hanya itu yang Al ucapkan, namun Q merasakan kelegaan yang luar biasa.

"Aku mencintaimu Al, selalu dan selamanya. Maafkan aku honey, maaf karena membentakmu". Q mengusap kepala Al dengan pelan. Sementara Al mulai nyaman dengan posisinya. Namun ia
tahu akan memalukan jika ada yang melihatnya.

Q merasa sensasi aneh ditubuhnya, posisi ini tak menguntungkannya. Saat ia ingin menarik kepala Al, sebuah kecupan dan sengatan kecil terasa dilehernya. "Al kau tau betapa aku membenci hasil karyamu". Geram Q dengan suara seraknya, namun tak bertahan lama karena Al mengulanginya.

"Al stop, kau akan ku balas nanti". Erang Q sekuat tenaga, dan saat ia melihat wajah Al. Entah ia harus bersyukur atau marah. "Akan ku ingat Q, dan karya ku tak terlalu jelek". Kata Al sambil tersenyum usil.

"Kau tau aku benci dicupang Al, memalukan. Seperti anak remaja saja". Gerutu Q sambil mengusap usap lehernya. "Padahal aku tahu kau selalu mengharapkannya Q, akui saja". Ejek Al dengan nada ceria. "Kau gadis nakal mesum, kekanak-kanakan". Umpat Q yang membuat Al tertawa senang.

Al selalu menyukai saat ia menggoda Q. Dan ia paling suka jika Q marah marah hanya karena cupang. Katanya memalukan dan kekanak kanakan



___________

Maaf baru bisa update, dan terlebih part ini termasuk terpendek. Dikarenakan saya sedang sakit, dan keluarga saya jg sedang terkena wabah. Jadi tolong dimaafkan, terimakasih sudah menunggu.

4022017

Billiz :-)

Can I Have It?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang