Happy reading ^^
***
Dari terakhir kejadian di mana Gibran menanyakan apa arti dirinya terhadap vanesha, mereka tidak pernah bertemu lagi karena fokus terhadap ujian. Tetapi Gibran selalu menyempatkan untuk menghubungi vanesha lewat telepon, mungkin dengan cara seperti itu bisa melepaskan rindu walaupun hanya dengan via suara.
"Sudah belajar?" tanya Gibran dari seberang telepon.
"sudah, lo sendiri udah belum?"
"Gue mah nggak usah ditanya, gue mah udah pintar" jawab Gibran dengen kekehannya.
"Dih songong banget jadi orang, awas aja kalau nilainya lebih bagus dari gue. Siap-siap gue mutilasi" ancam Vanesha.
"Mau mutilasi gue jadi bagaimana? ntar gue nggak ada nangis. Kak Gibran kemana jangan tinggalin vanesha dong, Vanesha kan sayang sama Kak Gibran" goda Gibran menirukan suara khas cewek.
"Jijik"
"Tapi suka kan? Lo tau gak hatiku resah karena Siti"
"Sapa Siti?"
"Yang jelas cewek"
"Oh"
"Kok oh?"
"Iya"
"Kok iya"
"...." Vanesha hanya diam.
"Nes, masih disitu kan?"
"Hmm"
"Lo kenapa Nes?"
"Katanya cinta dan sayang sama gue, tapi mikirin cewek lain. Sampai resah segala, emang siapa sih Siti" dumel Vanesha dari sebrang telfon.
"Siapa yang mikirin cewek lain?" Tanya Gibran.
"Anak monyet"
"Kan gue belum selesai tadi ngomongnya, keburu ngambek deh"
"Terus, Siti siapa?"
"Sitiap hari mikirin lo" Gibran terkekeh.
"Kang gombal dasar jelek"
"Yaudah sana tidur dah malam"
"Hmm"
"Jangan hmm"
"Iya nih gue mau tidur"
"Good night, see you in my dream sayang"
Tut sambungan terputus.
*
Gibran hanya bisa bertemu dengan vanesha ketika Gibran mengantarkan Vanesha pulang, karena ujian mereka pulang lebih cepat. Biasa nya jam dua bel sekolah baru berbunyi, tetapi dua minggu ini jam dua belas sekolah telah usai.
Motor sport merah milik Gibran memasuki halaman rumah besar milik keluarga Rahardian Jaya.
"Assalamualaikum Gibran ganteng pulang" teriak Gibran setiap kali memasuki rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GibraNesha
RomanceMasa lalu memang pahit tetapi terkadang indah tapi jika dengan adanya dirinya hidup ini terlalu berharga untuk disia siakan dengan banyangan masa lalu. Karena sosoknya terlalu nyata dan telah mengambil alih semua hati dan hidup ini. Menyita fikiran...