Sebelumnya gue minta maaf karena membuat kalian sangat lama menunggu kelanjutan cerita ini #bagiyangnunggusih 😅 Maafkan author yang pemalas ini. Dan juga kuliah gue membuat gue dilema 😆 tapi gue bakal usahain bakal kelarin nih cerita. 😊 Yang kangen Gibran mana suaranya 📣
Oke cukup gue gamau basa basi dan curhat lama lama ✌
Semoga kalian suka dan gak bosan. 🙆Happy reading^^
***
Dua manusia yang sedang menunggu matahari tenggelam terus mengukir senyuman indah yang sangat mereka.
Vanesha yang terus menerus tersenyum senyum membuat Gibran yang melihatnya merasa ngeri. "Nes, kamu kenapa? Kesambet?" Tanya Gibran dengan polos.
Pertanyaan Gibran langsung membuatnya kesal. "Ish ngerusak mood aja sih" ketusnya.
"Ya kamu dari pantai sampai vila terus senyam senyum sendiri, kan aku ngeri lihatnya"
"...."
"Ye malah diem"
"..."
"Nes"
"..."
"Lah malah ngambek"
"..."
"Sayang" rengek Gibran.
Vanesha yang sedari tadi menahan tawanya, meledak seketika.
"Nah gitu dong ketawa, kan cantik liatnya"
"Gembel"
"Bilang cantik gembel, ntar dibilang jelek jahat. Cewek mah suka ribet" dumel gibran.
"Yaaudah gausah punya cewek kalau gamau ribet" sinis vanesha.
Gibran yang mendengar nada ketus dari vanesha "Eh? Bukan gitu sayang"
"Apanya bukan gitu"
"Tau ah nesha kesel sama kakak, titik" lanjutnya.
Bluuum
Pintu ditutup keras oleh vanesha
Yah.. marah dah jadinya, batin gibran
"SAYANG KATANYA MAU MANDI MAKAN TERUS JALAN JALAN" teriak gibran
Tidak ada sahutan "SAYANG BERENANG MALAM MALAM SEPERTINYA ENAK LOH" Gibran mwncari cari cara agar vanesha membukakan pintu.
"SAY- eh?"
"Gausah teriak teriak bisa? Dikira aku kopok apa" ketus vanesha, yang dibalas cengiran oleh gibran.
Berasa istri lagi ngambek apa gini yaa, batin Gibran.
"Jangan ngambek ya ya ya"
"Jangan diam dong yang"
"Marah ya?"
"Yang ih"
"Jawab dong"
Vanesha mengela nafas "apa?"
"Nah gitu dijawab"
"Apa?"
"Jangan apa apa mulu lah yang, katanya kamu tadi mau jalan jalan"
"Males"
Hadeh cewek kalau udah bilang malas gini susah, batin gibran.
"Mikirin apa?" Tanya vanesha.
"Hah?"
Vanesha memutar bola matanya, jengah dengan cowok didepannya ini yang tentunya menyandang sebagai tunangannya.
"Serah lah, sana sana. Aku mau mandi"
"Gamau bareng aja?" Goda gibran menaik turunkan alisnya.
"Bareng sama bapakmu" sinis vanesha yang langsung masuk kedalam kabar dengan menutup pintu dengan keras.
Blum
"Nasib nasib, kenapa vanesha jadi sensi begini. Kalemnya tiba tiba ilang" gerutu gibran.
"KAKAK CEPET MANDI, POKOKNYA VANESHA KELAR KAKAK JUGA KELAR"
"Akunya gaboleh teriak, tapi dia sendiri-"
"GAUSAH NGEDUMEL SENDIRI NGOMONGNYA DEPAN AKU AJA"
"eh? ENGGAK SAYANG ENGGAK"
"GAUSAH TERIAK"
"Lah"
Bunuh abang dirawa rawa dek, abang sudah gakuat.
Sorry typo dimana mana, jangan lupa komen and vote.
KJ😘
KAMU SEDANG MEMBACA
GibraNesha
RomanceMasa lalu memang pahit tetapi terkadang indah tapi jika dengan adanya dirinya hidup ini terlalu berharga untuk disia siakan dengan banyangan masa lalu. Karena sosoknya terlalu nyata dan telah mengambil alih semua hati dan hidup ini. Menyita fikiran...