Happy Reading 😊😊
Seperti kegiatanku setiap harinya ,pagi ini aku awali kegiatanku dengan sholat shubuh kemudian menyiapkan sarapan pagi. Setelah itu, menyiapkan pakaian sekolah Reyhan. Setelah semua beres aku pun membersihkan tubuhku sembari menunggu Reyhan bersiap-siap. Selesai mandi dan bersiap-siap aku kemudian berjalan ke ruang makan untuk sarapan pagi bersama pangeran kecilku.
Ternyata Reyhan sudah menunggu dibawah dengan cemberut, “ada apa dengan dirinya?” Batinku.
“Hai, kenapa cemberut?” Tanyaku.
“Rey bosan, kenapa selalu sarapan berdua sama mama. Rey sudah lama tidak makan dimeja makan bersama Papa entah itu sarapan pagi, makan siang ataupun makan malam.” Ucapnya.
“Itu karena Papa sibuk Rey.” Jawabku.
“Selalu sibuk.” Ucapnya kesal.
“Karena ada masanya nanti kita makan bersama-sama. Sekarang Reyhan makan dengan mama ya.” Ucapku menenangkannya.
“Em, baiklah.” Jawabnya.
Selesai melahap sarapan pagi kami, aku pun mengantarkan Reyhan berangkat ke sekolah, setelah itu aku bergegas menuju kampus karena ada mata kuliah pagi ini. Awalnya aku memutuskan untuk berhenti kuliah setelah menikah agar aku lebih fokus dengan Reyhan dan kak Vero tetapi kak Vero malah melarangku dan tetap menyuruhku untuk tetap kuliah bahkan ia juga tidak melarangku jika nantinya aku ingin bekerja. Hal itulah yang membuatku semakin mencintainya.
Meski aku sekarang adalah seorang istri dan juga ibu, Kak Vero tidak membatasi sedikitpun kegiatanku. Entah itu bersama teman-teman atau dengan kegiatan kesukaanku. Yang terpenting baginya adalah aku senang dan tidak terkekang karena telah menjadi istrinya. Namun tetap saja, aku harus ingat jika aku sudah tidak sendiri lagi. Aku harus menjaga nama baik suamiku dan juga menjadi ibu yang baik untuk Reyhan.
Sesampai dikampus aku kemudian memakirkan mobilku diparkiran kampus, setelah menikah aku juga memakai mobil sekarang itupun juga karena kak Vero melarangku memakai motor padahal memakai motor lebih cepat sampai daripada mobil namun karena aku adalah istri yang baik jadilah aku mengalah dan memakai mobil sekarang. Awalnya malah aku harus diantar sopir jika mau kemana-mana. Tapi aku tak mau merepotkan, toh aku masih bisa melakukannya sendiri walau dia menceramahiku dengan seribu nasehat jika sedang berpergian dan berkendara.
Saat aku berjalan memasuki kampus tiba-tiba kudengar ada yang memanggilku dari belakang, kutolehkan kepalaku kebelakang ternyata Fany yang memanggilku. Setelah melihatku menoleh kearahnya, Fany kemudian berlari kearahku.
"Ada kuliah pagi juga lo Fan?" Tanyaku.
"Iya Sya, lo juga?" Ucapnya.
"Iya gue juga. Oh ya, gue duluan kekelas ya Fan takut dosennya udah masuk duluan." Ucapku yang dibalasi dengan anggukan oleh Fany. Setelah itu aku bergegas menuju kelas.
Selama dua jam mata kuliah pak Rahmat aku sama sekali tidak bisa fokus dengan materi yang diberikan oleh Pak Rahmat. Saat ini yang ada didalam fikiranku hanyalah kak Vero, kak Vero yang kini berubah dingin dan seakan tidak menganggap keberadaanku.
"Sya.. Tasya... Fiya Anastasya." Kata Silfi memanggilku.
"Ohh yaa, ada apa Fi? Sudah selesai ya jamnya Pak Rahmat?" Tanyaku dengan bodohnya, bagaimana bisa aku bertanya seperti itu disaat keadaan kelas yang sudah jelas-jelas sepi dan tidak ada lagi penghuninya kecuali aku dan Silfi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Airplane [Complete/Revisi]
RomanceApa kau benar-benar mencintaiku? Atau kau hanya mengabulkan permintaan anakmu yang menginginkan aku menjadi ibunya? Pikirkan itu sebelum kau menikahiku. Kuharap kau tak hanya menuruti permintaan anakmu tapi juga benar-benar mencintaiku. #6-kehidupan...