Happy Reading
“Rey, satu hari saja. Lagian kemarin kamu sudah seharian nempel sama mamamu sekarang gantian dong papa yang nempel sama mama.” Ucap Kak Vero memohon kepada Reyhan.
Pertengkaran anak dan bapak kemarin malam kini berlanjut hingga pagi ini. Kak Vero ingin mengajakku menginap dirumahnya dan menitipkan Reyhan kepada ibu tetapi Reyhan tidak mau dipisahkan denganku.
“Rey ikut pulang Pa, Rey kan masih kangen sama mama.” Jawab Reyhan.
“Rey kan masih bisa ketemu mama setiap hari sedangkan papa, papa kalau sudah kerja pasti akan jarang bersama mama Rey.” Ucap Kak Vero.
“Tapi Pa tidak ada salahnya kan Rey ikut pulang bersama mama dan papa.” Jawab Reyhan yang masih tetap dengan pendiriannya untuk ikut pulang bersama kami.
“Kalau kamu ikut pulang, kamu dirumah sama siapa? Papa sama mama mau pergi nanti.” Ucap Kak Vero tidak mau kalah.
“Ya sudah tapi nanti malam Reyhan jemput ya.” Jawab Reyhan.
“Nggak bisa Rey, kamu papa jemput besok malam.” Jawab Kak Vero.
“Kenapa pa? Rey kan mau tidur sama mama. Rey nggak mau jauh-jauh dari mama lagi. Rey mau setiap mau tidur ataupun Rey bangun tidur mama selalu disamping Rey.” Jawab Reyhan yang tersirat jelas kesedihan diwajahnya.
“Kak mengalah ya. Kita bisa liburan lagi nanti.” Ucapku kepada Kak Vero.
“Nggak, Yang. Reyhan dari kemarin selalu menempel seperti perangko sama kamu.” Jawabnya.
“Rey, kamu ingin adik tidak?” Tanya Kak Vero yang kuyakini dia akan memberi alasan aneh untuk membujuk Reyhan.
“Heem.” Jawab Reyhan seraya menganggukkan kepalanya.
“Kalau Reyhan ingin adik, Reyhan harus mau dititipkan dirumah nenek dulu. Kalau ada Reyhan mama sama papa tidak bisa membuat adik.” Ucap Kak Vero yang membuatku ingin sekali memukulnya. Bagaimana bisa dia berbicara seperti itu kepada Reyhan.
“Apa adiknya tidak bisa jadi kalau ada Reyhan.” Tanya Reyhan polos.
“Tentu saja tidak sayang. Kalau mama sama papa berdua seharian tanpa ada Reyhan pasti akan cepat jadi adiknya. Mulai sekarang kalau papa dirumah Reyhan juga harus tidur sendiri agar adiknya cepat jadi.” Penjelasan Kak Vero yang membuatku kesal, “Penjelasan seperti apa coba, tidak jelas seperti itu.” Batinku.
“Sayang, papa tidak bermaksud menjauhkan kamu sama mama kok. Papa juga tidak bermaksud mengambil mama dari kamu. Papa hanya ingin berdua dengan mama sebentar. Bahkan nanti waktu mama akan lebih banyak dengan kamu daripada dengan papa. Mama milik kalian berdua, jadi jangan takut jika yang kamu takutkan mama akan meninggalkan kamu, itu tidak akan terjadi sayang karena mama akan selalu disamping kamu dan juga dihati kamu. Mama janji akan selalu menelfon Reyhan nanti, jadi jangan takut.” Ucapku menjelaskan kepada Reyhan karena aku tau sebenarnya dari kemarin Reyhan menempel denganku hanya karena satu alasan, dia tidak mau aku pergi meninggalkannya lagi.
“Mama janjikan?” Tanyanya, aku mengangguk mengiyakan pertanyaannya.
“Promise.” Ucapnya lagi seraya mengacungkan jari kelingkingnya.
“Promise.” Jawabku yang juga kuikuti dengan mengacukan jari kelikingku sama sepertinya.
“Ya sudah, papa sama mama boleh pergi.” Ucap Reyhan menyerah.
“Lusakan hari terakhir kita di Kalimantan, papa akan mengajakmu bersama dengan Kak Azka, aunty dan uncle berlibur ke waterpark bersama.” Ucap Kak Vero agar Reyhan tidak lagi bersedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Airplane [Complete/Revisi]
RomanceApa kau benar-benar mencintaiku? Atau kau hanya mengabulkan permintaan anakmu yang menginginkan aku menjadi ibunya? Pikirkan itu sebelum kau menikahiku. Kuharap kau tak hanya menuruti permintaan anakmu tapi juga benar-benar mencintaiku. #6-kehidupan...