34-Thanks God & My Lovely

11.9K 520 42
                                    

Tasya Pov

Aku tidak tau seperti apa cara menggambarkan perasaanku saat ini. Ada rasa bahagia didalam hatiku setelah Kak Vero menemuiku, ada juga rasa khawatir dan juga takut menyelimuti hatiku.

Bagaimana aku tidak khawatir dan takut, saat ini aku dan Kak Vero sedang dalam perjalanan menuju kerumah Ibu mertuaku untuk menjemput Reyhan. Bagaimana jika Reyhan tidak menerimaku? Haruskah aku mengalah?

Apapun yang akan Reyhan lakukan nanti padaku, aku akan menerimanya karena aku tau tidak sepantasnya dari awal aku mengaku sebagai mama kandungnya.

Tiba-tiba aku merasakan tangan Kak Vero menggenggam tanganku, aku kemudian menoleh kearahnya. Kak Vero tersenyum padaku, “Aku disampingmu, jangan takut.” Ucapnya.

Aku tersenyum simpul padanya berusaha meyakinkan dia jika aku baik-baik saja, “Terima kasih Kak.” Ucapku padanya.

“Aku yang seharusnya berterima kasih karena kamu masih mencintaiku dengan tulus meskipun aku sering mengecewakanmu dan juga selalu membuatmu bersedih.” Jawabnya.

“Aku selalu mencintaimu Kak, sebenci apapun diriku padamu tetap saja hatiku hanya milikmu karena Tuhan telah menakdirkan kita bersama. Tuhan juga selalu bersamaku untuk membantuku menjaga hatiku agar tetap menjadi milikmu.” Ucapku.

“Betapa beruntungnya aku telah memilikimu Sya.” Ucapnya yang kujawabi dengan senyuman.

***

Kak Vero terus menggenggam erat tanganku ketika kami berjalan menuju kamar tidur Reyhan.

Kami telah sampai dirumah ibu lima menit yang lalu. Sesampai dirumah ibu tadi, aku tidak melihat batang hidung Reyhan sama sekali. Kata ibu mertuaku, Reyhan selalu mengurung diri didalam kamar.

Sedari tadi jantungku tidak berhenti berdetak dengan cepat. Rasa takut dan yang lain seakan bercampur aduk menjadi satu untung saja ada Kak Vero yang terus menggenggam erat tanganku. Bagiku genggamnya adalah obat untuk menghilangkan kekhawatiranku.

Sesampai didepan kamar tidur Reyhan, Kak Vero langsung mengetuk pintu kamarnya.

“Rey.. Reyhan. Papa boleh masuk?” Ucap Kak Vero namun tidak ada tanggapan dari dalam.

“Rey.. Reyhan.. Papa mau bicara, papa boleh masuk?” Ucap Kak Vero lagi.

“Masuk saja Pa.” Jawabnya dari dalam sana.

“Kamu tunggu disini, aku akan berbicara berdua dengan Reyhan lebih dulu.” Ucap Kak Vero pelan padaku. Aku mengangguk mengiyakan perintahnya, setelah itu dia berjalan memasuki kamar Reyhan.

Aku mengintip secara diam-diam perbincangan mereka berdua didalam sana.

“Rey, Rey kangen tidak dengan mama Tasya?” Pertanyaan Kak Vero yang membuat jantungku semakin berdetak cepat karena aku takut mendengar jawaban Reyhan.

“Bagaimana jika tidak?” Batinku, namun jantungku kembali berdetak normal ketika Reyhan mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Kak Vero.

“Jika mama kembali, apa Reyhan mau menerimanya?” Tanya Kak Vero lagi, dan lagi-lagi Reyhan menjawab dengan anggukan.

“Apa memang benar Reyhan mau menerima tante?”  Tanyaku seraya memasuki kamaranya, aku tidak sabar jika harus berdiri dan menunggu saja didepan kamar tidur Reyhan.

Reyhan seketika terkejut mendengar suaraku tiba-tiba muncul namun reaksinya diluar dugaanku. Reyhan berlari kearahku kemudian ia memelukku.

“Mama, maafkan Reyhan. Jangan tinggalkan Reyhan sendiri lagi.” Ucapnya sambil sesenggukan dipelukanku.

Mr Airplane [Complete/Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang