Selamat membaca, jangan lupa tinggalkan vote dan komentar.
Waktu terus berjalan, ketiga anakku juga bertambah dewasa bahkan mereka telah memiliki kisah cintanya masing-masing. Reyhan juga sudah menginjak umur dua puluh delapan tahun, sudah dewasa bukan. Tapi sampai saat ini dia belum juga mengenalkan perempuan padaku dan Kak Vero.
Dua puluh delapan sudah tepat untuk berumah tangga seharusnya. Apalagi aku suka kesepian dirumah membutuhkan teman dirumah. Kak Vero masih bekerja, dia akan berhenti jika nanti Alkha sudah lulus sekolah pilot. Setidaknya ada yang menggantikan profesinya, katanya. Padahal umur Kak Vero sudah tak lagi muda, aku tak ingin mengatakan tua karena sampai detik ini suamiku itu masih terlihat tampan dan gagah.
Kalau Rey menikah aku pasti segera menimang cucu. Jadi aku tidak lagi kesepian dan ada menantu yang akan menemaniku memasak. Alkha sibuk dengan ujiannya sedangkan Nayyara sedang aktif-aktifnya dengan kegiatan sekolahnya. Nayyara bahkan belum bisa diajak memasak bersama, yang ada dia suka usil dan menghabiskan kue jika diajak membuat kue bersama.
Aku selalu menanyakan kapan dia akan menikah, pada Reyhan. Jawaban dia pasti selalu sama "Belum ada yang cocok ma." Sama halnya seperti malam ini, dia kembali menjawab dengan jawaban yang sama. Sepertinya aku harus meluncurkan aksi ngambekku pada Reyhan. Kak Vero juga begitu, selalu diam saja tidak mau membelaku.
"Ma, memang belum ada yang cocok sama Rey. Suruh Al saja dulu yang menikah." Jawabnya enteng.
"Kamu mau dilangkahin adikmu? Lagian Al kan mau sekolah pilot tahun ini Rey." Ucapku.
"Iya bang, mana bisa nikah sebelum lulus sekolah, sekolah Al kan nggak boleh nikah dulu." Ucap Alkha.
"Rey mau ambil S3 di Singapura Ma. Rey janji bakal nikah setelah lulus S3." Ucap Reyhan.
"Bukannya Mama tidak mengizinkan kamu untuk sekolah yang tinggi Rey. Mama senang kamu mau ambil S3. Tapi Mama sedih karena tahun ini adikmu bakal ninggalin mama terus sekarang kamu juga mau ninggalin mama lagi?" Tanyaku padanya.
"Maaf Ma, bukannya Rey mau ninggalin Mama, hanya saja.." Jawabnya namun kupotong dengan ucapanku.
"Hanya apa Rey? Kamu nggak mau ketemu Mama lagi, iya?" Tanyaku kesal.
"Bukan Ma." Jawabnya lirih.
"Karena Mama sering tanya kapan kamu nikah? Kamu beli apartemen diam-diam tanpa sepengetahuan Mama, Mama masih diam saja walaupun hanya mama yang tidak tahu disini. Memang Mama bukan ibu kandung kamu yang wajib tau apa yang kamu punya sekarang. Mama juga nggak pernah minta uang kamu selama ini, Mama memang nggak berhak tahu urusan kamu. Tapi ingat, kasih sayang Mama untuk kamu sama besar dengan kasih sayang Mama ke Al dan Nay. Mama kecewa sama kamu, dimana Rey yang dulu selalu ada disamping Mama, yang paling manja sama Mama? Apa karena Mama bukan ibu kandung kamu?" Ucapku meluapkan kekesalanku padanya, bahkan kini aku sudah banjir airmata.
"Sayang." Ucap Kak Vero berupaya menenangkanku.
"Sudah lah Pa, memang benar bukan jika aku bukanlah ibu kandungnya. Jadi untuk apa dia peduli padaku, aku bukan siapa-siapa , aku hanya istri Papanya tidak lebih. Jadi mulai sekarang tidak perlu kamu manggil saya Mama. Dulu kamu menolak kehadiran saya kan? Panggil saja Tante seperti dulu atau anggap saja saya nggak pernah ada." Ucapku kemudian pergi meninggalkan meja makan.
"Ma..." Teriak Kak Vero, Alkha dan juga Nayyara bersamaan. Sedangkan Reyhan masih mematung ditempat karena ucapanku.
Aku masuk kedalam kamar dan membaringkan tubuhku keranjang, kekanakan memang tapi aku kesal dengan Reyhan. Aku diam awalnya tau dia membeli apartemen tanpa sepengetahuanku sedangkan Kak Vero tau masalah ini. Bahkan kadang dia tidak pulang kerumah alasannya lembur tapi aku tau itu hanya alasan dia supaya dia tidak pulang kerumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Airplane [Complete/Revisi]
RomanceApa kau benar-benar mencintaiku? Atau kau hanya mengabulkan permintaan anakmu yang menginginkan aku menjadi ibunya? Pikirkan itu sebelum kau menikahiku. Kuharap kau tak hanya menuruti permintaan anakmu tapi juga benar-benar mencintaiku. #6-kehidupan...