C.14

51.3K 1.8K 5
                                    

Hp shella yang berada di kolong pun berbunyi .

ARGA : jam istirahat ke aula. Kita bakal latihan. Mumpung aula kosong.

SHELLA: iye. Tapi gue talat dikit ya? Gausah banyak tanya. Pokoknya tunggu aja.

shella menyimpan telfonnya dan mulai membaca novel yang belum sempat iya tuntaskan.

"shel, kantin yuk?". Ajak lexa.

"engga deh. Gue mau ke aula. Mau latihan. Anterin gue dong?".

"yaudah yuk".

Lexa pun membantu shella untuk berjalan. Sebenarnya shella kasian tapi  ga papa. Sekali kali gue kerjain ngga papa lah.

selama perjalanan. Banyak yang menanyakan kondisi shella. Ya, meskipun shella bad girl. Namun shella tidak jahat ke orang orang yang baik ke dia. Jadi seluruh murid menyukainya. Kecuali 3 sampah itu.

Yee, baru juga di jelasin. 3 sampah itu udah nongol aja di depan mereka.

"uups sakit ya? Huu. Makanya jangan ganjen dekatin cogan cogan disini"

"minggir nggk?".

"kalau gue ngga mau gimana?".

"minggir nggak?". Kali ini lexa yang angkat bicara.

"belagu amat lo nerd".

"hei gue nerd itu dulu. Liat sekarang. Cakepan juga gue. Alami lagi. Ngga kaya lo ondel ondel. Udah minggir atau gue tabok lo". Ancam shella.

"tabok aja kalo ber-"

BUB!!

Tangan lexa berhasil mendarat di pipi kanan adri. Kelakuan lexa pun membuat shella tertawa terbahak bahak. Bukan hanya shella yang tertawa, namun seluruh murid yang menyaksikannya.

"apa lo liat liat? Atau lo mau juga?". Tanya shella terhadap aurel dan felli.
"pergi nggak lo?" ancam lexa.

Felli dan aurel pun membawa adri ke uks. Semua murid bersorak senang melihat lexa. Bukan karna jahat. Namun lexa yang dulu di buly kini telah bangkit. Telah naik ke permukaan. Dan pastinya kedatangan shella yang membuat lexa begini. Shella dan lexa bertekad menghapuskan sistem  bullying di sekolah ini. Jika masi ada yang berani?. Ya begitulah nasibnya.

Lexa pun melanjutkan perjalanannya menuju aula.

"lo berat juga ya". Ujar lexa ke shella.

"namanya juga anak kesayangan..pasti berat".

"apa hubungannya?".

"aku sayang kamu".

"najisss. Gila lo ya".

Shella pun hanya tertawa . Begitu juga dengan lexa.

Sesampai di aula, shella melihat  arga yang tengah duduk di panggung.

"lama banget sih lo?". Ujar arga menggunakam mic.

"gila apa lo? kira kira dong. Kaki shella sakit tuh. Gapunya perasaan banget sih lo". Hardik lexa .

"gue ngga tau kalii. Lah sini gue bantu".

Arga pun mengambil alih shella dari lexa.

"mendingan lo sama rio beliin kami makanan kek". Sambung arga.

"yaudah yok lex. Gue laper nih". Ajak rio membawa lexa.

DEG...

Rasa itu datang lagi. Lexa hanya bisa menunjukkan sifat biasanya. Padahal jantungnya berdetak lebih kuatt-_.

Lexa dan rio pun berlalu begitu saja.

"lo kalau sakit bilang kek. Biar gue aja yang jemput ni nggak. Soksokan ae lo". Ujar arga sambil terus membopong tubuh shella.

DEG..

Desiran aneh terasa begitu kencang setelah arga berujar. Shella heran. Ada apa ini? Bahkan saat sama bryan pun shella ngga pernah ngerasain ini. Dan jujur, shella nggak pernah sekalipun pacaran. Karna bagi dia itu hanya menyulitkannya.

"Namun apa ini cinta yang sebenarnya? Ah nggak nggak". Batin shella. Shella pun menggelengkan kepalanya.

Shella memandang wajah arga yamg bisa di katakan ganteng. Memang benar, dia cocok menjadi most wanted di sekolah ini. Aaah ganteng banget yawlooooh..

"udah puas mandangin gue? Gue tau gue ganteng".

Lamunan shella serasa hancur setelah arga bergumam. Tak terasa kalau mereka sudah berada di atas panggung . Patut saja arga memergokinya.

"dih pd amat lo". Ujar shella .

"yee boong ae. Gue ngeliat lo mandangi gue tadi".

"udah ah, latihan. Di bawah aja ye?"

Shella dan arga pun mulai duduk dan menyanyikan lagu yang akan  mereka tampilkan besok.

_____

Hayoo apa hayoo? . Jangan baper nanti laper hehe~

I'am A Bad Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang