C.47

30.2K 1K 10
                                    

Maaf jika typo bertebaran😊. Happy reading.

_____

"gue balik dulu ya?. Jaga kesehatan oke? Besok gue balik ke sini lagi..jangan begadang. Dan get better soon bad". Ujar arga yang mulai kembali ke sisi posesifnya.

"yaellah iye. Bawel amat lu". Balas shella yang masi sibuk dengan ponselnya.

"lo ngga ingat? Kalau lo itu m-".

"milik gue dan gue milik lo?. Gue ingat kok". Potong shella.

Arga membentangkan senyumnya di antara kedua pipinya. Dan hendak berbalik meninggalkan shella.

"nothing kiss bye gitu". Sindir shella yang masi sibuk dengan ponselnya.

"minta aja sono sama ponsel lu . Toh ketampanan gue juga kalah dari ponsel lu".

Shella terperangah dengan ucapan arga. Hei?. Apakah iyaa cemburu?.

Shella melihat tubuh yang menghilang di balik pintu. Bosan ? Pastinya.

Shella menyapu ruangan dengan kedua matanya. Mencari cari seseorang yang masi stay di ruangan terkutuk ini. Namun?. Shella tidak menemukan siapa siapa .

Shella melihat setumpuk bunga yang ada di atas meja. Bukan hanya 1 2 . Tapi lebih dari 10. Shella senang. banyak yg peduli dgn nya. Bahkan kebanyakan dari fans nya yang di instagram.

Dari sekian banyak. Hanya 1 bunga yang akan ia tunggu. Dari siapa lagi? Jika bukan dari seorang arga walladouw?.

Ya, arga tidak memberikan bunga. Karna dengan kepanikan ia langsung menuju rumah sakit.

Oh shit!. Upat shella. Shella mengutuk selang infus yang menancap di punggung tangannya.

Capek? Pastinya. Kapan shella akan pulang?. Padahal hanya kepalanya yg luka. Dan itupun sudah di tangani.

Shella berusaha berdiri dari tidurnya. Membawa slang infus yang terkutuk itu.

"eh eh. Lo mau kemana?". Ujar seseorang yang berada di ambang pintu. Aku mendengar langkah kaki yang mulai mendekatiku.

Aku mendongkak kan kepalaku. Melihat mata sang empu yang membuat ku nyaman . "masi ke jendela, mau liat susana di luar". Ujar ku dengan sudut bibir terangkat .

"yaudah sini gua bantu. Nanti lo jatuh kan berabe". Balasnya dengam membopong tubuhku. "berat juga lo ya". Sindirnya.

"yaellah, ke r.s aja mungkin elu yang gendong ala ala bride style".

Ya, siapa lagi kalau bukan bryan?. Kakak satu satunya yang membuat shella berasa seperti wanita berharga. Seorang kakak yang rela apapun demi shella.

"puas lo liat muka gue?. Gue tau, gue ganteng shell". Oh tidak. Sepertinya bryan sudah tertular penyakit shella.

Bryan menggeser sofa panjang ke depan jendela. Agar shella bisa duduk maupun tiduran di saat melijat keluar.

"bry". Panggil shella yang telah mendaratkan bokongnya di sofa itu.

Bryan mengikuti shella dan memandang shella dengan tanda tanya. " kalau seandainya ,nanti gue di sakiti cowok lo bisa apa?". Tanya shella menyandarkan kepalanya di bahu bryan.

"kalau saja bunuh orang gak dosa. Mungkin gue udh bunuh tu orang. Emang kenapa dek?". Tanya bryan.

"ngga sih. Gue rasa gue sayang deh sama arga. Dan ini pertama gue sayang ke cowo selain keluarga gue. Dan gue takut".

"gue rasa arga juga sayang elo kok. Dan misalkan lo sakit hati?. Lo bisa cerita ke gue. Karna urusan adek gue yang paling bawel ini lebih penting dari apapun".

Shella mengangguk mengerti dengan  jawaban bryan. Sungguh beruntung shella memiliki seorang kakak yang pastinya seperti bryan.

Shella menutup matanya yang terasa berat. Hingga berlalu ke alam mimpinya.

Tbc...

I'am A Bad Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang