C.51

29.1K 1K 54
                                    

Maafkan author jika typo bertebaran.

Aku dan lexa berjalan membelah koridor sekolah. Menuju dimana tempat biasa ketika ia lapar. Kantin. Siapa yang tak mengenal kantin?.

Lexa memgoceh ria dengan ceritanya sendiri. Suara toa yang ia hasilkam cukup memekkan telinga. Shella tak mengubris ucapan lexa. Hingga jitakan pedas mendarat di kepala shella.

"sakit bego!". Maki shella sambil mengelus kepalanya.

Lexa tertawa dengan tampang yang TAK BERDOSA nya . "makanya kalau gue ngomong itu dengerin". Ujarnya.

"lo ngomong apa coba?". Balasku masi dengan ekspresi yang tadi.

"lo mau makan apa? Apa kita akan berdiri terus nunggu cacing ini konser?".

Oke oke. Aku tal sadar jika kaki ku sudah mendarat di kawasan kantin. " gue mau salad sama es lemon deh".

"oke oke. Duduk di situ aja yuk?.". Tunjuk lexa.

Aku mengarahkan pandanganku ke arah telunjuk lexa. Di mama ada arga dan rio yang melambaikan tangannya ke lexa.

Aku melangkahkan kaki ku menuju tempat yang ia tunjuk. Sesekali tersenyum ke arah remaja yang menaik turunkan alisnya.

"hai". Sapaku sambil menyeruput minuman rio.

"minuman gue kek di ambil. Malah minumam rio". Ujarnya dengan decakan kesal.

"gue maunya elo, bukan minumanlo". Balasku sedikit menggoda. Arga membulatkan matanya dengan tatapan lo serius?.

"gue kan udah jadi milik lo. Buat apa lo minta gue lagi?. Toh kita bakal berakhir di depan penghulu nantinya". Ucapan arga lolos membuat pipi ku memerah.

Gue yang goda lo kok gue yang jadi salting gini. Batinku.

" jangan bikin envy deh. Cewek gue masi di sana. Kalau udh disini gue bakal balas". Ujar rio dengan nada sinisnya.

"gue sama shella ma ga butuh momen buat romantisan. Anywhere Anytime lah".

"udah ah. Cacing gue udah konser stadium akhir ni". Ujarku mengambil makanan yang di bawa lexa.

Lexa hanya menggeleng dan mulai mendudukan tubuhnya di bangku kantin.

Kami berempay mulai memasukan makanan ke dalam mulut masing masing. Terkadang bersilang tangan untuk mendapatkan posisi suapan. Dan melempar tawa satu sama lain.

"gue boleh gabung gak ga?".

Aku mendongakan kepalaku menatap sang pemilik suara. Ck!. Decakku melihat wajah yang mambuatku ingin memuntahkan makanan ku.

"kita ga di anggap ya?. Cuma sama arga aja minta izin". Sindir lexa sambil memutar bola matanya.

Rio membelalak kan matanya melihat gadis yang ada di hadapan arga. Membuat alis nya saling menyatu.

"ga ada jawaban? Berarti boleh". Lanjut heny dengan santai duduk di samping arga.

Tahan shel, tahan.

"disini masi kosong. Kenapa nyosor ke cowok?". Lagi lagi lexa mengeluarkan kata pedasnya.

"kalau gue mau sama mantan sekalihus bakal jadi pacar gue lagi kenapa?. Urusan lo apa?". Tantangnya sambil bergelayut manja di lengan arga.

Authoor..gue boleh bacok ni orang?.

"yaudah. Duduk aja sana. Toh lo kam mantannya. Alias masa lalunya. Makanya di samping. Nah gue yang masa depan nya . Makannya duduk di depannya". Nada namun licim ku lontarkan dengan ekspresi acuh tak acuh.

"ga, gue kangen. Udah lama ga ketemu. Btw lo masi ganteng aja ya kaya dulu". Ujarnya tampa membalas perkataan ku.

"ya namanya juga pertumbuhan". Kali ini rio mulai angkat bicara.

Arga hanya diam dan meneruskan makanan nya.

"eh lo di sini juga yo?. Aa rinduu". Heny memeluk tubuh rio dari samping. Astagaaa!.

Brak!!.

"heh, lo punya malu ga sih? Yang lo peluk itu siapa? Sadar dong sadar!. Lo main datang dan main nyosor aja. Percuma cantik kalau kelakuan lo buruk. Lo ngaku kaya? Tapi sifat lo murahan!".

Ucapan lexa cukup membuat pandangan murid mengarah ke kami. Nafas yang menggebu gebu, muka merah, dan tangan yang mengepal.di sisi tubuhnya.

"udah si lex. Duduk aja. Biarin aja. Namanya juga penggoda. Kaya benalu di tanaman aja". Balasku sambil membawa lexa kembali duduk.

"lo jangan peluk peluk dong!. Harus mandi wajib nih gue di peluk benalu kaya lo". Rio pun menghujab perkataan yang cukup kasar.

"briliant!. Kalian membuat ku malu?. Tenang saja. Ga ngaruh kok. Dan arga?. Lo bakal jatuh ke pelukan gue lagi. Dan lo lexa. Makasi dengan hujatan sempurna lo". Heny berdiri dan berjalan mengarah tengah. "guys. Makanan lo pada gue yang traktir". Serunya mendapat sorakan murid.

"ck!". Decak ku .

Arga meggang tanganku dan menggelengkan kepalanya. Yang berarti udah jangan di urusin.

Gue tunggu di garis finish~

___________

Holla holaa. Ciee authir udh nulis sampe part 50. Mau berapa part ni?.~

I'am A Bad Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang