C.57

25.8K 862 0
                                    

Budayakan vote dan koment wkwk

____________________________________

"Arga". Panggil shella lirih.

Arga hanya memandang mandang shella. Namun otak nya berfikir keras untuk bertanya. "loh lo kenapa disini?. Nggak masuk?". Ujar arga sambil mendekati shella.

"g..gu..gue minta maaf". Lanjut shella dengan wajah di tekuk.

"maaf untuk?". Tanya arga semakin bingung. Arga mengerut kan keningnya. Meminta penjelasan lebih lengkap.

"maaf karna udah cuekin lo tadi. Tapi sumpah gue ga nyadar sekalipun. Gue bener-."

Arga tak lagi mendengarkan ucapan shella. Ingatan arga kembali pada saat ia di acuhkan oleh shella. Sakit? Jangan di tanya. "udah si shell. Santai aja" ujar arga . Sebenarnya ingin rasanya arga menyerang shella dengan pertanyaan babibunya. Namun, rasa nya ini tidak perlu.

Shella masi menekuk wajah nya, dan berfikir dengan fikiran negatifnya.

"udah . Mending lu balik ke kelas. Trus belajar" lanjut Arga.

Shella menatap manik mata arga. Sendu? Sepertinya. "nanti bareng ya?"  ujar shella mencairkan suasana.

"ga bisa. Gue ada urusan penting. Dan lo duluan aja. Gue balik dulu ya?. Hati hati kalau jalan. Jangan lirik cowok lain". Kekeh arga sambil mengelus puncak kepala shella.

"yaudah, bye".

Shella berlari meninggalkan posisi awalnya. Hingga berjalan setelah menjauh. Gue tau, lo pasti baru aja bermain drama ga. Batin shella. Shella melihat tatapan sendu arga. Senyuman yang arga buat hanyalah topeng. Apa arga marah?.

Shella berjalan dengan fikirannya yang absurd. Berputar putar hentah kemana.

Shella pov

"dari mana saja? Ini lebih dari 10 menit"  ujar seseorang  yg menganggu konsentrasiku.

"bacot lu". Sergahku tampa melihat siapa pemilik suara itu.

"keluar!!" ujarnya dengan nada lembut namun menusuk.

"apasih lo? Ngusir gue? Lo aja yang pergi.  Lo fikir gue pembantu lllll-". Putus ku setelah melihat siapa yang ada di hadapanya.

Mati gue mati gue. Kenapa cepet banget sih sampai di ruangan terkutuk ini?.

"maaf". Ujar ku. Aku langsung melesat memasuki lorong kursiku.

Aku tidak memikirkan umpatan umpatan wanita paruh baya itu. Aku mencoba menulikan telinga dan kembali mengingat mata sendu arga.

"aahhhh bodoh banget sih!". Pekik ku tampa menyadari tatapan seluruh umat di kelas ini. Aku melihat wanita paruh baya itu menatap ku tajam . Namun aku mencoba tak mengindahkan tatapannya.

Kelas kembali kepada pelajaran wanita itu. Pelajaran yang di penuhi dengan angka!. Membosankan.

"Sumpah gila!!". Pekikku lagi. Namun kali ini di balas dengan upatan upatan wanita itu.

"kamu bilang saya bodoh, dan sekarang gila!. Mau kamu apa? Saya tau kamu pintar , saya tau kamu pemilik sekolah ini. Tapi stop!. Hargai saya untuk di depan ini". Ujar wanita itu dengan muka yang?. Errgh entahlah.

Aku mengusap kasar wajahku. "maaf buk, maksud saya bukan begitu. Hanya saja saya ngelamun buk". Lanjutku.

Namun tidak ada jawaban. Ku pastikan guru itu marah besar.

Aku menyembunyikan wajahku di kedua tanganku. Tak lupa handseat terpasang di kedua telinga ku.

Hingga mataku terasa berat, dan bermain dalam dunia bawah sadarku.

_________

Okee maaf banget ga dapet feelnya. Jujur author mentok banget. Maaf ya~



I'am A Bad Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang