C.63

26.1K 848 7
                                    

"shella ga mau tau mi. Pokoknya besok shella akan langsung pergi. Dan shella mau mami menyelesaikan surat surat hari ini. Tiket udah shella pesan. Dan shella telah mendaftarkan diri ke salah satu sekolah di sana kemarin". Ujar ku mendapatkan mami yang duduk di ruang tamu.

Mami tidak tau masalah ku. Tapi ku tebak, bryan sudah tau bahkan tampa aku memberitahunya.

"yaudah. Nanti mami urus. Kamu istirahat aja. Mami tau kamu ada masalah besar. Dan mami harap ini memang yg terbaik".

Aku berjalan menuju kamarku. Dan menghempaskan tubuhku ke atas ranjang.

Hentah untuk keberapa kalinya kasur ini menjadi korban tangisanku. Brengsek!. Hanya itu yang mampu ku ucapkan.

Ku tatap langit langit kamar ku. Pandangan ku jelas kabur. Di penuhi oleh air mata yang telah menumpuk. Sakiit..

"cerita ke gue". Ujar seseorang yang telah berada di kamarku. Bodoh nya lagi aku tidak mendengar suara pintu terbuka. Sebegitu bodohkah aku?.

Aku mendapat kan kehangatan tubuh bryan. Aku akan merindukan pelukan ini. Pasti! . Dan juga dia.

Aku menceritakan semua yang kulihat ke bryan. Dan menangis dengan air mata yang tak mampu ku bendung.

"kakak udh bilang kan? Kakak tau kamu kuat. Jangan terlalu down walaupun kamu jatuh de. Kakak tau kamu. Kamu pasti bisa". Serasa dejavu. Karna pada dasarnya ini kedua kalinya bryan mengucapkan hal yang sama.

"tapi nyatanya shella ga sekuat yang kakak bayangkan". Jawabku dengan nada bergetar.

Ya, aku menggunakan nama panggilanku saat ini..

Bryan memelukku erat. Sangat erat. Mengelus rambut panjangku. Dan mengecup puncak kepalaku.

"ga mau ketemu lexa?". Tanya bryan dengan nada rendah.

Aku menggelengkan kepalaku. Bukan karna aku tidak menginginkan bertemu dengan lexa. Hanya saja ini akan lebih rumit. Aku akan mengulang tangisan lagi. Dan cukup!. Aku ga boleh sedih.

Bryan membawaku tidur di pelukannya. NYAMAN. Satu kata yang terlintas di fikiranku. Dan bohong jika nanti aku tak merindukannya.

Mengapa sesakit ini?
Mengapa sepedih ini?.
Mengapa harus aku?.
Mengapa harus cintaku menjadi korban?.

Apa ini yang terbaik?.
Setidaknya aku akan melupakannya.
Meski diriku tak sepenuhnya yakin.

Hai cinta..
Tinggallah disini..
Bersama setengah hati yang ada pada nya.
Biarkan aku menjelajah pergi.
Menghilangkan memori indah di benakku.

Izinkan aku melangkah lagi.
Meski cintaku masi kau genggam.~

-Naomi adshella adra-

___________

I'am A Bad Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang