C.64

26.9K 1.2K 51
                                    

Aku merapikan pakaianku. Menyandang tas sampingku. Dan menarik koper ku.

Aku menatap seketika ruangan ini. Ruangan yang sudah ku tempatkan dari kecil.

Aku akan kembali. Jangan bosan menungguku untuk menempati kamar ini lagi.

Aku meraih kalung berbandol kunci..melekatkan di leher jenjangku. Dan menyimpan kalung berbandol nada yang ku kenakan 2 hari ini.

Aku hanya akan membawa kalung ini.

Sulit. Namun aku tidak bisa meninggalkan semuanya disini. Cukup 1 benda ini yang akan ku bawa.

Terimakasih..

Ujarku memeggang mainan kunci itu.

"udah de?. Sebentar lagi  check -in . Kita harus sampai ke bandara secepatnya". Ujar kak bryan yang berada di ambang pintu.

Aku mengangguk dan membiarkan kk bryan membawa koperku.

Aku berdiri di depan rumah yang selalu menompangku. Hingga umurku 17 tahun. Terimakasih, dan aku akan berkata aku pulang nantinya. Batinku.

Aku menatap jalan di luar jendela. Mengingat setiap inci tempat ini. Tempat yang akan ku tinggalkan beberapa tahun kedepan.

Aku mengaktifkan ponselku yang kusengaja matikan sejak kemarin. Dan langsung menerima pesan yang tak henti.

Aku mencoba membuka pesan itu. Berat rasanya. Namun aku pasti bisa.

Arga

Lo dimana?

Lo dimana?

Kenapa ga bales?

Jangan buat gue gila shell!.

Sial! Lo sengaja nonaktifkan hp lo?.

12.00

Lo berhasil buat gue ga tidur sejak tadi.

Shella gue mohon jangan gini.

Lo kenapa shell?.

Pliss demi apa pun cepet hp lo aktif.

Shell?

Arrgh!.

03.12

Gue ga bisa tidur

Lo di fikiran gue terus.

Shell plis sampai kapan?.

Shella!!!!

Oke. Gue akan nidurkan diri. Gue harap, di saat lo aktifin ponsel. Lo balas chat gue. Dan juga telfon gue. gue khawatir. Love you..

Seketika tubuhku kembali meneggang. Ucapan terakhirnya? Hahah. BULSHIT!. Batinku

Aku memainkan jari jemariku. Dan menuliskan kata singkat.

Shella

Maafin gue

Dengan cepat aku menonaktifkan kembali ponselku. Dan menyimpannya di dalam tas.

Tak lama kini kaki ku telah menginjakkan kawasan bandara. Dimana tempat terakhir ku untuk melihat bryan mami dan papi.

Aku menyalami punggung tangan mami..ku lihat pelupuk mata mami yang mulai basah. Kurasakan kehangatan ciuman mami dipuncak kepalaku.

Aku berlanjur menyalami papi. Dan melakukan hal yang sama seperti mami. Hanya saja papi tidak menangis.

Terakhir. Ku langkahkan kakiku menuju pria yang dulunya bocah telah dewasa. Ku peluk tubuh kekarnya. Menangis di bahu tegapnya . Untuk yg terakhir kalinya. Aku akan merindukan bahu ini, wangi ini, dan kehangatan ini.

Bryan meninggalkan kecupan hangat di puncak kepalaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bryan meninggalkan kecupan hangat di puncak kepalaku. Dan menyeka air mataku. "sssh. Adek gue ga selemah ini". Ujarnya.

Raut wajah bryan terlihat sendu. Meskipun ia sok tegar.

"tunggu shella. Shella bakalan balik". Ujarku mulai memasuki dalam bandara.

Ku lihat ketiga wajah yang nantinya ku rindukan. Mami yang selalu menggelengkan kepalanya di saat aku dan bryan kelahi. Papi yang selalu menegaskan kami tentang dunia. Dan bryan yang slalu merengkuhku dari kecil hingga sekarang.

Tunggu aku. Aku akan pulang nantinya. Indonesia..

Tunggu aku...

Batinku dan melangkah memasuki bandara soekarno Hatta.

Selamat Tinggal Arga~

____________

Jujur aja gue nulisnya sampai baper😂.

Kaliam.ga baper gitu?

Ga niat ngoment gitu?

Ga niat ngevote gitu?.

Ga niat nge follow gitu?.

Gue butuh komentar kalian semua😞 pliss jangan jadi siders dong~

I'am A Bad Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang