C.71

31.3K 971 15
                                    

Hold my hand again .

Kini, sebuah sofa yang awalnya empuk membuat nya seakan keras. Sebuah ruangan yang tadinya sejuk seakan mencekam.

Ya, disinilah. Aku , vanka dan arga duduk di antara kedua meja. Di mana tatapan vanka meminta penjelasan. Ada apa?.

Aku diam dan memusatkan pandanganku ke arah kuku yang bercat hijau tosca. Sebuah pasang mata, oh tidak. Dua pasang mata tepatnya. Menatap ku dengar berbagai macam ekspresi.

"jelaskan!!". Ucap vanka dengan tegas!. Hei mengapa dia yang lembut berubah mejadi ganas seperti singa?.

Aku kembali memusatkan pandanganku. Berusaha untuk menghindari tatapan mata hangat yang dulu menjadi sumber kekuatanku tersendiri.

Aku diam!. Diam menunggu sebuah suara yang akan menjelaskan semuanya. Ku tegarkan hatiku. Untuk menerima kenyataan apa yang  nantinya akan terucapkan. Jika membuat ku kembali sakit. Aku akan berlari lagi, meninggalkan di mana peranku yang sangat menyedihkan.

"dengarkan aku." ujar nya mulai membuka suara. Lagi lagi hening!. "memang nyata apa yg kamu lihat di taman beberapa tahun yang lalu". Sedikit sakit. Biarkan aku tumbang untuk kedua kalinya. Jika harus mengingat bibir brengsek itu bersentuhan dengan bibir murahan . "tapi itu tidak seperti realita yang kamu lihat sepihak". Lanjutnya. "kejadian itu terjadi, karna aku di tarik paksa di saat ingin memberikan kabar ke kamu". Bolehkan aku sedikit percaya?. "Namun keseimbangan tubuhku terkalahkan dengan sentakan tangan heny". Tolong jangan ucapkan namanya lagi. " di saat ingin memberitahumu. Kamu malah menonaktifkan ponsel sialan itu. Dan paginya hanya memberiku pesan dengan kata maaf. Tampa mendengar ucapanku". Ku akui, aku memang salah. "tapi percayalah. Mulai hari itu, semua kekuatanku seakan hilang. Aku tak melawan jika tangan kekar bryan mampu membuatku hingga terbaring di rumah sakit". Pernyataan bodoh apa ini?. Mengapa bryan tak member tahuku?. "aku juga tidak melawan, ketika andre datang dan mengamuk di depan hadapan karyawanku.". Ia berhenti sejenak dan mencoba menghirup nafasnya. "karna ku akui. Ini memang kesalahanku". Tidak tidak. Ini kesalahanku arga. "dan di saat hari itu. Seolah semua jati diriku hilang. Dan perusahaan mengalami krisis  sehingga hampir di nyatakan Bangkrut" . Lagi lagi aku terhenyak mendengar tuturan arga. " karna sumber kekuatanku hilang begitu saja. Dan bodohnya, orang yang aku sayangi ternyata satu atap dengan orang sangat dekat dengan ku. Adik kandungku sendiri". Kau memang bodoh!. "hingga rio memberiku jalan untuk menyebarkan orang orang ku".

Apa ia serius?.

Arga mulai menatap ku kembali. " ini semua hanya mulai dari kata cemburu" ujarnya dengan senyuman meremehkan. "aku bahkan cemburu dengan adik ku. Dan kamu tau?. Akhirnya aku menemukanmu". Kembali mata yang tadi menatapku berubah menjadi sendu. "kembalilah".

Kata terakhir yang membuat satu air mata lolos dari pelupuk mataku. Dan helaan nafas yang keluar dari mulut nya.

"kumohon shell". 

Lagi lagi nada bergetar terdengar di telingaku. Ku tatap wajah yang tadi menatapku mulai menunduk. Menatap ubin ubin yang telah di tutup karpet berwarna hitam.

Hentahlah, kaki ku seakan bergerak kearahnya. Tangan yang tadi berada di sisi tubuhku mulai merengkuh tubuh lemahnya.

"maaf". Satu kata yang berhasil lolos dari bibirku.

Arga membalas rengkuhan lemahku. Dan membuat tubuhku bergetar hebat di bawah rengkuhannya. Ya, aku menangis sejadi jadinya. Menangis dengan semua emosi yang kutahan . Sedih, rindu, sayang, cinta, dan sakit bercampur menjadi satu. Hingga kini hentah sebesar apa pulau yg ku ciptakan di dada arga.

Tak hanya aku. Arga mencoba menahan isak tangisnya di bahuku. Menahan nafas saat ia ingin mengeluarkan suara.

 Menahan nafas saat ia ingin mengeluarkan suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mungkin, mulai hari ini. Aku akan menerimanya lagi. Dimana di saat hati yang tadinya kosong mulai terisi kembali. Dimana rindu yang menggebu telah terbalas dengan pelukan. Dimana pertanyaan pertanyaan telah terjawab dari beberapa menit yang lalu.

Dan dia, seorang remaja yang kini telah berubah menjadi seorang Pria. Yang masi setia mengisi hatiku.

"stay with me".

"i wanna stay with you arga walladouw". Balasku.

Aku kembali mempererat pelukanku. Menyatukan tubuh yang telah di tepisah oleh berjuta juta jarak.

"Drama yang bagus". Sindir seseorang yang tak lain adalah vanka.

Suasana yang membuatku lupa, jika ada seorang yang menonton kami.

"udah dong pelukannya. Lu juga!. Bukannya lepas kangen ke gue adek lo". Ujar vanka dengan bibir yang ia majukan.

Aku melepaskan tubuh ku dari dekapan arga. Dan membiarkan arga berjalan dan mendekap tubuh adik iparku. Eh. Boleh kali ya? Jika aku mengklaimkan vanka adik ipar ku?.

Benar, karna cinta bakal membuat yang awalnya impossible menjadi amazing~

______

Mereka udah temu sapa, udah peluk pelukan, udah sayangan lagi, lah author kapan?. Gak deng, author bercanda.

Apa kalian berfikir ini akhir?. Oh tidak readers. Masi ada lagi kok

I'am A Bad Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang