C.35

36.4K 1.1K 0
                                    

Argapov

Aku mulai memotong bahan satu persatu. Dengan pisau bukanlah hal yang asing lagi untukku. Memasak juga bukan hobby ku. Hanya saja rasa penasaranku terhadap makanan yang membuat aku mengerti dengan bumbu dapur. Namun beda dengan rio. Rio bisa masak di karnakan dia tipekal cowok yang hobby makan.

Semua bahan sudah ku siapkan. Aku mengambil teflon dan mulai menumis kangkung. Dari mana aku mendapatkannya?. Jawabannya. Dari akang akang jualan sayur yang lewat villa ini. Bukan hanya sayur, aku ingin menyajikan ayam kecap pedas. Dan hidangan penutup seperti puding.

Kemana rio? Jawabannya dia lagi duduk menonton televisi . Hari ini jadwalku. Makan nanti malam jadwal rio yang masak.

Ke dua gadis di villa ini bagaikan putri. Di jaga oleh 2 pemuda tampan seperti kami . *pd dikit. Bahkan pagi ini mereka masi bergelayut manja dengan selimut selimut mereka.

Aku mencicipi makanan yang hampir selesai. Hingga bel berbunyi .

"lo bukain gih. Gue lagi sibuk". Teriakku ke rio.

Tidak ada jawaban . Dan pastinya pintu sudah terbuka.

"mas, izin ke atas ya. Bangunin dua kebo itu". Izin seseorang yang mulai mendekatiku. Aku hanya mengangguk dan mulai berfikir. Apa mungkin ini photografer nya? Bahkan mereka sama sama tampan. Aku bahkan tidak bisa membedakan sangkin miripnya.

"saya adra dan ini adri".

"arga"  balasku " perbedaan nya bahkan gue ngga bisa bedain". Poloskah aku? Tidak. Hanya saja berusaha jujur.

"kalau adri pakai behel. Dan aku enggak". Balas adra yang di sambut dengan senyuman adri.

Benar, behel yang menambah kesan kece adri . Namun adra yang tidak menggunakan behel bahkan terlihat sangat dewasa.

"yaudah. Kami ke atas ya mas. Soalnya ga bisa lama lama. Selesai pemotretan langsung balik. Masi ada model yang mau di potret"

"makan dulu aja. Gua udah lebihin nih. Jangan panggil gua mas. Emang gue mas mas tukang baso apaa". Selaku.

"kami bangunin kebo dulu deh . Kalau nggk di bangunin susah".

"yaudah. Semprot air aja mereka".

Mereka hanya tertawa dan mulai menaiki anak tangga . Dengan tentengan tentengan hentah apalah.

Aku kembali menyiapkan semuanya dan menaruh makanan di atas piring.

"Selesai".

Aku mulai meletakkan satu persatu makanan di atas meja makan. Rasanya semua sudah pas. Tinggal minuman yang akan di sajikan. Kali ini aku hanya menyajikan minuman mineral. Bukan ga pandai atau apa. Memang kami berempat lebih suka aur mineral. Aneh nya kenapa kompakan gitu? .

__________

Shellapov

Aku merasakan seseorang yang mengguncang tubuhku. Mataku masi enggan untuk di buka. Apa ke dua cowok itu yang membangunkan kami?. Aku mengintip dari bulu mata ku. Terlihat wajah yang dewasa dan tampan. Oh tuhan. Mimpi apa aku? Pangeran membangunkan ku?. Eh tunggu. Sepertinya ini wajah yang tak asing. Auk ah. Aku masi bergelanyut manja dengan selimut ku. Dan menghiraukan guncangan tersebut.

"anjay. Bocor ya".

Aku mendudukan tubuhku dan mengusap wajahku yang terkena bocoran genteng.

"nggk bocor sayang. Banguuuun". Sapaan lembut di pagi hari?. Oh tuhaaan adraa.

"bangunin gue baik baik kek dra".

"gue udah baik baik. Lo nya aja sama si lexa kebo banget". Balas adra.

Ku alihkan pandanganku ke lexa yang juga terkena cipratan air. Ternyata engga bocor. Tapii di sengajaiin. Haah. Dasar kembar ngeselin. Gue begal ntar tu orang.

"udah mandi sanaaaa lex. Bau ih". Kini adri mulai angkat bicara.

"sabar peak. Gue baru bangun. Ngumpulin nyawa dulu kek. Ngomong sekali lagi beneran gue tanggalin behel lo".

"sadis amat beb". Goda adri.

"shell lo dulu apa gue?". Tanya lexa yang mengalihkan tatapannya ke arahku.

"gue deh. Perut gue juga udah laper. Bhaaay".

"giliran makan aja lu kenceng". Sindir adra.

"gue masi denger dra. Gue ngambekan aja deh. Mampus aja lo nggk bisa ambil foto gue hari ini".

"eh jangan gitu dong. Nanti gue beliin coklat deh. Ah lu ma. Mandi sana".

Aku melangkahkan kaki ku dan mulai membersihkan diri.

To be continue...

I'am A Bad Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang