C.29

40.9K 1.4K 26
                                    

Sebelumnya gue minta maaf , kalau ceritanya ngga terlalu bagus. Soalnya gue juga pemula. Dan buat kalian yang mau ngoment silahkan. Gue author yang siap nerima komentar pedas maupun manis.

Dan buat yang udah baca. Makasii banget ya. Gue seneng kalau novel gue jadi temen kalian di gadget masing masing. So ? Voment guys😘.

_______________

Shella pov

Aku menyesap rokok yang ada di antara jemari ku. Hentah kenapa akhir ini, rokok yang ku konsumsi cukup banyak. Rokok seperti candu . Sudah berbagai hal kucoba untuk berhenti. Namun? Tidak ada yang bisa menyeka.

Hentahlah. Kali ini ada yang beda. Aku dan arga yang biasanya ngakak bareng. Kini malah menjadi canggung. Seperti ada dinding yang membatasi kami . Seperti ingin melangkah namun di terjal jurang.

Aku nggak tau ini apa? Aku juga ngga tau hal hal apa ini? Hentahlah . Semua rumit. Bagaikan teka teki yang jawabannya masi di ribuan kalimat dunia.

"shel. Gue sama rio mau ke luar dulu. Lo mau ikut?". Tanya lexa yang mulai berjalan ke balkon tempat ku duduk.

"nggk lex. Lo pergi aja . Lagian gak baik juga ninggalin arga sendiri". Balasku sambil menghembuskan asap yang ku isap.

"shell. Gue liatin akhir akhir ini lo ngonsumsi banya banget shel. Lo kapan mau berhenti?".

"hentah lah lex. Gue nyaman gini. Gue tenang kalau udh sama rokok. Dan rasanya semua beban fikiran gue plong".

"emang lo mikirin apa?".

"gue ngga tau. Pokoknya rasanya kepala gue berat".

"yaudah. Lo istirahat aja sana. Gue mau keluar dulu. Sekalian beli makanan. Lo mau apa?".

"kue keju aja ".

"yaudah gue duluan ya".

"hati hati ".

Shella kembali menatap langit malam. Dan menghisap rokok yang hentah untuk keberapa kalinya.

Drrrt .. Drrrt...

Hp shella bergetar. Shella langsung mengangkat panggilan yang hentah nomor siapa.

"hallo". Uajar shella.

"shel, ke kamar guee. Bawain air tolong. Gue pusing nih".  (suara telfon).

Shell hafal dengan suara itu . Shella tau. Dengan cepat shella mematikan rokoknya dan turun mengambil air putih.

Aku masuk ke dalam kamar yang bernuansa pria itu. Farfume maskulinnya sangat memasuki rongga hidung ku. Aku berjalan ke arah kasur . Dimana ada seorang pria yang masi tertidur dengan selimut tebalnya.

"lo ngga papa?. Ini minumnya". Sautku sambil memeggang dahinya.

"gue ngga papa kok. Cuma rada pusing gitu". Balas arga yang mulai duduk di kepala ranjang. "btw makasi yaa".

"iya, gue pinjem balkon kamar lo ya?".

Aku pun berjalan menuju balkon kamar arga  duduk dan kembali membakar rokok nya. Hentah ini batang keberapa aku pun tak ingat. Ini seperti candu.

Hisapan demi hisapan, hembusan demi hembusan . Serta angin malam menemani malam ku . Bintang di langit yang tenntunya membentuk rasi rasi mereka.

Aku mengalihkan pandanganku ke pria yang dengan tidak sopan mengambil rokok yang sedang ku hisap.

"berhenti merokok. Sayangi diri lo sendiri. Udah berapa batang yang lo habiskan?". Hentah setan apa yang membuat arga menjadi murka.

"hah. Bulshit". Ujarku sambil tersenyum evil.

Aku berdiri dan hendak pergi dari kamar ini . Namun. Sesuatu yang hangat menyelimuti punggung ku. Sesuatu perasaan nyaman membuat tubuhku diam .

Apa ini? Dia kenapa?.

"lepasin ga". Ujarku sambil berontak.

"janji sama gue, jangan ngerokok lagi. Gue nggk mau terjadi untuk kedua kalinya". Balas arga .

"ga lo kenapa?".

"janji sama gue shell".

" iya gue usahain. Sekarang lepas nggak".

"nah gitu kan bagus. Btw lo mau pergi? Ninggalin gue di kamar ini?".

"bodo amat".

Aku langsung berlari meninggalkan kamar itu. Aku mencoba menetralisiskan jantungku. Di peluknya? Seakan membuat jantungku berdetak ingin keluar. Membuat desiran darahku menjalan ke ubun ubun. Tapi. Kenapa rasanya begitu aneh?.

Aku menghempaskan tubuhku ke atas ranjangku. Dengan pertanyaan pertanyaan yang membuat kepalaku ingin pecah.

Aku melirik pintu yang terbuka. Tubuh tegap berdiri di ambang sana. Membuat tubuhku merasaakan yang aneh lagi. Apa ini???.

"shell . Gue mau minta maaf, udah meluk lo sembarangan kaya tadi".  Ujar arga yang kini tengah duduk di sisi ranjangku.

"oh. Iya ngga papa" balasku dengan berusaha tak gugup.

"gue cuma khawatir aja sama lo. Gue nggk mau kejadian itu keulang lagi ..dan gue takut".

"kejadian? Kejadian apa?". Tanyaku penasaran.

"ah ngga ada. Oh iya. Foto yuk? Gue boring. Kepala gue udh agak mendingan kok".

"hm oke boleh deh".

Foto itu? Foto pertama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Foto itu? Foto pertama. Kedekatan kita....

Arga..

I'am A Bad Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang