C.30

38.2K 1.2K 0
                                    

Shella dan yang lainnya menghabiskam waktu dengan menonton tv. Cemilan serta minuman lengkap . Shella dan arga pun kembali seperti biasa. Yaa, hanya waktu.

"shel. Lo mau ikut? Disini ada pantai gitu". Ajak arga.

"shella doang yang di ajak?". Tanya lexa.

" yoi. Kalau gue tinggalin. Kasian nanti jadi obat nyamuk gara gara kalian".

"yaudah yok. Gue juga boring disini".

Shella berdiri dan berjalan meninggalkan lexa dan rio.

(di dalam mobil).

Shella mengukuti lirik lirik yang ia ketahui. Dengan ini shella dapat kembali ke dirinya lagi. Musik? Hiburannya. Shella mengeluarkan sebatang rokok dari kantung jaketnya. Menurunkan kaca dan menghisap rokok tersebut.

Ciiiiiiit(bunyi rem ).

"eh . Kenapa ga?". Tanya shella panik.

Wajah arga mulai memerah. Mata arga? Seperti ada luka.

Shella pov.

Aku melihat matanya yang memancarkan luka . Hentah apa penyebabnya aku tak tau.

"udah gue bilang kan? Jangan sentuh barang hina ituu. Gue nggak mau kejadian itu keulang lagi . Lo ngerti ngga sih". Teriak arga yang sontak membuat ku kaget.

Arga marah? Yaa, namun di kemarahannya seperti ada luka yang ia sembunyikan. Arga lo kenapa?. Batin shella.

Aku membuang rokok yang ada dintanganku dan mulai menaiki kaca mobilnya.

Kesedihan yang arga rasain .seperti menusuk tubuhku. Pria itu? Pria itu membuat aku mengerti dengan tatapan nya. Ada luka masa lalu yang membuatnya seposesif ini dengan rokok.

"maafin gue". Ujar ku sambil menatapnya dengan pupy eyes ku.

"tolong shel, demi gue". Ujar arga frustasi.

Hentah setan apa yang membuat ku berani memeluk tubuh pria ini.

Aku memeluknya . Berharap memberikan ketenangan di dirinya. Mengelus rambut berbau mint nya.

"sorry gue terlalu posesif". Ujar arga sambil melepaskan pelukannya.

"lo mau cerita?". Tanyaku hati hati.

"nggak , nggak usah".

Arga mulai menjalankan mobilnya kembali. Namun. Mata arga seakan menerawang kemasa lalu.

"STOP!!!". Pekikku .

Arga memberhentikan laju mobilnya . Dan menatapku dengan tanda tanya besar.

"gue mau lo cerita sama gue. Lo salfok ga". Ujar ku.

Arga hanya diam dan  menatap kosong.

"gue akan jadi pendengar lo"  ujarku sambil meraih tangannya.

"gue punya kembaran. Namanya argi walladouw. Dia juga sama seperti lo yang nakal. Dia mengonsumsi banyak rokok setiap harinya. Hingga suatu saat, argi masuk rumah sakit. Dokter bilang, dia obesitas nikotin. Gue serasa tidak memiliki tulang saat itu  apalagi. Di saat dokter mengatakan. Kalau argi udah duluan. Karna tubuhnya terlalu lemah dan tak sanggup melawan penyakit akibat nikotin itu. Dunia seakan runtuh. Separuh jiwa gue di ambil paksa saat itu. Gue nggk mau lo juga bernasib sama dengan argi. Gue juga ngga tau. Rasanya ngeliat lo meggang itu. Gue takut". Ujar arga dengan tegar. " sekarang. Gue emang udh kuat . Tapi gue gak mau kejadian itu terulang lagi". Lanjutnya.

Aku terhenyak mendengar pengakuannya. Jadi selama ini arga memiliki kembaran? Dan meninggal karna penyakit dari  nikotin nikotin berbahaya?. Seakan semua fikiran ku di rolling dan di restar kembali. Untuk menyentuh rokok pun tubuhku merasa menolak.

Aku tak tau. Hentah magnet apa yang membuat ku mejauhi benda itu. Hentah sihir apa yanga da dari kata demi kata yang arga buat. Sehingga tubuhku langsung merespon.

"jadi lo mau kan? Berusaha untuk tidak mengonsumsi nya lagi?". Tanya arga memandangku.

Aku hanya memberikan senyuman dan mengangguk. Hingga arga menjalankan mobilnya kembali.

Melihat ketakutan arga. Membuat ke mengingat bryan. Apa bryan akan seperti arga nantinya? Jika aku berada di posisi argi?.

"udah jangan lo fikirin". Ujar arga. "oh iyaa btw lo suka banget gonta ganti warna rambut " ajak arga berbicara.

"gue juga ngga tau. Rasanya asik aja gitu. Gue bosan warna rambut itu terus".

"trus skrg lo mau ganti warna lagi?".

"nggk deh. Soalnya gue suka sama warna rambut ini".

"ooh yaudah deh . Turun yuk". Ajak arga.

"sumpah gue ga sadar kalau udah sampai".

"yaiyalah. Lo mandang wajah gue terus".

Mati. Aku ketauan. Haah hentahlah radanya pipiku memanas.

"udah gak usah blushing gitu" . Tangan lebut arga menyapu setiap inci pipiku. Haah aku bisa gila.

To be continue....

I'am A Bad Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang