"... Kamu tidak perlu khawatir, Aku akan membantu kamu. Yang kamu perlu lakukan hanya menuruti ucapanku."
Suara yang Alleira kenal dan menyakitkan untuk hati Alleira.
Alleira membuka pintu itu perlahan hingga menghasilkan celah kecil dan melihat kedalam. Suatu pemandangan yang membuat dirinya kehilangan seluruh kata-kata, menghancurkan hatinya dan menjatuhkan dirinya hingga kedasar yang tidak berujung.
Alyssa sedang duduk di sisi kursi kebesaran Kenneth dan mencium bibir Kenneth yang hanya terdiam tidak membalas atau menanggapi ciuman Alyssa.
***
Alleira's POV
Aku seharusnya merasa lega karena Kenneth sepertinya baik-baik saja.
Kehadiran Alyssa seharusnya bisa menyelamatkan Clavinsky Empire dari krisis karena menurut apa yang kak Keira katakan, Wall-o-be, terutama Jacob menargetkan Kenneth agar mau bersama putri washabi ini.
Tapi ini tidak benar. Ini tidak adil.
Yang kulihat bukan Kenneth yang dengan sukarela menginginkan ciuman Alyssa, melinkan Kenneth yang berubah menjadi robot serbaguna yang tidak bisa menolak dan hanya bisa bergerak kalau Alyssa mengarahkannya untuk bergerak.
Seperti boneka yang hanya bisa bergerak oleh tali yang dimainkan oleh sang master.
Dan aku tidak merasa rela melihat Kenneth dalam kondisi seperti itu meski harus kuakui kalau persyaratanku yang membuat Kenneth berubah menjadi robot tak beremosi ini dan aku juga tidak berhak ikut campur atas kehidupan Kenneth setelah apa yang ku katakan padanya agar berhenti mengganggu hidupku dengan omong kosongnya yang ingin kembali mengingat ingatan kami disaat aku masih percaya mengenai hubungannya dan Alyssa karena ucapan wanita ular itu.
Tapi jauh di dalam diriku, aku peduli.
Aku tersakiti.
Dan aku menyesal setelah mendengar cerita Kak Keira mengenai Kenneth dan Alyssa.
Aku seharusnya percaya dan ini tidak akan terjadi.
Anggaplah ini adalah tanggung jawabku sebagai sekretaris pribadi Kenneth yang berkewajiban untuk melindungi perusahaan dan pemimpin ini dari jurang tak berdasar yang sedang menariknya untuk masuk. Meskipun aku lebih ingin mengatakan kalau ini adalah hal yang memang sepatutnya kulakukan.
Aku membuka pintu kerja Kenneth keras hingga Wanita terkejut. Kenneth sendiri hanya menggerakkan bola matanya menatapku, tak ada ekspresi lain.
Alyssa mendengus dan berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan dada, "Apa anda tidak pernah diajari sopan santun sebelumnya dengan cara mengetuk pintu terlebih dahulu?"
Aku tidak menghiraukan iblis itu dan lebih memilih menatap Kenneth yang jauh dari kata baik-baik saja. Bulu-bulu halus mulai tumbuh di wajahnya, ada kantung hitam dibawah matanya yang berwarna merah karena kurang istirahat, dan tatapan Laki-laki itu kosong. Tidak sehangat saat terakhir kali Aku mengingatnya.
Aku menghampiri Kenneth dan menyentuh lengannya, "Aku jemput kamu untuk pulang, Ken. Kamu butuh istirahat." Ucapku pelan, mencoba membujuknya.
Tanganku dicekal oleh Alyssa. Ia menepis tanganku secara kasar dari sisi Kenneth. "Jaga tangan lo! Yang lo sentuh itu tunangan gue!" Serunya sambil melotot.
Aku mendengus dan tertawa kecil, muak dengan pelakon kacangan sepertinya yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia mau. "Tunangan?" Tanyaku "Apa yang anda harapkan dari mendapatkan status dengan cara licik seperti ini?" Tanyaku sambil melotot menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lady [#DMS 3.2]
Romance"SEQUEL IS IT LOVE? BY ANINDANA" CERITA DI PRIVATE. FOLLOW DULU BARU BISA BACA. "Let me love you, My Lady." Bisiknya ditelingaku. Bulu kudukku meremang dibuatnya, bersamaan dengan sentuhan hangat tangannya di pipiku. "In a Gentleman way..."...