BAB 12

102 13 0
                                    

BAB 12
Kepingan Masa Lalu

"New beginnings bring new experiences."

🌹

Past, 2007 akhir

GADIS 5 tahun itu duduk sendirian di tribun penonton. Ayah dan Ibunya sedang mengurus kakaknya yang sedang bertanding sepakbola.

"Hai," cowok yang kira-kira usianya 7 tahun menyapa sang gadis. Cowok dengan peluh yang masih membekas di wajah imutnya.

Gadis itu mengarahkan pandangan dari kamera pocket Samsung milik Ayahnya ke cowok itu.

"Ya?" sahutnya singkat.

"Aku duduk, ya?" tanya cowok itu.

Gadis itu mendelik, "Jangan, ah, kamu bau," jawab gadis mungil berambut gelombang di bagian bawah itu.

Menghiraukan penolakan si gadis, cowok itu tetap duduk di sampingnya.

"Kan udah di bilang jangan... kamu bau."

"Nggak apa-apa lah."

Si gadis kecil itu cemberut.

"Namaku Atha, kamu?" Atha, cowok 7 tahunan berlesung pipi dan berhidung mancung memperkenalkan dirinya.

"Aku nggak tanya," gadis itu tak menggubris, tetap melanjutkan melihat hasil jepretannya di kamera pocket itu.

"Nama kamu siapa?" tanya Atha karena si gadis kecil itu tak memiliki niat memperkenalkan diri.

"Adel."

"Wah! Inisial nama kita sama, jangan-jangan kita jodoh, Del."

Adel, gadis itu, sepertinya tidak tertarik terhadap percakapan bocah di sampingnya.

"Hm?"

"Iya, kata temenku kalo inisial namanya sama berarti jodoh."

Adel tersenyum, senyum yang selalu di ingat Atha, "Ya. Kita lihat aja besok-besok. Oh ya. Sini dong foto, kamu kan kayak abangku juga," kata Adel lalu mengarahkan kameranya ke wajah manis nan ganteng Atha.

Atha tersenyum memamerkan gigi susunya, senyum yang selalu diingat Adel.

Cekrek.

Satu kali jepretan saja. Namun bermakna bagi Adel.

"Kayak Abang kamu?" tanya Atha setelah dirasa Adel telah mengabadikan dirinya dalam bentuk foto.

"Iya Abangnya Adel."

"Abang kamu pemain sepakbola?"

"Iya, Bang Alif. Tuh yang di sana," jawab Adel sambil menunjuk bocah yang kira-kira sepantaran dengan Atha.

Atha tersenyum, "Wah! Aku juga kenal Bang Alif lho," tukas Atha girang.

"Ternyata kebetulan yang menyenangkan ya!" sahut Adel.

Atha mengangguk, "Aku mau temenan sama kamu, kamu mau?" tawar Atha.

Adel mengangguk, "Ya. Sekarang kita teman, Atha."

Atha mendelik, "Kamu panggilnya pakai Kakak dong atau Abang. Aku lebih tua dari kamu. E-eh jangan, entar kayak abang-abang bakso. Panggil Mas Atha aja, ya?" Tawaran yang menggelikan namun menggemaskan juga bagi anak berumur 7 tahun.

Tentang DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang