BAB 25
Cowok-Cowok dari Masa Lalu"People come and go in your life, but the right one will always stay."
🌹
MATAHARI mulai meninggi, menyebabkan siapapun enggan berada di bawahnya: panas! Adel juga begitu, ia berlari melewati lapangan sekolah yang langsung terpapar sinar matahari lalu bergerak menuju kantin bersama Linda yang mengikutinya.
“Buset dah lu, gue tau lu atlet tapi jangan gitu juga dong,” tukas Linda yang tersengal-sengal di belakang Adel.
Adel berhenti lalu menatap Linda dengan cengengesan. “Gue juga ogah lari, tapi panas ah, nggak kuat gue.”
Linda mendelik lalu mensejajarkan langkahnya agar sama dengan Adel.
“Katanya lo mau diceritain kan, Lin?” tanya Adel ketika mereka sudah berhasil menempati salah satu meja di kantin. Alasan mereka berjalan cepat selain menghindari teriknya matahari adalah agar kebagian meja di kantin.
“Hooh, tapi gue beli makanan dulu. Lo mau apa?” tanya Linda.
Adel menatap berbinar, “Wiiih! Lu mau kasih gue PJ nih?”
Adel pasrah, jadilah dia memberikan selembar uang berwarna biru dari sakunya. Dan Linda menatapnya dengan mata berbinar. Akhirnya ia tak usah mengeluarkan uang untuk makan siangnya kali ini.
Selepasnya Linda pergi, tangan Adel sibuk berselancar membuka salah satu aplikasi pengunggah foto. Di sana ada fotonya dengan Atha yang beberapa hari lalu diunggahnya. Di foto itu ada ia dan Atha yang berpose manis dengan Atha yang merangkul pundaknya. Sementara sunrise di Puncak Sikunir adalah latarnya. Adel mengunggah itu setelah kesalahpahamannya dengan Atha terjadi, tentunya.
Photos
[tag : dioadhyastha]
789 likes / 123 comments
queenadelia: my king, my love.
View all comments...
lindaptr: OH INI YANG TADI! LO KUTANG CERITA SAMA GW
lindaptr: *HUTANG
alifhimawan: oh udh go public yha
alenalenalen: jomblo bisa apa?
bramwijaya: cantik bener
bramwijaya: sunrisenyaAdel jadi terkikik sendiri membaca komentar-komentar yang masuk pada foto tersebut. Yah apa sih yang diributkan? Atha yang ganteng banget? Atau Adel yang kebanting karena deket dengan Atha?
Linda sudah kembali lagi dengan membawa dua mangkuk mie ayam, dua gelas es jeruk, dan cemilan lainnya yang diyakini Adel akan Linda makan ketika jam pelajaran. Lalu Linda menyerahkan uang kembalian pada Adel.
“Kok dibalikin sih duitnya? Nggak mau jajan lagi?” tanya Adel yang lebih seperti meledek.
Linda tanpa menoleh sudah memasukkan kecap dan sambal pada mie ayamnya. “Buruan makan sebelum gue introgasi.”
Adel hanya tersenyum geli lalu menurut. Di sela-sela kegiatan makannya, handphonenya bergetar. Ada pesan dari Atha.
Adhyastha: udh makan?
Pacaran dengan Atha tuh harus siap-siap mental kalo balasannya cuek, singkat, dan nggak banget deh. Adel juga dulu suka gitu ke cowok-cowok, mungkin ini karma buat Adel. Tangan Adel lincah di atas layar handphonenya.
Adelia : ini lagi, Mas lg rapat ya?
Tak lama handphonenya bergetar lagi.
Adhyastha : iya, abangmu nggak tahu diri ngambil waktu istirahat. Becanda sih soalnya ini rapat buat rencana klub tahun ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Dia
Teen Fiction[CERITA SUDAH SELESAI] Namanya Atha. Mas Atha, begitu kusebut namanya. Dia adalah lekaki ketiga dalam hidup yang membuatku mulai mengenal dunia, setelah Papa dan Abang tentunya. Bertahun-tahun aku mengenalnya, aku sadar dialah pusat duniaku. Sayangn...