Kita tak pernah tahu bahwa senja di kala itu dengan membabi buta memuntahkan ribuan peluru. Dengan amarah yang memuncak senja memberondong mataku dengan ribuan peluru.
Aku sendiri masih belum paham mengapa senja begitu dendam padaku. Padahal setiap harinya aku selalu mengunjunginya dan tak pernah absen untuk sekadar melihatnya melintasi pekarangan rumah.
Ah senja. Apakah kamu sekarang cemburu dengan hujan yang tentu lebih romantis?
Yang aku tahu, senja, kamu tetap seksi dan menarik. Warna merah muda dan semburat kuningmu adalah kenangan terbaik yang pernah ada. Lantas kenapa kamu cemburu pada hujan, senja?
Hujan, senja dan selongsong peluru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan
PoetryBeberapa bunyi rindu tik tik tik tik yang beberapa pernah nyasar di Instagram.