sepatu

309 5 0
                                    

Ia terus memandangi sepatu hitam itu dengan seksama. Ia perhatikan baik-baik guratan demi guratan alur sepatu hitam itu. Dengan tangannya yang mungil, ia coba membayangkan memegang sepatu itu. Ia bolak-balikkan sepatu itu. Bagian dalamnya yang sungguh empuk dan dijamin membuat kakinya semakin betah berjalan sejauh mungkin.

Ia hanya terdiam. Sebelum senja menyingsing, ia pastikan mampir dulu untuk melihat apakah sepatu idamannya sudah beranjak dari toko.

Hari ini hari selasa. Selepas pelajaran Bahasa Indonesia, ia langsung berlari bergegas mengunjungi sepatu itu di toko. Tak satu hari pun ia absen mengunjungi sepatu itu. Ia pandangi sepatu itu seperti hari-hari yang lalu. Para pramuniaga hanya sesekali melihatnya lalu mengacuhkannya. Tak mungkin anak sekecil itu ingin mencuri sepatu.

Tidak lebih dari lima belas menit kunjungan wajibnya dengan sepatu. Selepas lima belas menit, ia langsung bergegas meninggalkan toko dan menghilang. Seperti seolah angslup ke dalam senja. Berjalan menuju cakrawala lalu menghilang bersama dengan senyumannya selepas memandangi sepatu.

....

Hujan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang