rumah

338 13 0
                                    

Semua memang harus disimpan pada tempatnya bukan. Piring diletakkan di raknya. Pensil pada kotaknya dan hatimu juga letakkanlah di tempat yang paling tersembunyi.

Orang datang dan pergi dalam hidup kita. Beberapa mungkin hanya sekadar lewat, bertegur sapa. Tapi ada juga yang mau masuk, duduk dan ngobrol walau hanya di beranda.

Ayah selalu berpesan untuk tidak membiarkan siapapun masuk lebih dalam ke ruangan-ruangan di rumahmu. Agar mereka tidak tahu dimana hatimu berada. Karena kadang ketika hatimu sudah hilang, mungkin kita harus menunggu satu dekade atau seumur hidup hanya untuk menanti sesuatu yang baru. Maka pesan ayah adalah jaga baik-baik hatimu, harta satu-satunya dalam hidup setiap insan.

Lantas hatiku kuletakkan di kolong tempat tidur, tertimbun pakaian kotor dan kardus-kardus bekas. Mungkin juga ditemani kecoa-kecoa busuk yang sering mampir dan menyapa.

Yogyakarta,14 May 2018

Hujan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang