malam

1K 24 0
                                    

Malam selalu saja marah padaku karena aku selalu meretakkan kenang kenang. Ia selalu memberikan saran yang selalu sama tiap kali aku minum teh di penghujung senja.

"Sudah kukatakan bahwa semua cinta dan rindu itu hanya ilusi. Kadang kita hanya pura pura bahagia bukan? Kadang pula banyak orang mengenakan topeng dan mengatakan rindu kepada orang yang kurang tepat"
Begitu kata malam padaku.

Lantas dengan apa harus kuobati hati yang sudah kepalang merindu dan terluka dimakan waktu?

Sambil menyeruput teh hangat dan menyantap pisang goreng, aku dan malam berdiskusi hingga kami berdua memiliki kesimpulan.

"Tentang rindu itu palsu. Hingga detik ini, kami selalu tertipu rindu dalam waktu"

Hujan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang