Matahari kini mulai naik dan menempati tempatnya pada pagi sampai sore hari. Dan cahaya nya yang kini menyelinap di sela sela jendela kamar (namakamu).
"Hoammmm.." (namakamu) yang perlahan membuka matanya dan merentangkan tangannnya.
"Haaaa" (namakamu) terkaget dan membulatkan matanya yang baru saja terbuka. Dan ternyataaaa...
"Iqbaal? Lo ngapain disini" pekik (namakamu) yang masih terbaring dan terdapat seorang laki laki sedang duduk dipinggirnya sambil nyengir kuda dan itu adalah iqbaal."Pagii sayangg" iqbaal yang kini sedang terkekeh melihat (namakamu).
"Sayang sayang, gue tampol lo" (namakamu) sempat mengangat tangannya dan segera beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.
"Lo mau kemana?" Tanya iqbaal dengan wajah polosnya itu.
"Mandilah, kenapa emang? Lo mau ikut?" (Namakamu) terkekeh mendengar pertanyaan sabahatnya itu.
"Bolehh" iqbaal yang kini nyengir dan mulai menghampiri (namakamu).
"Satu langkah lagi lo ngedeketin gue, lo ga akan keluar dari kamar gue hidup hidup" ancam (namakamu).
Iqbaal kini memanyunkan bibirnya setelah mendengar ancaman dari (namakamu). Dan kembali duduk diatas tempat tidur (namakamu) yang masih berantakan. "Lo jahat banget sih sama calon suami"
'Brak'
(Namakamu) menutup pintu kamar mandi tanpa menghiraukan iqbaal.***
'Clek'Seorang gadis yang keluar dari kamar mandi dengan baju yang baru dan rambut basahnya yang ditutupi handuk. Dan segera duduk di depan kaca tempat make up miliknya.
"Lo pake apa (namakamu)?" Tanya iqbaal.
"Ini?" (Namakamu) memegang sebuah benda ditangannya.
Iqbaal menganggukan kepala.
"Ohh.. ini lipgloss baal, ada rasanya loh dan gue suka ini" (namakamu) membelakangi iqbaal dan hanya melihat iqbaal dari cermin.
"Seriusan lo?" Muka iqbaal yang terlihat sedang heran.
(Namakamu) menganggukan kepala dan mengoleskan lipgloss di bibir cantiknya itu.
"Boleh gue nyoba?" Iqbaal yang kini sedang nyengir dengan muka polosnya itu.
"Nyoba? Emm boleh, nih.." (namakamu) menyodorkan lipgloss kepada iqbaal.
"Tapi gue maunya lagsung dari situ" ucap iqbaal sambil menunjuk bibir cantik (namakamu).
(Namakamu) kini menatap iqbaal dengan muka sangar.
"Ehhh baperan banget sih jadi orang, gue cuman bercanda kaliii" pekik iqbaal sambil terkekeh.
"Lo tuh nyebelin banget sihh, pantesan aja bella ngehindarin lo terus" sindir (namakamu).
"Kata siapa? Buktinya bella nerima gue" iqbaal yang kini terbaring dan memainkan handponenya.
"Hah? Seriusan lo baal?" (Namakamu) benar benar sangat kaget dan membuka lebar mulutnya dan matanya yang melotot.
Iqbaal menganggukan kepalanya.
'Kok sakit ya perasaan gue dengernya' kata hati (namakamu) dengan perasaan yang tidak karuan.
"Kok lo kaget sih, bukannya lo seneng lihat sahabat lo jadian sama orang yang selama ini sabahat lo harapkan" iqbaal memanyunkan mulutnya itu dan menekuk wajahnya.
"Gue seneng kok baal" (namakamu) hanya tersenyum dan tidak terasa ia meneteskan air mata dan iqbaal menyadarinya.
"(Namakamu)" iqbaal menghampiri (namakamu) yang terdiam kamu dan menangis tetapi (namakamu) sama sekali tidak menyadari bahwa ia menangis.
Iqbaal langsung mendekap sahabatnya itu yang masih duduk dikursi depan kaca tempat make upnya itu. "Maafin gue, gue tau lo kecewa sama gue kan? gara gara gue ga langsung bilang sama lo, sumpah gue mau langsung ngasih tau lo kemarin malem tapi pas gue telpon lo, lo ga angkat telpon gue. Mungkin lo udah tidur kemarin"
(Namakamu) merenggakan pelukan iqbaal. "Kapan lo jadian sama bella?" Tanya (namakamu).
"Kemarin malem, habis gue anterin lo pulang gue langsung pergi nemuin bella dan gue nyatain perasaan gue sama dia" pekik iqbaal yang kini merasa bersalah.
(Namakamu) hanya mampu tersenyum tak bisa mengeluarkan sepatah kata-katapun karena perasaanya kini sangat hancur. Tapi (namakamu) kenapa? Apakah dia ada rasa terhadap iqbaal? Bukannya mereka bersahabat sudah lama? Ya mungkin saja itu terjadi, karena tidak ada yang tidak mungkin.
"Gausah ngerasa bersalah gitu kali baal, gue seneng akhirnya lo jadian sama bella. Dan lo gausah ngejar ngejar dia kayak orang gila lagi" (namakamu) terkekeh.
"Gue janji walaupun gue udah jadian sama bella, gue akan tetep ada disamping lo, gue akan tetep ngejemput lo tiap pagi buat pergi ke kampus, bakal nganterin kemanapun yang lo mau, dan bakal ngehibur lo setiap lo galau sama aldi" iqbaal memegang kedua pundak (namakamu) dan menggoyangnya perlahan.
'Cup'
Bibir iqbaal mendarat lembut di kening (namakamu), dan (namakamu) memejamkan mata dan meneteskan air mata merasakan perasaannya yang kini semakin sakit.
"Lo tetep wanita kedua di hidup gue setelah bunda gue, lo kan calon istri gue" iqbaal nyengir dan merubah posisi jongkok dan memegang kedua tangan (namakamu).
(Namakamu) tersenyum dan sedikit tenang atas gombalan iqbaal.
'Drt..drt..drt'
"Hallo bell"
"Oke oke aku kesana yaa bentar lagi" ucap iqbaal.
"(Namakamu) gue pergi dulu yaa, maaf hari ini gue gabisa nemenin lo kayak biasanya, kalau lo butuh apa apa lo telpon gue aja biar nanti pulangnya gue kesini yaa" ucap iqbaal."Iqbaal" ucap (namakamu).
"Lo gausah kayak gitu, lo fokus aja sama bella, gue gamau ada salah paham antara gue, lo sama bella, gue mau lo langgeng sama bella, dan sekarang lo harus belajar agak jaga jarak sama gue" kalimat yang sedikit terbata bata keluat dari mulut (namakamu)."(Namakamu)" jawab iqbaal dengan suara yang lemas, kini tubuh iqbaal menjadi lemas dan perasaan yang ia rasakan kini sangat tak karusan, sangat sakit yang iqbaal rasakan.
"Gue gamau jadi celah diantara hubungan lo baal" (namakamu) menundukan kepala tak kuat menatap wajah iqbaal.
"Lo..."
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
WAITING YOU [TAMAT]
Teen Fiction"Aku lebih suka menunggu kepulanganmu daripada menunggu kepergianmu. Aku selalu menunggumu, walau kau tak memintaku untuk menunggu Aku selalu menghrapkanmu, walau kau abaikan harap itu"