Waiting You - Part 40

1.7K 101 7
                                    

"astagfirullah? Itu apa?" iqbaal yang masih melotot.

"baal?"

"hah?" jawab iqbaal.

(namakamu) pergi meninggalkan iqbaal begitu saja dengan memegang perutnya yang terluka.

"(nam..) tungguu" iqbaal berlari saat menuruni tangga.

(namakamu) melihat banyak buah tergeletak di lantai dan ada orang yang terduduk membersihkan buah-buahan yang terjatukoh.

"teteh?" (namakamu) merautkan alisnya.

"eh adik ipar" teh Ody berdiri. "maaf ya buah-buahan buat kamu jatoh semua" teh Ody menekuk wajahnya.

"iya nih (nam..), tadi waktu mas eyin sama teteh masuk tiba-tiba nih anak nyosor aja main masuk dan nabrak teteh kamu ini" ucap mas eyin seraya menunjuk seorang wanita yang masih sibuk membereskan buah-buahan.

(namakamu) mengangkat sebelah alisnya.

"huhh..huhh..huhh.." iqbaal ngos-ngosan saat ini. "aduhh bih, kamu kok jalan cepet banget? Aku aja lari ngejar kamu tapi gak ke kejar loh bih" ucap iqbaal yang sedikit tidak jelas karena napasnya belum teratur.

"lebay lo mah le" ledek mas eyin.

"bodo" ucap iqbaal dengan wajah yang sangat menyebalkan.

"aduh tehh maafff bangett, aku gak lihat kalau ada teteh, dan aku pengen cepet-cepet ketemu (namakamu)" ucap wanita itu seraya memberi kantung plastik berisi buah-buahan kepada teh Ody.

(namakamu) merautkan alisnya. "tasya?"

"aaaaaaa (namakamu) haiii" tasya memeluk dan mereka cupika-cupiki.

"kamu kapan ke indo?" tanya (namakamu) dengan wajah yang sangat senang karena bertemu dengan tasya lagi.

"kemarin malem aku sampe, dan aku kerumah sakit nyari kamu tapi gak ada, maka dari itu aku minta alamat kamu ke tante Miftah dan buru-buru kesini. Jujur aku khawatir banget (nam..)" ucap tasya yang sangat cepat sekali.

"ehh buset dah sya, lo ngomong kayak kereta api yang di film train to busan tau gak!" iqbaal terkekeh.

"what?"

"iyalah, kagak ada berhentinya" ledek iqbaal.

"ihh iqbaal mahh" tasya manyun.

"hahahaha sya..sya," (namakamu) menggeleng. "yaudah kita masuk aja yuk dari pada ngerumpk disini. Ayo teh, mas eyin masuk" ajak (namakamu).

"(nam..)?"

"hmm?" jawab (namakamu).

"perut kamu kok kempes?" tanya tasya dengan sangat polos.

(namakamu) tersenyum sambil mengigit bawah bibirnya. "gagal sya," tersenyum miris.

"em yaudah yuk kita makan dulu, (namakamu) belum makan soalnya," iqbaal memegang kedua pundak (namakamu) dari belakang dan menuntunnya ke tempat makan.

"sya?" iqbaal menghampiri tasya yang berada didapur.

"oit?" jawab tasya.

"gue minta sama lo jangan dulu tanya-tanya apa yang udah terjadi, itu bisa buat (namakamu) down dan semangatnya untuk sembuh kali ini patah sya," ucap iqbaal dengan penuh hati-hati karena tidak ingin membuat tasya tersinggung.

Tasya terdiam sejenak dan menarik napas. "hufftt.. Okey sorry ya baal, gue gak akan mempertanyakan itu ke (namakamu). Walaupun gue pengen tau, gue pasti bakal tanya ke lo." jawab tasya dengan lembut dibumbui dengan senyuman.

WAITING YOU [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang