Iqbaal saat ini sedang berada di kantornya. Iqbaal sedang mengerjakan pekerjaannya yang sudah menumpuk, karena iqbaal beberapa hari ini selalu izin untuk menemani (namakamu). Ohiya soal rambut (namakamu). Ia sudah merapihkan rambutnya, dan kini rambutnya hanya sehabu saja.
Zidny menghampiri iqbaal. "permisi pak?"
"ya?" jawab iqbaal singkat, tetapi pandangannya tetap tertuju pada laptopnya.
"itu pak, ee..anu--"
Iqbaal menatap Zidny. "ada apa? Kenapa kamu ngomong gak jelas gitu?"
"saya- saya mau izin untuk beberapa hari ini" ucap Zidny.
"kenapa? Ada masalah?"
"engga, tapi saya sementara tinggal di hotel karena rumah saya di renovasi. Maka dari itu saya mau izin aja buat ngejagain Alex". Alex? Alex itu anaknya zidny yang masih kecil itu loh.
"oh gitu ya?" iqbaal mengigit bibir bawahnya. "dari pada kamu nginep dihotel dan gak kerja, mending kamu tinggal aja dirumah saya. Kebetulan ada kamar kosong dirumah. Terus Alex biar istri saya (namakamu) yang jagain. Biar dia gak sendirian terus dirumah," ucap Iqbaal.
"tapi pak? Apa istri bapak gak keberatan?" tanya Zidny.
"pasti engga kok" iqbaal tersenyum dan langsung melanjutkan pekerjaannya.
***
"hahahah iya dong sha pasti"
'tapi kondisi lo sekarang gimana?'
"ya-- seperi biasalah sha, gue masih harus kemo dan gue gak boleh terlalu capek"
'sorry ya, gue gak bisa ngemuin lo terus. Gue sibuk banget soalnya'
"iyaa gapapa kok sha, santai aja kalii. Tapi lo datengkan ke acara nikahan Tasya?"
'gue usahain dateng (nam..), kalau gue gak dateng gue bakal nyesel banget. Soalnya gue gak bisa kumpul lagii, lo taukan kita udah sama-sama sibuk dan jarang banget ada waktu buat ngumpul'
"iya sih sha, pokoknya gue gak mau tau yaa-- kita harus kumpul"Tok tok tok
"eh udah dulu ya Salsha, kayaknya iqbaal udah pulang deh. See youu yaa, bye"
(namakamu) mematikan telfonnya dan buru-buru untuk membukaan pintu.
Cklek
Yang tadinya tersenyum bahagia tiba-tiba senyuman (namakamu) luntur begitu saja.
"assalam'ualaikum" ucap iqbaal dan Zidny.
"wa'alaikumsalamm" ucap (namakamu) dengan dingin. (namakamu) melihat Zidny membawa koper besar dan mengendong anaknya. Lalu (namakamu) masuk begitu saja.
Iqbaal tersenyum. "ayo masuk" ajak iqbaal. Zidny mengangguk dan tersenyum.
(namakamu) sedang berada dibalkon kamarnya.
Cklek
(namakamu) mendengar ada yang membuka pintu dan ia melihat kepintu ternyata iqbaal yang membuka. (namakamu) hanya menatapnya sekilas.
Iqbaal menutup pintu kamarnya lalu menghampiri (namakamu).
"kamu keberatan ya kalau sementara Zidny tinggal disini?" tanya iqbaal.
"engga kok, aku gak keberatan sama sekali. Itu hak kamu kok, lagian inikan rumah kamu" (namakamu) tidak menatap iqbaal sama sekali dan langsung pergi keluar kamar menuju dapur.
Saat keluar kamar (namakamu) melihat Zidny sedang membereskan pakaiannya untuk dimasukan kedalam lemari. Kebetulan, iqbaal menepatkan Zidny disebrang kamar mereka.
(namakamu) masuk ke kamar Zidny. "eh hai (namakamu)?"
"hai" sapa singkat dari (namakamu).
"kenapa kamu gak ketuk pintu dulu sebelum masuk? Apa kamu-"
KAMU SEDANG MEMBACA
WAITING YOU [TAMAT]
Teen Fiction"Aku lebih suka menunggu kepulanganmu daripada menunggu kepergianmu. Aku selalu menunggumu, walau kau tak memintaku untuk menunggu Aku selalu menghrapkanmu, walau kau abaikan harap itu"