Kini (namakamu) sedang di danau. Ia sedang menunggu iqbaal untuk datang. Dan saat ini cuaca sudah sangat mendung sekali, menandakan akan turun hujan.
Selang beberapa menit Iqbaal datang.
"ada apa (nam..)?" ucap iqbaal yang baru saja datang. (namakamu) berdiri dan menatap Iqbaal.
"semuanya udah berubah baal!" (namakamu) memalingkan wajahnya dari iqbaal dan berjalan ke tepi danau.
"aku tau, dari awal memang kita berdua terpaksa buat nikah!" ucap (namakamu) dengan tenang.
"maksud kamu apa (nam..)?" iqbaal mendekati (namakamu).
"aku gak akan ngulangin apa yang aku omongin tadi" ucap (namakamu).
"kamu kenapa (nam..)?" tanya Iqbaal.
(namakamu) tersenyum miris. "seharunya aku yang nanya itu sama kamu baal. Kamu kenapa?" (namakamu) berbalik menatap Iqbaal. "selama satu bulan aku udah tahan sama kelakuan kamu yang mulai berubah! Aku punya jiwa kamu, tapi aku gak raga kamu baal," mata (namakamu) sudah berbinar-binar saat ini.
(namakamu) berjalan membuat jarak antara dirinya dengan Iqbaal. "tempat ini, tempat ini yang udah ngerenggut kebahagiaan kita. Aku ditusuk ditempat ini dan kita kehilangan anak kita. Tapi, bukan berarti kamu bebas mencari kebahagiaan kamu dengan orang lain." (namakamu) mulai menteskan air matanya.
"(namakamu)? Aku bener-bener gak ngerti apa yang kamu bicarain ini. Kamu ngomong terlalu berbelit-belit," ucap Iqbaal.
(namakamu) terkekeh seraya menepis air matanya dan menghadap ke Iqbaal. "jawaban kamu itu Alex!" ucap (namakamu) dengan tegas.
"Alex?" iqbaal merautkan alisnya.
(namakamu) mengangguk. "iya baal, Alex".
"maksud kamu itu apa sih? Alex? Apa maksudnya?" nada iqbaal sedikit ditinggikan olehnya.
"semenjak ada Zidny dan anaknya itu, kamu semakin menjauh dari aku baal.hiks" (namakamu) sudah sangat kesal yang menangis saat ini.
"aku gak menjauh dari kamu! Itu cuman perasaan kamu aja. Lagian kalau ada Alex dirumah kita- suasana dirumah kita jadi lebih rame kan?" ucap iqbaal yang tidak mau disalahkan.
(namakamu) menatap iqbaal dengan air mata yang terus keluar dari matanya. "bagi kamu, Alex siapa buat kamu?" tanya (namakamu) dengan penuh penekanan.
"Alex itu udah kayak aku aku sendiri, dan-" iqbaal memberhentikan ucapannya saat melihat wajah (namakamu).
"dan apa baal?hfff..dan apa?" lirih (namakamu).
"aku..tadi aku cu-"
"kalau kamu mau Alex jadi anak kamu seutuhnya. Nikahin Zidny," (namakamu) memejamkan matanya sangat dalam. Dan napasnya sedikit sesak karena hatinya sangat sakit seperti disayat-sayat oleh benda yang sangat tajam sekali.
Dengan cepat (namakamu) membalikan badannya agar membelakangi Iqbaal. "hikss..hikss.hiksss" (namakamu) menangis.
Terdengar suara petir sedari tadi dan hujan mulai turun dengan sangat deras.
Iqbaal menatap belakang tubuh (namakamu). Iqbaal mulai berjalan mendekati (namakamu) dengan perlahan.
"hikss..hikss" (namakamu) terus menangis dibawah derasnya air hujan.
Iqbaal memegang pundak kanan (namakamu) dan iqbaal membuatnya berbalik badan menghadapnya. Iqbaal menatap (namakamu) yang sedang menangis.
Iqbaal menggelengkan kepalanya dan dengan cepat Iqbaal memeluknya erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAITING YOU [TAMAT]
Novela Juvenil"Aku lebih suka menunggu kepulanganmu daripada menunggu kepergianmu. Aku selalu menunggumu, walau kau tak memintaku untuk menunggu Aku selalu menghrapkanmu, walau kau abaikan harap itu"