Waiting You - Part 41

1.5K 109 6
                                    

Tiba-tiba..

Tes

Darah segar menetes dari hidung (namakamu). Ia merasakan kepalanya sangat berat sekali dan lama kelamaan pandangannya semakin buram sampai (namakamu) kehilangan kesadarannya.

Iqbaal yang sedang berjalan membawa minuman melihat (namakamu) yang sudah tertidur dan darah yang banyak mengalir dari hidungnya.

"(namakamu)?" suara iqbaal lemas. "(namakamuuu)," iqbaal berteriak sekeras mungkin dan langsung berlari mendekati (namakamu).

"(namakamu) pliss" iqbaal memangku kepala (namakamu) di pahan iqbaal, dan iqbaal menggoyang-goyangkan pipi (namakamu).

Iqbaal langsung membawa (namakamu) ke rumah sakit. Tak lupa saat dirumah sakit iqbaal menghubungi para sahabatnya kalau dirinya dengan (namakamu) pergi kerumah sakit karena (namakamu) mungkin koleps.

***

2 bulan kemudian...

Luka (namakamu) sudah sembuh dan ia rajin meminum obat, namun sesekali ia sering koleps jika terlalu kecapean. Akhir-akhir inipun (namakamu) sering mimisan. Dan kini berat badannya semakin berkurang.

"iqbaal?" (namakamu) duduk disamping iqbaal.

"ya?" jawab iqbaal yang sibuk dengan laptopnya karena sedang mengerjakan pekerjaan kantor. Iqbaal sengaja izin dari kantor untuk menjaga (namakamu) hari ini.

"dokter udah ngasih tau kapan aku kemo?" tanya (namakamu).

"iya, dokter bilang kamu kemo lusa," jawab iqbaal namun pandangan tak lepas dari layar laptopnya.

(namakamu) menarik napasnya panjang. "hufftttt.." lalu membuangnya dengan kasar. Lalu (namakamu) mengarahkan pandangannya menuju piano putih besar yang dulu selalu ia mainkan. Namun sekarang menyentuhnya pun (namakamu) sudah jarang sekali karena kini ia terfokus kepada kesehatannya.

"ohya besok aku gak bisa nemenin kamu (nam..), besok aku ada meeting penting. Maaf ya aku gak bisa nemenin kamu dirumah," ucap iqbaal, namun tetap pandangannya tak lepas dari layar laptopnya dan tangannya terus saja bergerak menekan keyboard.

(namakamu) hanya melirik iqbaal dan ia bangkit dari duduknya, lalu berjalan mendekati piano besarnya itu.

(namakamu) mengusap perlahan pinggiran piano. Ting. Suara dari piano itu berbunyi saat (namakamu) menekan tuts piano.

Iqbaal mendengar suara tuts piano itu dan memberhentikan aktifitasnya untuk melirik (namakamu). Iqbaal tersenyum dan melanjutkan lagi pekerjaannya.

(namakamu) menarik sebuah kursi yang berada dibawah piano itu dan mendudukinya.

Dengan tangannya yang anggun (namakamu) mulai menekan setiap tuts piano memainkan musik ini { [http://mymp3song.org/files/download/id/32736] ⬅ kalian bisa download ini, kapasitas cuman 2,8mb} dengan sangat indah dan lihai sekali.

Iqbaal yang mendengar alunan musik itu mulai menghampiri (namakamu).

(namakamu) sangat menikmati saat mendengarkan alunan yang ia mainkan itu, sampai-sampai (namakamu) menutup matanya merasakan pesan yang sangat mendalam dalam nada tersebut.

Iqbaal tersenyum saat menatap wajah (namakamu) yang sedang merasakan alunan nada yang ia mainkan.

Saat tuts terakhir (namakamu) tekan, ia membuka matanya perlahan dan tersenyum. (namakamu) sedikit terkaget melihat iqbaal sudah berada disebelahnya dan membuat (namakamu) terkekeh. "eh bih," (namakamu) tersenyum sangat manis sekali, dan siapapun yang melihat senyumannya saat ini pasti tidak akan pernah melupakan senyuman itu.

WAITING YOU [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang