Laki-laki itu menjulurkan tangannya "Arbani" dia tersenyum sangat manis sekali.
(namakamu) terkekeh dan meraih tangannya untuk bersalaman "(namakamu). Ohya gue duluan yaa, byee." (namakamu) pergi melanjutkan perjalanananya.
Kok gue ngerasa dia ada hubungannya sama cewe brengs*k itu ya? Kalau emang iya- gue bisa bantu dia. Dan gue bisa ngerebut anak gue yang diambil sama cewe itu. Batin Arbani.
Drt drt drt
Ponsel Arbani bergetar. "hallo?"
"iya gue kesana sekarang"
(namakamu) melanjutkan jalannya untuk melihat-lihat.
Drt drt drt
Ponsel (namakamu) bergetar dan ia langsung mengangkatnya.
"hallo?"
'kamu dimana?'
"aku lagi ada di-- Place de la Concorde. Kenapa bih?"
'cepet ke hotel yaa, ada temen aku mau dateng'
"oh okey deh, aku kesana"
'atau mau aku jemput?'
"gausah bih, lagian jarak kesana gak terlalu jauh kok. Yaudah aku kesana sekarang"
'okey, hati-hati bih'
"okey"(namakamu) menutup sambungan telfonnya dan segera menuju hotel.
"dia udah ketemu sama Arbani! Jangan sampai Arbani ngebantuin dia, karena kalau Arbani bantuin dia- bisa-bisa apa yang gua mau gak tercapai," gerutu Zidny yang sedari tadi mengikuti (namakamu). "arbani bahaya buat gue!" lanjutnya, dan setelah itu ntah Zidny pergi kemana.
Tak tunggu lama (namakamu) sudah sampai dan langsung memasuki kamar hotel. Ia melihat iqbaal sedang tertawa bahagia dengan temannya itu, (namakamu) tersenyum.
"wahh asik nih kayaknya" (namakamu) mengahampiri mereka berdua.
"eh bih, ini temen aku," ucap Iqbaal. Dan temannya itu berbalik menghadap (namakamu).
"lo?" (namakamu) menunjuk teman iqbaal.
"lo?" teman iqbaal terkekeh.
"wait, kalian saling kenal?" tanya iqbaal.
(namakamu) terkekeh. "aku tadi ketemu dia iqbaal, gak sengaja kita tabrakan waktu itu karena kita berdua sibuk sama ponsel masing-masing" (namakamu) tersenyum memperlihatkan jajaran giginya. "emm sebentar yaa, aku ambilin minum dulu." (namakamu) pergi untuk mengambil minum.
"gila lo baal" Arbani terkekeh. "lo bisa dapetin cewe kayak dia, bagaikan bidadari dari surga tau gak" iqbaal dan Arbani tertawa.
"iya Ar, gue beruntung banget dapetin dia. Dia itu sabar, dia baik dan dia segalanya" iqbaal tersenyum. "tapi dulu- gue pernah ngecewain dia Ar."
"ngecewain? Ngecewain gimana baal?" tanya Arbani.
"gue punya rekan dikantor bagian staff, namanya Zidny. Dia-"
"tunggu! Zidny kata lo?" tanya Arbani seraya membulatkan matanya. Iqbaal mengangguk.
Arbani sibuk mengotak-atik handphonenya saat ini. "ini orangnya baal?" Arbani menujukan handphone nya kepada iqbaal.
"iyaa! Itu orangnya. Tapi kenapa lo tau dia?" tanya iqbaal.
"dia udah ngambil anak gue iqbaal! Dan gara-gara dia istri gue ada dirumah sakit dan belum ada peningkatan sampai sekarang" lirih Arbani.
"anak lo? Alex?" tanya iqbaal.
"bukan Alex namanya, tapi Arbi. Dia anak gue satu-satunya baal," lirihnya.
"terus kenapa lo sekarang ada disini? Dan kenapa lo gak jagain istri lo?" tanya iqbaal.
"gue kesini buat ngejar Zidny! Gue tau dia ada disini. Karena mata-mata gue bilang kalau dia kesini"
KAMU SEDANG MEMBACA
WAITING YOU [TAMAT]
Teen Fiction"Aku lebih suka menunggu kepulanganmu daripada menunggu kepergianmu. Aku selalu menunggumu, walau kau tak memintaku untuk menunggu Aku selalu menghrapkanmu, walau kau abaikan harap itu"