"Fakta sayangg" (namakamu) terkekeh seraya menggelengkan kepala melihat tingkah Iqbaal yang mulai berubah seperti dulu lagi.
'Drt..drt..drt'
Bunda's Calling
Ponsel iqbaal yang berada diatas meja makan bergetar dan iqbaal melihat layar ponselnya dan yang menelfonnya itu bunda Rike lalu segera iqbaal mengangkatnya.
"Assalamu'alaikum bun"
"..."
"Ale sama (namakamu)?"
"..."
"Gak ada sih bun"
"..."
"Yaudah ale sekarang kesana ya bun"
"..."
"Wa'alaikumsalam bun" iqbaal menutup telfonnya."Ada apa Baal?" Tanya (namakamu).
"Bunda nyuruh aku kesana, aku disuruh ngambil barang buat kamu" jawab Iqbaal.
"Barang apa?" Iqbaa hanya menjawab dengan gelengan kepala dan menaikan kedua bahunya yang artinya Iqbaal tidak tahu.
"Yaudah kalau gitu aku berangkat dulu yaa" iqbaal baranjak dari duduknya untuk mengambil kunci mobil dan jeketnya.
'Cup'
Bibir iqbaal mendarat lembut di kening (namakamu). "Kalau mau keluar kabarin aku ya, biar nanti pulangnya aku jemput. Dahh istrii Assalamu'alaikum" iqbaal sedikit berlari keluar rumah.
"Wa'alaikumsalam" (namakamu) terkekeh melihat iqbaal seraya menggelengkan kepala. *sebelumnya buat yang non muslim maaf ya:)*
'Drt..drt..drt'
Steffy's Calling
"Steffy" (namakamu) merautkan alisnya dan segera mengangkat panggilang dari Steffy.
"Iya Steff?"
"..."
"Seriusan?" Ekspresi wajah (namakamu) kini terlihat sangat senang sekali.
"..."
"Tapi gue takut gagal" senyumnya kini mulai luntur.
"..."
"Gue coba dulu deh. Lo temenin gue ya?"
"..."
"Apa? Besok?"
"..."
"Okey bisa-bisa"
"..."
"Oke bye" (namakamu) menutup telfonya.***
Kini jam menunjukan pukul 7 malam. Iqbaal seharian berada dirumah orang tuanya. Yaa mungkin Iqbaal rindu kepada orang tuanya. Apalagi kepada teteh tersayangnya teh Ody yang baru pulang dari luar negeri. Saat pulang, tak lupa iqbaal membawa barang yang akan diberikan kepada (namakamu).
"Nih dari bunda" iqbaal menyodorkan tas hitam dan (namakamu) tersenyum lebar seraya mengigit bibir bawahnya dan meraih tas hitam yang masih digenggam Iqbaal.
"Ohiya (namakamu)?"
"Hmm?" (Namakamu) hanya menjawab dengan deguman karena kini ia sibuk membuka tas hitam itu.
"Bunda ngasih itu semua buat kamu karena menurut bunda kamu bakal terlihat cantik kalau pakai barang-barang itu.. dan ada sebagian itu oleh-oleh dari teteh buat kamu" iqbaal tersenyum.
Bunda Rike memberikan (namakamu) sebuah alat sholat(mukena) yang berwarna ungu muda yang bermotif indah sekali. Dan teh Ody memberikan (namakamu) gaun sebawah lutut berlengan panjang berwarna putih dipadu dengan corak bling-bling super simple, high heels pendek yang indah dan dan tak lupa accesoriesnya. Saat mengeluarkan barang terakhir dari tas (namakamu) merautkan alisnya seraya seperti orang yang kebingungan.
"Baju bayi?" (Namakamu) menatap Iqbaal dengan bingung.
"Bunda minta cucu (namakamu)" iqbaal sedikit menekuk wajahnya.
"Hah?" (Namakamu) melongo dan segera menggelengkan kepala. Iqbaal kini menatap (namakamu) dengan senyuman nakalnya.
"Kenapa kok kaget sih?" Iqbaal mendekati (namakamu) seraya terseyum nakal.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAITING YOU [TAMAT]
Teen Fiction"Aku lebih suka menunggu kepulanganmu daripada menunggu kepergianmu. Aku selalu menunggumu, walau kau tak memintaku untuk menunggu Aku selalu menghrapkanmu, walau kau abaikan harap itu"